[SELAMATMEMBACA]
•
•
•Gaya lo ya, coklat perpisahan. Eh tunggu!, Coklat nya gue makan habis weh! Mampus gue kalau sampe dia tau, semoga gak ada yang bocor atau apalah. Batin Aca.
Aca menatap punggung Ghea yang sudah menjauh sedikit tak enak hati, sebab coklatnya ia makan habis. Bagaimanapun, Aca masih bisa dapat apa yang Ghea rasakan sekarang.
Maafin gue Ghe, gak tau gue sumpah. Batin Aca.
"Ah dahlah, mending pesen soto." Ucapnya.
Dari pada memikirkan coklat tadi, Aca kini memutuskan memesan soto di kantin. Ia beranjak dari duduknya, berjalan menuju seseorang yang sedang sibuk melayani siswa siswi lainnya.
Bu saya dulu Bu!.
Enak aja gue dulu!.
Bu punya saya mana ya Bu?.
"Kasian ibunya njir." Gumam Aca.
Aca menatap seorang laki-laki umur 20 tahun, sedang asik memainkan handphonenya sambil menjaga kantin. Sesaat otaknya terlintas sesuatu.
Aca menghampiri laki-laki itu. "Mas mas!." Panggil Aca.
Laki-laki itu melirik arah Aca dengan senyum hangat. "Ya kenapa kak?."
"Boleh minta tolong gak mas? Saya males ngantri di sana, penuh." Laki-laki itu paham apa yang Aca mau sekarang.
"Ah saya paham, boleh. Mau pesen apa kak?."
"Itu apa, soto aja satu porsi ya mas, sumpah tolong banget ya, gak papa kan mas?." Laki-laki itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
Aca kembali ke mejanya. "Akhirnya, untung ada si masnya."
Aca menyalakan handphonenya. Membuka aplikasi instagram. Di halaman utamanya langsung menunjukan foto Bian yang sedang fokus memainkan handphonenya.
Nii orang lagi datang. Batin Aca kesal.
Tunggu aja nanti malem, gue pastiin gue yang bakalan menang. Lanjutnya.
Aca kembali mematikan handphonenya karena kesal melihat foto Bian. Kini Aca kembali berdiri dari duduknya. Berjalan kembali ke arah laki-laki tadi.
"Mas, mau jus mangganya satu." Ucap Aca.
"Siap kak." Jawab laki-laki itu.
Aca menatap sekitar kantin. Matanya seketika melotot kaget. Ternyata Shaka sedang berada di pojok kantin, memerhatikannya sedari tadi.
"Lah, ngapa tuh anak di sini njir? Sejak kapan weh?." Tanya Aca entah pada siapa.
"Kak ini jusnya."
Seketika Aca membalikan badannya. "Ouh, brapa mas?."
"15 ribu aja kak." Aca mengeluarkan uang berwarna biru. Lalu mengasih uang itu kepada laki-laki di depannya.
"Sama sotonya aja sekalian mas." Ucap Aca.
"Kembaliannya jadi 25 ribu ya kak." Ucap laki-laki itu sambil menerahkan uang kembalian Aca.
Aca langsung menerimanya. "Makasih mas."
"Sam-."
"Reii!! Ini sotonya!." Teriak wanita paruh baya yang tak jauh dari mereka berdua.
Laki-laki itu sering dipanggil Rei. Wanita paruh baya itupun bernama Inah. Rei adalah salah satu anak dari Inah.
"Sebentar kak." Ucap Rei yang diangguki oleh Aca.
Rei kembali membawa pesanan Aca. "Mas boleh minta tolong lagi? Tolong Bantu bawain sotonya hehe." Ucap Aca sambil tersenyum tak enak pada Rei.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEARA OR RAISYA
Ficción histórica[REVISI] Hanya kisah seorang Queen Leara Pratama, si ratu jalanan yang terkenal sangat cepat dan ganas. Bertransmigrasi ke dalam tubuh Raisya Yoo Jin Natio Gibadesta, gadis pendiam dan banyak rahasia tentang keluarga dan dunianya. ⚠️⚠️⚠️ |Mengandung...