21. Pulang Mendadak

10 1 0
                                    

~Happy Reading~

Jam 03.00 dini hari

"Tumben fril udah bangun biasanya dibangunin dulu" Ucap Yudha.

"Yud" Panggil Syafril.

"Apa" Ucap Yudha.

"Lo pernah nakal nggak sih" Ucap Syafril tiba-tiba.

"Pernah tapi nakal gue nggak kayak lo cuman suka bolos pas sekolah" Ucap Yudha.

"Terus orang tua lo masukin ke pesantren gitu" Ucap Syafril.

"Ya biar nggak nakal gue dari umur 19 tahun udah di pesantren ini sampai sekarang" Ucap Yudha.

"Lo sekarang udah tobat" Ucap Syafril.

"Gue lama sih tobatnya 1 tahun baru bisa tobat" Ucap Syafril.

"Lo pernah kabur dari pesantren" Ucap Syafril.

"Nggak pernah gue soalnya selalu pulang ke rumah gue di sini tuh cuma belajar doang" Ucap Yudha.

"Emang boleh" Ucap Syafril.

"Dulu boleh semenjak ada lo nggak boleh" ucap Yudha yang duduk di kursi dekat minuman.

"Boleh nggak sih kalau kita nakal terus kita benar-benar tobat Allah akan menerima taubat kita" Ucap Syafril.

"Lo bener-bener tobat Allah akan memaafkan karena Allah maha pengasih dan maha penyayang dan maha pemaaf kepada hambaNya" Ucap Yudha.

Diam Syafril mencoba mencerna apa yang di bilang Yudha.

"Gimana lo udah lancar baca Al Qur'an" Ucap Yudha.

"Masih juz 20" Ucap Syafril.

"Alhamdulillah ada perbuahan lo akhir-akhir ini sering baca Al Qur'an sendiri" Ucap Yudha.

"Gue sebenarnya bisa baca Al Qur'an tapi kadang-kadang lupa" Ucap Syafril.

"Gue malah gak bisa sama sekali seiring berjalannya waktu akhirnya gue bisa baca Al Qur'an lo pasti bisa fril" Ucap Yudha.

"Yuk ke meja makan jam 03.30 kita kan biasanya sahur" Ucap Yudha.

"Iya" Ucap Syafril.

"Fril gimana Bondan udah ngirim pap tentang hari kiamat" Ucap Hafidz sambil makan capcay.

"Udah Kak gue masih ragu kak" Ucap Syafril.

"Ragu kenapa" Tanya Hafidz.

"Seumpama gue tobat apa gue diampuni sama Allah gue takut nggak diampuni karena dosa gue udah segunung" Ucap Syahril.

"Allah itu maha pengasih dan maha penyayang dan Allah akan memaafkan hamba-hambanya yang benar-benar bertobat dengan tulus" Senyum Hafidz.

Pagi Hari

"Anak-anak hari ini kita akan pulang karena pondok pesantren Nurul sholehah sedang terkena musibah yaitu habis kemalingan" Ucap Rohman.

"Masya Allah kok bisa pak" Panik Naim.

"Bapak juga tidak tahu tadi istri bapak hubungi bapak kalau pesantrennya habis kemalingan pas semua anak-anak santri pada tidur" Ucap Rohman.

"Hari ini kita pulang maaf bapak mendadak untuk bicara" Ucap Rohman.

"Nggak papa pak terus kita pulang kapan pak" Ucap Bagas.

"Jam 10 pagi kita berangkat sebelum berangkat kalian boleh mampir untuk membeli oleh-oleh dan kalian pulang jam 08.00 berkumpul di hotel ini" Ucap Rohman.

Ramadhan Bersama || Park Sunghoon (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang