TRANSMIGRASI 01

443 36 0
                                    

[SELAMATMEMBACA]



Seorang gadis cantik tengah tertidur pulas di kamarnya. Mata gadis itu mulai perlahan terbuka saat merasakan ada yang mengelus keningnya. Orang itu tersenyum saat melihat gadis itu terbangun.

Eungg..

Gadis itu mengedipkan matanya beberapa kali. Menetralkan pandangannya yang semula buram. Kepalanya terasa sedikit pusing sekarang. Apalagi cahaya lampu kamar yang sangat terang itu membuat matanya sedikit perih.

Gadis itu melirik orang yang asing baginya tengah terduduk di sampingnya, memandangnya dengan khawatir. Gadis itu tau dari tatapannya. Tapi siapa dia? Pikir gadis itu.

Lea memaksakan mendudukkan dirinya, walau merasa sakit di sekujur tubuhnya. Membuat orang yang berada di sampingnya ikut membantu Lea mendudukkannya.

(Ya, gadis tadi adalah Lea).

"Sayang pelan-pelan." Ucap orang itu.

Lea memegang kepalanya yang terasa pusing. "Maaf Tante siapa ya?." Tanya Lea.

Orang itu langsung membekap mulutnya sendiri dengan air mata yang mulai menetes dari sudut matanya.

"A-aca.. ini bunda sayang." Ucap orang itu.

Lea lantas menyipitkan matanya. Menatap wanita itu tidak percaya. "Tante jangan becanda deh, Bunda saya bukan Tante." Ucap Lea tidak terima. Enak sekali orang itu mengaku-ngaku sebagai bunda kesayangannya.

Wanita yang bernama Leehi itu lagi-lagi dibuat menangis oleh ucapan Lea. "Ini Bunda sayang, Bunda Leehi hiks."

Lea memalingkan pandangannya menatap ke arah jendela kamar yang terbuka.

"Maafin Bunda hiks, maafin Bunda udah ninggalin kamu. Bunda janji gak akan ninggalin kamu lagi hiks. Bunda mohon maafin Bunda."

Lea benar-benar dibuat bingung. Siapa wanita ini?. Pikir Lea.

"Tante cukup yaa, Lea gak kenal sama Tante. Bunda Lea bukan Tante. Mungkin Tante salah orang. Lea anaknya Bunda Ziaa, bukan Bunda Leehi."

Si-siapa Zia?. Batin Leehi.

Leehi meninggalkan Lea sendiri di kamar itu. Sungguh siapa wanita itu?. Lea beranjak dari duduknya, berjalan perlahan menuju jendela. Saat melewati cermin besar, Lea sangat terkejut, sudut matanya tak sengaja melihat pantulan dirinya di cermin. Dengan cepat melangkah ke arah cermin itu.

"Ah, transmigrasi." Gumam Lea.

"Kenapa bisa njim, arghhh bangsat! Gue harus gimana nih woy!." Ucap Lea prustasi.

Lea terdiam, mendengar suara langkah kaki seseorang yang sepertinya sedang menuju ke kamarnya. dengan cepat Lea kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur, menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya lalu memejamkan matanya.

Ceklek.

Pintu terbuka. Menampakan dua orang yang tak lain adalah Leehi dan satu lagi Alvino, adik Leehi. Kedua orang itu berjalan tergesa-gesa ke arah Lea yang tengah tertidur.

"Aku harap dia melupakan semuanya." Ucap Leehi. Alvino yang berada di sampingnya langsung menoleh ke arahnya.

"Kenapa kak?." Tanya Alvino.

"Agar...

~~~

(Lea sekarang di panggil Aca ya, biar gak pusing)

Aca duduk di atas sofa ruang tengah mansionnya. Ditemani Leehi di sampingnya. Mereka tengah menonton televisi besar di sana.

"Aca, apa Aca gak inget tentang Aca?.", Tanya Leehi.

LEARA OR RAISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang