CHAPTER 21 : M

3K 254 9
                                    

LISA POV

" Aku bersumpah lisa jika kau memutar bola matamu lagi aku akan mencekikmu sampai mati ". Dia berdecak pinggang dan menatapku tajam.

" aah jennie ? ". Rengekku padanya.

" Lisa kita sudah membahas ini tadi ".

" Kau memang tidak mengerti aku ". Aku melipat tanganku di dada, ngomong - ngomong kita sudah sampai di apartemenku, karna hujan yang semakin deras, akhirnya jennie memilih menginap di unitku karna jarak nya lebih dekat.

" Hufft Okay!! Aku tidak akan terlalu dekat dengan nya dan kita hanya akan bersama sebatas kegiatan osis saja, apakah kau baik - baik saja dengan itu? ".

" Kau yang terbaik, I love you ". Aku mengecup bibirnya.

" uhm I Love you too, sekarang lebih baik kita mandi atau kita akan sakit nanti ".

" Kita mandi? Bersama ". Kata ku dengan bersemangat.

" Tidak, kau pervert, kau mempunyai dua kamar mandi jadi gunakan itu ". Dia memutar bola matanya malas dan berjalan menuju kamarku yang ada kamar mandinya di dalam.

" apa yang salah? Aku hanya ingin menghemat waktu ". Aku membungkuk lesu sambil berjalan ke kamar mandi.

Setelah 15 menit aku mandi, aku berjalan ke arah kamar, aku menyembulkan kepalaku dan melihat kesekeliling, tidak ada jennie sepertinya dia masih berada di dalam kamar mandi, Haist mengapa bottom ini mandi begitu lama.

" Honey kau ingin ramyeon ". Teriakku yang masih dalam posisi sama.

" Ide bagus....tapi jangan sampai membakar dapur lisa ". Dia berteriak dari dalam kamar mandi.

" yes ma'am ". Aku menutup pintu dan berjalan ke arah dapur, sebelum itu aku menyalakan penghangat ruangan karna ini benar - benar terasa sangat dingin.

" Cih membakar katanya, aku tidak seburuk itu walaupun memang pernah membakar dapur apartemen chaeng, seulgi dan bambam tapi itu hanya beberapa kali ". Gerutuku dengan kesal.

Aku mengambil panci yang sudah aku isi dengan air lalu aku menaruhnya di atas kompor dan menyalakan api.

" ramyeon in your area ". Aku memasukkan mie ke dalam panci, aku akan menunggu mie itu matang sambil memainkan ponsel ku.

Aku tersentak kaget saat sebuah tangan mungil melingkar di perutku, tentu saja ini perbuatan kucing kesayangku, jennie memelukku dari belakang dan menyandarkan kepalanya di punggungku.

" Hangat, biarkan seperti ini dulu ". Dia mempererat pelukannya.

" Apa kau kedinginan baby ". Aku mengelus tangannya yang berada di perutku, aku memutarkan tubuh jennie agar berada di di depanku dan memeluknya dari depan.

" Ya, bahkan lantai ini terasa dingin, apa kau tidak merasakannya ". Dia mengangkat kepalanya dan menatapku dengan polos.

" Tidak terlalu, aku sudah menyalakan penghangat ruangan apa itu tidak bekerja? ". Aku menatapnya dengan wajah bingung.

" mungkin belum?....Dingin ". Dia menggoyangkan tubuhnya yang berada di dalam pelukanku.

" Ck baiklah ". Aku mengangkat tubuhnya dan menggendongnya seperti bayi koala.

" I love you ". Kata jennie lalu menyembunyikan kepalanya di leherku, tersipu malu karna ucapannya sendiri.

" My girlfriend is so cute ". Aku mengelus punggungnya dengan lembut.

" Aahkkk ". Dia menggigit bahuku dengan sangat kencang.

" Yakk kenapa kau menggiggit ku ". Aku mendudukkak jennie di atas pantry.

SHE FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang