Seharian penuh aku tertidur dan bangun di tengah malam saat madam pomfrey juga tidak berjaga, disampingku ada Snape yang sedang tetidur dengan duduk di kursi samping bungker ku.
Seminggu kemudian aku diperbolehkan ikut pelajaran dan sudah bebas dengan obat-obatan yang rasanya melebihi ingus troll.
Memasuki bulan November, hawa menjadi sangat dingin. Pegunungan yang mengelilingi sekolah berubah menjadi abu-abu bersaput es dan danau seolah menjadi baja beku. Setiap pagi tanah berselimut salju. Masa pertandingan Quidditch telah dimulai.
Setelah melihat pertandingan antara Gryffindor dengan Slytherin kemarin, Elyse yang awalnya tidak boleh mengikuti pertandingan dahulu akhirnya turun juga.
Dia memutuskan ikut serta, mengabaikan fakta dimana Snape yang sangat marah besar ketika mendengar kabar diriku yang setuju mengikuti pertandingan.
Sedangkan Oliver sendiri menyemangati ku, belakang ini kami tidak sering bertemu. Dia selalu sibuk dengan Quidditch dan tugasnya aku pun juga begitu.
"Ely, kau harus meminum vitamin dan berhati-hati lah. Westmeath, tolong jaga Elyse dengan baik dia masih dalam masa pemulihan." Peringatan dari Regna membuat Elyse geleng kepala.
"Aku sudah baik-baik saja, lagian siapa lagi yang menjadi sekeer jika bukan aku? Ada memnag, tapi kulihat juga dia masih kelas 2 perempuan terlebih lagi." Elyse mencoba menenangkan temannya.
"Kau itu berlebihan, Elyse menyanggupi nya sudah cukup membuktikan dia bisa mengambil tanggung jawab itu." Kami bertiga terkejut mendengar penuturan Piera.
"Waw, aku kira kau menembak masuk ke Ravenclaw." Sarkas Rein.
"Terlihat sebodoh itu ya aku?" Tanya Piera, dan dijawab anggukan oleh mereka bertiga.
"Sudahlah, ayo pie, Rein. Kita ke ruang ganti." Ajak Elyse pada mereka berdua yang langsung meninggalkan Regna sendirian.
Berkumpul dengan anggota tim yang lainnya dan membicarakan strategi untuk pertandingan melawan Hufflepuff.
"El, jangan hiraukan poin fokus lah dengan Snitch mu dapatkan dia." Roger memperingati Elyse yang tengah sibuk memakai sarung tangannya.
"Jika seperti itu Beater harus selalu melindungi ku, aku tidak akan menghiraukan orang maupun Bludger." Serius Elyse.
"Serahkan saja itu padaku, kamu juga hati-hati udara sunah semakin dingin jika kau sakit aku tak yakin Snape akan memberikan mu izin bermain lagi." Ucap Rein.
Permainanan akan dimulai, semua pemain baik tim Ravenclaw maupun Hufflepuff disuruh memasuki lapangan mengitari Madam Hooch yang menjadi wasit.
"Aku menginginkan permainan yang jujur, anak-anak." Setelahnya Madam Hooch berbicara secara khusus dengan kedua kapten.
"Naik ke sapu" ucap Madam Hooch yang juga langsung meniup peluit sekencang-kencangnya, lima belas sapu terbang.
Quaffle gagal diambil oleh Piera, tak perlu cemas Elyse yakin dengan timnya. Dia menghindari Bludger yang mengarah padanya dan berfokus mencari Snitch.
Piera sedang mencoba meraih Quaffle tapi sayangnya dia terkena Bludger, Chaser yang sedang memegang Quaffle itu melesat jauh menuju gawang Ravenclaw dan berhasil mencetak poin pertama.
Terdengar teriakan antusias di bangku penonton kala Hufflepuff mencetak angka, Elyse terbang melesat mengitari lapangan dan menerobos para pemain di tengah lapangan dan hampir terkena Bludger yang pada akhirnya mengenai tim Hufflepuff.
"Hei, kita bertemu lagi!" Disamping Elyse sekeer tim Hufflepuff telihat mengiringi nya.
Bersikap acuh, Elyse melesat lebih cepat dan menukik kebawah kala melihat sesuatu bersinar di dekat gawang lawan.
Sepersekian detik setelahnya Snitch itu menghilang dan berakhir punggung Elyse terkena Bludger.
"Hei kenapa Bludger terus ditangan lawan?" Teriakku pada Beater yang juga ingin melindungi Elyse tapi terlambat.
Tanpa berkata lagi Elyse pergi mencari Snitch yang terlihat sedang dikejar sekeer lawan, tanpa basa-basi langsung mengejar dan menyenggol sekeer tersebut dengan sengaja.
"Aku tau itu sengaja, lyse." Pria itu bukannya marah malah tersenyum, Elyse yang melihat senyum itu memutar bola matanya.
Tanpa tau Snitch nya menghilang kembali, mereka berdua hampir mengenai kursi penonton tapi dengan lihat Elyse mengubah arah ke atas dan berputar berbalik arah beda dengan sekeer lawan yang mempunyai ruang lebih untuk berbelok arah.
Sudah hampir siang hari, walaupun terik hawa dingin tak berkurang sama sekali. Sudah terbukti jika pertandingan ini akan menjadi akhir di tahun ini.
Poin skor Ravenclaw dan Hufflepuff adalah 32:44, dengan skor Hufflepuff lebih banyak. Elyse mulai panik melihat poin mereka yang kelewatan jauh dan juga dia belum menemukan Snitch, takut jika lawan lah yang mendapatkan nya.
"El, jangan panik. Kami bisa mencetak angka lagi jika kamu yang panik maka berakhirlah permainan!" Ucap Rein yang menangkis kembali Bludger yang mengarah padanya.
"Tapi..."
"Ely, pergilah dapatkan bola emas itu aku juga akan berusaha mencetak poin." Ucap Piera yang juga menyemangati Elyse.
Menarik nafas dalam dan dibuang dengan kasar Elyse melesat dan menajamkan penglihatannya untuk mencari keberadaan Snitch, setelah ketemu dia tidak mengalihkan pandangannya sedetikpun walaupun Bludger sempat mengenai nya.
Sambil berkeliling di atas kastil Elyse mencoba meraih Snitch bahkan sampai kembali ke lapangan dia di ikuti oleh sekeer lawan, melihat Cedric di belakangnya.
Elyse melesat cepat tanpa menghiraukan resiko didepannya terdapat tiang gawang, dan menangkap Snitch dan dengan cepat berbelok arah hingga bertabrakan dengan Cedric.
Dengan tertangkapnya Snitch oleh Ravenclaw dengan perolehan poin 184:48, dan Ravenclaw mendapatkan kemenangan nya.
(Aku gk tau sekeer Hufflepuff tahun itu siapa, aku jadikan aja Cedric sebagai sekeer.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Que Será, Será
FantastikDISCONTINUED Anak gadis yang lahir diluar hubungan pernikahan antara Lily Evans dengan James potter, setelah sang anak perempuan berumur 2 tahun mereka menikah dan dikaruniai anak Laki-laki yang diberi nama Harry Potter. Seluruh dunia tak tau akan k...