06. Sebagaian Bunga Tidur Kenyataan

8 1 0
                                    

~Happy Reading~

"Tunggu dulu Pak" Ucap Syafril.

"Kenapa den" Ucap Satpam.

"Syafril ayo masuk" Tarik tangan lembut Rohman.

"Lepasin saya, saya mau bertemu dengan kedua orang tua saya" Ucap Syafril

Plak

"Kamu berani ngelawan saya hah" Marah Rohman

"Bapak nampar saya bahkan kedua orangtuanya saya tidak pernah menampar saya" Tangis Syafril

"Saya bukan ustad saya memang sengaja menjadi ustad karena ingin mendapat uang dari 2 orang tua kamu" Licik Rohman.

"Hahaha kasian banget lo" Ucap Evan datang bersama dengan yang lainnya.

"Dan lo tahu nggak kita-kita ada di sini itu cuman anak-anak bayaran" Ucap Bagas.

"Bener" Ucap Ilham.

"Enggak" bangunan Syafril dari tempat duduknya.

"Syafril kamu kenapa" Panik Irwan dan menghampiri Syafril.

"Kalian semua pembohong" tangis Syafril dan masih menutup matanya.

"Fril lo kenapa" Panik Evan yang duduk di belakangnya.

"Lo jahat yang ada di sini jahat sama gue" Tangis Syafril.

"Fril tenang duduk istighfar" Ucap Irwan menenangkan Syafril.

"Nih pak coba kasih minum" Ucap Taufiq memberi minum.

"Nih minum nak" Ucap Irwan.

"Enggak kalian jahat" Tangis Syafril.

"Fril tenang di sini gak ada yang jahat sama lo" Ucap Ilham yang berdiri di kursi depan Syahril.

"Buka mata kamu nak" Ucap Irwan.

Lalu Syafril membuka matanya dan kaget.

"Loh tadi beneran kan" Ucap Syafril.

"Kamu duduk-duduk, panggilkan dokter" Ucap Irwan.

"Sudah di panggil sama Yudha pak" Ucap Taufiq yang duduk di samping Syahril.

Ini duduknya sendiri-sendiri.

"Oke" Ucap Irwan.

"Kenapa kamu nak" Ucap Toriq.

"Pembohong kan kenapa kalian semua bohongin gue sebenarnya di sini pesantrennya bebaskan" Marah Syafril.

"Fril di pesantren peraturannya seperti itu" Ucap Rohman.

"Enggak kata kak Naim sebenarnya semua peraturan itu yang buat orang tua saya dan kalian di sini cuman anak bayaran" Marah Syafril.

"Pasti kamu tadi tidur kan di kelas makanya kamu kayak gini yang dikatakan Naim tuh benar tidak salah itu yang buat saya sebagai pemilik pesantren ini karena saya ingin mendidik anak-anak saya menjadi orang-orang yang Soleh" Jelas Rohman.

"Oh iya saya baru ingat aduh" Ucap Syafril.

"Nah kan makanya jangan tidur di kelas jadi gini kan" Ucap Rohman.

"Kan saya kemarin bangun jam 12.00 mangkanya masih ngantuk" Ucap Syafril.

"Nanti habis sholat tarawih kamu boleh tidur sepuas kamu terus bangun jam 03.00 pagi" Ucap Rohman.

"Iya pak" Ucap Syafril.

"Ada-ada aja bapak pikir kamu sakit mangkanya kayak gitu tadi" Ucap Toriq.

"Enggak pak" Ucap Syafril.

Ramadhan Bersama || Park Sunghoon (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang