TRANSMIGRASI 06

190 20 0
                                    

[SELAMATMEMBACA]

(Rencana Bian)



Aca dibawa ke mansion keluarga Bian. Saat Aca di tarik paksa oleh Bian memasuki mansionnya, ia sempat memberontak, namun usahanya sia-sia hanya membuang tenaga saja.

Gue harus cepet-cepet beresin masalah gak jelas ini. Anjir arghhhh tangan gue sakit, goblok emang nih om om. Batin Aca.

Bian berhenti menarik Aca, Aca pun ikut terdiam. Betapa terkejutnya ia, melihat keluarga Bian yang sedang berkumpul, ditambah di sana ada Leehi dan Alvino.

Ngapain mereka di sini?. Aca menatap kotak cincin yang tergeletak di atas meja. Ah, gue ngerti. Lanjutnya.

"Sini sayang, duduk di sebelah Bunda." Ucap Leehi. Aca hanya mengangguk menurut, duduk di samping Leehi. Dan Bian di sofa yang cukup hanya satu orang sebelah Aca.

~~~

Setelah banyak basa-basi yang dibuat oleh para orangtua. Kini keadaan mulai berubah menjadi tegang. Namun, Aca hanya diam, acuh sekitar.

"Satu bulan lagi nak Aca sama Bian akan menikah." Ucappan ibunya Bian langsung membuat Aca menegang.

"Gak." Tolak Aca.

"Kenapa nak? Apakah kalian tidak bosan dengan hanya hubungan pertunangan?." Tanya Winda, ibu Bian.

"Saya masih sekolah." Aca hendak berdiri dan pergi dari sana. Tapi Leehi menahannya.

"Yang sopan sama calon mertuamu sayang." Ucap Leehi.

"Le- ah Aca gak mau!."

"Cukup basa-basinya. Aca, tidak ada alasan dan bantahan lagi, satu bulan lagi atau saya akan lebih mempercepatnya." Bian mulai mengeluarkan suaranya karna lelah dengan basa-basi dan penolakan dari Aca.

"Semakin kamu menolak, semakin cepat acaranya." Lanjutnya.

Aca terkekeh mendengarnya. "Oke, gue mau. Tapi selama satu bulan itu, gue mau tinggal sama Ayah. Dan buat nanti malam, temui gue di cafe ***." Aca lalu pergi begitu saja. Untung saja waktu di sekolah menyuruh Shaka diam-diam ikutin ke mana Bian pergi.

Di gerbang. Aca di tahan untuk tidak pergi oleh para penjaga, karna perintah dari Bian. Merasa jalannya terhalangi, tanpa banyak basa-basi, Aca langsung menghajar mereka karna kesal.

Bugh.
Bugh.

"Buka." Suruh Aca dengan nada dinginnya.

Beberapa penjaga yang dihajar oleh Aca, tergeletak lemas di tanah. Aca menatap sekelilingnya, ada sebuah cahaya lampu senter yang berkedip di luar gerbang, menunjukkan arah kepada Aca dengan cahayanya.

Aca tersenyum senang, ia paham harus kemana ia melangkah. Aca berjalan sesuai cahaya itu, para penjaga hanya diam, tidak mengejarnya.

Aca melihat sebuah pintu kecil yang tak dijaga. Ia langsung bergegas pergi dari sana. Di depan jalan sudah ada mobil Shaka yang setia menunggu Aca.

Aca menaiki mobil itu dengan terburu-buru. "Thenks, Shaka." Ucapnya. Shaka mengangguk, ia langsung melajukan mobilnya pergi dari sana.

~~~

"KENAPA KALIAN TIDAK BERHATI-HATI!! KARNA ULAH KALIAN YANG CEROBOH!, ACA JADI PERGI!!." Teriak Bian sangat kencang, sampai bisa terdengar keseluruh penjuru mansion besarnya.

Para penjaga itu hanya diam menunduk karna takut pada Bian. Mereka tidak ada yang berani mengeluarkan suara kalau melihat Bian yang sudah marah besar sampai teriak-teriak.

LEARA OR RAISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang