CHAPTER 31 : Drugs

1.4K 154 3
                                    

" Tangkap dia ". Satu orang petugas lainnya menghampiri lisa tetapi jennie langsung berdiri di depan lisa, dia merentangkan tangannya, untuk melindungi kekasihnya itu.

" Tidak..Tidak, kalian tidak bisa menangkapnya ". Dia menyembunyikan lisa di belakang tubuhnya, nada suaranya mulai bergetar, dia sedang berusaha menahan tangis sekarang.

" Lebih baik anda menyingkir sekarang ". Jennie menggelengkan kepalanya, dia membawa lisa mundur beberapa langkah dari petugas itu.

" Kenapa kalian menangkapnya? Dia tidak melakukan apapun ".

" Teman kamu ini, menjadi pengedar narkoba di sekolah ". Satu alis lisa terangkat, wajahnya cukup tenang karna dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun, dan ini sangat aneh baginya, bagaimana bisa barang - barang haram itu berada di tas nya sedangkan dia hanya memasukkan beberapa buku kedalam tas miliknya tadi pagi.

" Jangan asal bicara, dia tidak mungkin melakukan hal itu ". Gumam jennie dengan nada tegasnya, karna dia tahu lisa tidak mungkin menjadi pengedar, untuk apa? Jika masalah uang, dia bahkan sejak lahir sudah makan dengan sendok emas dan lisa tidak pernah menggunakan barang haram itu.

" Kita bisa jelaskan di kantor nanti ". Petugas itu menarik lisa dari belakang tubuh jennie, dia mengeluarkan borgol dari jaketnya.

" Tidak, kau tidak bisa, lepaskan dia ". Jennie menarik - narik tangan si petugas agar menjauh dari tangan lisa yang ingin dia borgol.

" Menyingkirkan jangan menghalangi tugas kami ". Dia mendorong jennie cukup kuat hingga membuatnya terjatuh, petugas itu berhasil memborgol kedua lengan lisa di belakang.

" Awwsh ".

" Yaak jangan kasar padanya ". Teriak Lisa marah, dia memberontak berusaha membantu jennie berdiri.

" Bawa dia kekantor ".

" Tidak....tidak lepaskan ". Suara serak jennie menggema di kelas itu, dia menarik - narik petugas yang membawa lisa agar menjauh dari kekasihnya.

" Awas, jangan sampai aku melakukan hal kasar lainnya, harap koperatif ".

" Hei, hei tidak apa - apa, tenanglah ". Ucap lisa lirih, dia menggelengkan kepalanya agar jennie berhenti, dia tidak mau petugas itu menyakitinya lagi.

Jennie menggelengkan kepalanya, dia tetap pada pendiriannya dia tidak akan membiarkan lisa di bawa pergi oleh mereka.

" Lisa, jennie ". Teriak seulgi, sahabat - sahabatnya itu masuk kedalam kelas, irene dan jisoo langsung menghampiri menahan tubuhnya jennie, yang sedang memukuli tubuh petugas itu, mungkin baginya itu adalah pukulan terkuat tetapi bagi si petugas itu hanyalah tepukan - tepukan tangan, yang tidak ada terasa sama sekali.

" Lepaskan aku, lisa tidak ". Dia memberontak dari pelukan irene.

" Tolong jaga jennie ". Jisoo dan Irene mengangguk, jennie menangis terisak, pipinya sudah basah karna air mata.

Lisa menatap bambam dan Chan, mereka saling menatap sangat intens.

" Ada yang menjebak ku ". Dia berkata tanpa suara, bambam mengerti pergerakan mulut lisa, dia mengeraskan rahangnya lalu mengangguk.

" Bawa dia ". Lisa tersenyum teduh pada jennie, memberitahu jika dia akan baik - baik saja, dia berharap itu bisa menenangkan jennie sedikit.

" Tidak lisa.....yaak lepaskan, jangan bawa pergi lisa-ku ". Jennie menangis histeris saat lisa di bawa keluar dari kelas, dia ingin menahannya tetapi tidak bisa karna pelukan irene dan jisoo.

Dia menatap nanar kepergian lisa, tubuhnya terkulai lemas luruh kelantai.

" kenapa? ". Ucap jennie dengan lirih, dia menundukkan kepalanya, nafasnya tersenggal - enggal bercampur dengan siapkan tangis yang tak tertahankan.

SHE FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang