First-Year

2.5K 258 2
                                    

Elyse James Potter yang sekarang beralih nama menjadi Elyse Lily Snape itu sedang berjalan cepat untuk sampai di dinding pembatas antara peron 9&10 untuk menuju peron 9¾.

Setelah masuk dia melihat Hogwarts Express yang sebentar lagi ingin berangkat, namun sialnya dia menabrak salah satu murid baru juga.

"Maafkan aku, aku takut keretanya berangkat dahulu." Ucap Elyse sambil mengumpulkan lagi barang-barang yang terjatuh.

"Tak apa nak kereta berangkat 25 menit lagi jangan terlalu tergesa-gesa, kau murid baru ya? Perkenalkan ini anakku Cedric Diggory, dan siapa namamu gadis cantik?" Ucap orang tua dari anak yang ku tabrak tadi, sedangkan anak itu memasang senyum diwajahnya saat diperkenalkan.

"Elyse Snape, Mr. Diggory." Elyse membalas dengan senyum manis untuk menyapa mereka, dibalas dengan ramah.

"Senang bertemu denganmu Elyse, kuharap kita bisa akrab." Cedric mengajak Elyse berjabat tangan tentu saja di balas oleh gadis itu.

"Pantas saja jika kau tidak didampingi orang tua, kau anaknya Snape. Kuharap kau tidak menghabiskan waktu dirumah sendirian." Mr. Diggory sambil memegang pundak Elyse.

"Terimakasih, Mr. Diggory. Sebenarnya ayahku sering pulang sekedar menemaniku, walaupun cuma sebentar. Dia ayah yang menakjubkan bagiku." Pandangan Elyse langsung meredup mengingat memori dimana Snape yang mengunjunginya saat dia senggang

"Ah...maaf aku pergi dahulu Mr. Diggory, dan Cedric sampai bertemu kembali di Hogwarts." Elyse pergi menuju kereta dan memasukinya dengan membawa beberapa buku.

Mencari kompartemen yang kosong untuk diduduki dan ia mendapatkan nya, saat kereta akan melaju pintu kompartemen nya dibuka dan dua pria kembar izin untuk mengisi kekosongan di kompartemen itu.

"Hai gadis cantik, bolehkan kita duduk bersama." Elyse memandang keduanya bingung karena tak dapat membedakan salah satu diantaranya.

"Silahkan, kalian sangat mirip susah membedakannya!" Alis Elyse terangkat dan mulai mencari perbedaan pria kembar tersebut yang sedang duduk di depannya.

"Tak susah cantik. Aku Fred Weasley." Pria didepan tersenyum dan Elyse mulai memperkenalkan diri, sambil mengajaknya berjabat tangan.

"Dan aku George Weasley." Sampingnya juga menjabat tangan Elyse tak lupa dengan senyumannya.

"Aku Elyse Snape, sepertinya aku mulai bisa membedakan kalian." Senyuman si kembar dibalas dengan kekehan kecil gadis cantik itu.

"Sepertinya aku melihat bidadari, yakan Fred." George menyenggol lengan saudaranya sambil melongo melihat Elyse.

"Oh George, betapa beruntungnya kita. Sepertinya kita harus pamer ke Charlie." Fred mengiyakan perkataan George.

"Hei apa-apaan kalian, aku itu manusia. Bisakah tak melongo seperti itu, kalian seperti orang bodoh" sarkas Elyse yang membuat mereka tersadar.

"Apakah bidadari di depanku ini sedang mengolok kita, oh tuhan betapa jeleknya perkataannya." Lebay George sambil berekspresi memelas.

"Kan sudah kubilang aku ini manusia, tidakkah kau mendengarnya tadi?" Elyse mulai lelah dengan perilaku mereka.

Pembicaraan mereka meluas di sampai dimana si kembar Weasley tak sungkan lagi untuk mengerjai Elyse, mereka dekat dalam waktu yang sangat singkat.

Malam hari, kereta sampai di Hogsmeade station. Digiring oleh pria besar dengan jenggot lebat menaiki sampan untuk Sampai di Hogwarts.

Elyse sangat terpesona dengan sekolahnya itu, sangat indah dari danau. Gemerlap bintang juga menghiasi langit malam menambah kesan indah sekolah itu.

Sampai disana para murid tahun pertama digiring menuju great hall untuk penyortiran dan makan malam semua murid dan Profesor, di penghujung tangga berdirilah satu profesor yang siap membimbing mereka masuk.

"Welcome to Hogwarts. Beberapa saat lagi, kalian akan melalui pintu ini dan bergabung dengan siswa-siswi lainnya. Tapi sebelum kalian boleh duduk, kalian akan diseleksi masuk asrama. asramanya adalah Gryffindor, Hufflepuff, Revenclaw dan Slytherin."

"selagi kalian tinggal disini, asramamu adalah keluargamu. Tujuan kalain memenangkan nilai, pelangggaran aturan akan menyebabkanmu kehilangan nilai. Diakhir tahun, asrama dengan nilai terbanyak mendapatkan Piala Asrama." 

"Upacara akan segera dimulai, mari kita masuk." Profesor perempuan itu mengajak semua murid kedalam great hall.

Sambutan didapatkan tahun pertama dari semua orang di ruangan itu, terlihat juga langit-langit great hall yang di sihir seperti langit malam.

"Elyse, bagaimana menurutmu? Indah bukan!" Fred berkata tanpa mengalihkan pandangannya pada pemandangan itu, sedangkan Elyse menengok ke Fred dan saat itu juga pandangannya dialihkan ke depan melihat para profesor tentu saja ada ayah tirinya.

Elyse tak menjawab memilih diam membisu sambil memandangi sekitarnya yang ramai akan para murid.

Seleksi diuali dengan pidato kepala sekolah mengenai larangan bagi siswa tahun pertama dan dimualilah penyortiran asrama, Fred dan George mendapatkan Gryffindor, Cedric mendapatkan Hufflepuff Elyse sendiri mendapatkan Ravenclaw.

Selesai penyortiran asrama, Dumbledore selaku keoala sekolah memberi sambutan sedikit dan meja yang awalnya kosong menjadi banyak makanan diatasnya.

Semua murid makan dengan lahap, diantara mereka ada yang sedang berkenalan dengan teman-teman barunya begitu juga Elyse. Dia mendapatkan teman lumayan banyak.

Setelah itu para murid baru digiring menuju asramanya berada dengan di bimbing prefek asrama masing-masing, pintu masuk asrama Ravenclaw terdapat di sisi barat Hogwarts, dipuncak tangga spiral yang terletak di lantai lima.

Prefek Ravenclaw juga memberitahukan jika ingin masuk ke common room harus menjawab pertanyaan dari pengetuk perunggu berbentuk elang di depan pintu setelah bisa menjawab kau bisa masuk.

Masuklah mereka, disambut oleh ruangan bundar yang lebar dengan jendela melengkung yang digantung dengan sutra biru dan perunggu dan karpet biru tengah malam bertabur bintang, yang dipantulkan ke langit-langit berkubah.

"Selamat datang di common room Ravenclaw, perkenalkan aku Filius Flitwick kepala asrama Ravenclaw dan juga guru mantra. Sedikit mengenai Ravenclaw tower, disini terdapat patun Rowena Ravenclaw yangterbuat dari marmer serta pemandangan paling indah bisa didapatkan dari sini." Profesor penyihir setengah goblin itu membawa mereka untuk melihat jendela.

Pemandangan danau hitam, hutan terlarang, lapangan Quidditch. Angin malam itu masuk dibarengi dengan suaranya yang dapat membuat yang mendengarnya ingin tertidur.

"Karena sudah malam dan besok ada kelas pertama untuk tahun pertama semuanya diharapkan masuk ke kamar asrama masing-masing, Pintu masuk asrama Ravenclaw terletak di samping patung Rowena Ravenclaw. Good night." Profesor Filius Flitwick pergi.

Semua penghuni asrama Ravenclaw pergi ke kamar masing-masing, Elyse mendapatkan 2 teman sekamar dengan begitu ruangan tersebut terasa luas untuk tiga orang penghuni.

"Hai, namaku Regna Bellshot dan ini teman yang aku peroleh di kereta tadi Piera Pettra. Kita harus akrab karena satu kamar, siapa namamu?" Regna adalah Gadis pendek dengan rambut hitam sebahu, sedangkan Piera sedikit lebih tinggi dan memiliki rambut coklat panjang yang bergelombang.

"Aku Elyse Snape, senang bertemu kalian." Mereka terkejut mendengar nama Elyse, dan membiasakan setelahnya.

"Wahh...tak kusangka anak profesor Snape satu kamar denganku, aku harap kau tidak mirip dengan ayahmu." Piera dengan alis yang terangkat dan tangan yang menutupi mulutnya.

"Jika kita sama maka aku seharusnya berada di Slytherin, lagi pula aku tak mirip sama sekali dengannya." Elyse berdiri dan sedikit merentangkan tangannya.

"Ya, benar-benar berbeda. Lagian gadis cantik dan ceria seperti mu mana mungkin masuk Slytherin, benar-benar tidak cocok!" Regna mengusab dagunya sambil melihati Elyse dari ujung kepala sampai kaki.

"Sudahlah kalian, aku ngantuk sekali. Sebaiknya kita tidur jika tak mau terlambat di kelas pertama, apa lagi gurunya kepala asrama kita!" Piera naik keranjang dan mulai menyelimuti dirinya.

Diikuti oleh kedua teman sekamar nya, malam itu malam yang tenang dengan hembusan angin dari jendela yang suaranya memabukkan bagi pendengarnya.

Que Será, SeráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang