TRANSMIGRASI 00 (kematian Aca)

286 26 0
                                    

[SELAMATMEMBACA]



Flashback RAISYA.

Raisya terduduk nyaman di dalam mobil sendirian. Terlihat ia sedang memakan makanan ringan yang sudah dibeli olehnya sebelumnya. Raisya menatap layar handphonenya.

08**********

Keluarlah. 20.08.
Saya menunggumu sejak tadi. 20.09.

Raisya mematikan handphonenya. Memandang sekitar dari dalam mobil. Ia tidak menemukan siapapun di sana.

Lo siapa?. 20.11.

Saya yang menjagamu. 20.11.

"Ah siapa sih nih orang." Ucap Raisya kesal.

Dengan terpaksa ia keluar dari mobilnya. Leehi sangat lama meninggalkannya sejak tadi sendirian. Melirik-lirik sekitar, mencari seseorang.

Seorang laki-laki yang mengamati Raisya sedari tadi tersenyum kecil memandang gadis itu yang tengah mencari keberadaannya. Ia terus memandang Raisya dari jauh, tanpa mau menghampiri gadis itu.

Cantik. Batin laki-laki itu.

Raisya yang kesal hendak kembali ke dalam mobil. Namun, sudut matanya menangkap keberadaan Leehi yang sedang bersama seseorang yang memakai jubah hitam di dalam gedung tua.

"Bunda." Gumam Raisya. Ia menutup pintu mobilnya, berjalan langsung ingin menghampiri Leehi tanpa memandang jalanan yang masih ada beberapa kendaraan yang melintas.

Raisya dengan santainya menyebrang jalan. Tak melihat mobil yang sedang melaju dengan cepat ke arahnya. Untungnya si pemilik mobil itu sadar dan langsung mengerem mobilnya.

"Neng kalo mau nyebrang jalan lihat kanan kiri dulu lain kali. Untung gak ketabrak."

Raisya dengan cepat berlari kecil ke pinggir jalan. Memandang mobil yang hampir menabraknya.

"Ah, maafin saya paman." Ucap Raisya.

Laki-laki yang memperhatikan Raisya sedari tadi terkekeh kecil.

"Dasar gadis ceroboh." Gumam laki-laki itu.

Raisya kembali berjalan ke dalam gedung tua. Tanpa sadar banyak yang menjaga gedung tua itu. Seseorang dari lantai 3 tengah mengarahkan pistolnya ke arah Raisya. Dan hal itu disadari oleh laki-laki yang mengawasi Raisya tadi.

"Bundaa!." Teriak Raisya.

Laki-laki tadi berlari kencang menghampiri Raisya. Leehi dan rekannya melirik Raisya yang sedang tersenyum ke arah mereka. Sedangkan seseorang yang tengah siap menembak Raisya tidak mengetahui bahwa itu adalah anaknya Leehi.

Dorrr..

Raisya terdiam. Laki-laki tadi terlambat beberapa detik. Leehi menatap tak percaya putrinya tertembak oleh anak buahnya sendiri di depan mata.

Senyum Raisya luntur saat merasakan sakit pada kepalanya. Ia terjatuh dengan kepala membentur keras pada batu di belakangnya. Laki-laki tadi memangku Raisya ke dalam dekapannya.

"Sha-ka." Ucap Raisya yang masih sadar.

"Iya ini Shaka, bertahan ya, jangan tutup mata kamu."

Leehi berlari kencang menghampiri Raisya yang tengah terbaring lemas.

"ACAAAAA!!." Teriak Leehi.

"Sa-kit sha-ka."

(Shaka adalah laki-laki yang sedari tadi mengawasi keberadaan Raisya).

"SIAPA YANG BERANI MENEMBAK ANAK SAYA!!." Leehi menatap sekitar. Sepertinya ada yang berani mencari masalah dengannya.

"Tante, bawa Aca cepat!!." Ucap Shaka.

"Sha-ka ngan-tuk."

"Jangan Aca, jangan tutup mata kamu."

"Ma-af-fin-aku." Raisya pun menutup mata cantiknya. Kesadarannya kini sudah menghilang.

"Aca bangun sayang! Jangan tinggalin Bunda!."

LEARA OR RAISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang