CHAPTER 25 : family

1.7K 177 1
                                    

" Eoh ada apa dengannya? ". Kata jisoo saat dia melihat wendy yang tengah duduk sendirian di sofa sambil memeluk kakinya.

" Jangan hiraukan dia babe ". Chaeng menarik tangan jisoo untuk lebih dekat dengannya.

" Ck tidak berperasaan ". Ucap wendy sambil tangis tersedu - sedu.

" Yaak kau tidak malu, umur mu sudah tidak pantas menangis seperti anak kecil begitu ". Omel irene lalu meletakkan buah - buahan yang dia bawa di atas meja.

Wendy menangis semakin kencang bahkan ruangan itu menggema dengan tangisannya.

" Diam ". Jennie manatap wendy dengan tajam, membuat dia menggigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan suara isakkan tangis nya.

" Apa yang kalian lakukan padanya? ". Tanya jisoo karna merasa iba melihat wendy seperti anak kecil yang sedang di culik.

" Jennie memukul pantat wendy dengan sapu ". Bambam menunjuk sapu yang ada di sudut ruangan.

" Memangnya apa yang dia lakukan? Hingga membuat Jennie marah ". Tanya irene pada mereka.

" dia duduk di pangkuan lisa yang sedang sakit, dan Jennie marah karna hal itu ". Seulgi menggelengkan kepalanya tidak percaya apa yang di lakukan sahabatnya itu.

" See? Aku hanya menghukumnya sedikit tetapi dia menangis seperti ingin di bunuh saja ". Jennie memutarkan bola matanya malas.

" Karna kau memukulnya sangat keras sialan ". Teriak wendy dengan marah lalu menghapus air matanya kasar, dia sudah mengumpulkan keberaniannya, dia tidak boleh lagi di tindas oleh kucing garong itu, dia harus melawan demi harga diri seorang top yang bisa membunuh di atas ranjang.

" Apakah kau baru saja mengumpat padaku? ". Tanya Jennie dengan nada dinginnya dan wajah datarnya, aura gelapnya terpancar membuat mereka bergidik ngeri.

" Tidak, maaf Jennie ". Cicit nya pelan lalu menundukkan kepalanya tidak berani menatap Jennie yang sedang dalam mode iblisnya.

" Pantatku sangat sakit, bagaimana ini? ". Rengeknya sambil menendang - nendangkan kakinya ke angin.

" Biar aku periksa ". Chaeng menghampiri wendy lalu mengangkat celana wendy dan melihat kedalam.

" Apakah itu berdarah? ". Tanya wendy dengan polos.

" Tidak, tetapi ini sangat parah ". Chaeng menutup celana wendy kembali dia memasang wajah seriusnya membuat wendy sedikit takut.

" Kenapa? ".

" Bisulmu pecah ". Ucap chaeng jujur membuat mereka tertawa geli.

" Kejam ". Wendy menatap Jennie dengan tajam karna telah memecahkan tombol keberuntungannya

" Sudahlah ". Lisa terkekeh geli karna melihat wendy yang sedang ternistakan oleh mereka.

" Honey shut fucking up, kau tega sekali tidak membela ku dan malah tertawa di atas penderitaan kekasih gelapmu ini ". Kata wendy kesal seraya menatap lisa dengan tajam.

" Baiklah, baiklah maafkan aku sayang ". Lisa menghentikan tawanya dan langsung menatap Jennie dengan tajam.

" Kau! Kenapa melakukan itu pada kekasihku? ". Lisa menunjuk Jennie tepat di depan wajahnya, perkataan lisa itu membuat wendy menatapnya dengan berbinar.

" Kenapa? Kau tidak suka ". Jennie memutarkan bola matanya malas dan melipat tangannya di dada.

" Babe beri penyihir itu pelajaran ". Wendy menunjuk Jennie lalu tepuk tangan dengan gembira karna ada yang mendukungnya sekarang.

SHE FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang