Dipertengahan Desember, salju menebal danau hitam membeku. Sedikit burung hantu berhasil menembus badai salju untuk mengantar surat.
Pada kelas mantra, Regna dan Piera tak henti-hentinya membicarakan liburan Natal berdua sedangkan Elyse bahagia karena natal kali ini dia bisa merayakan bersama Harry walaupun di Hogwarts.
"Hi, pretty. Kudengar kau tidak pulang!" Bisik pria disampingku, dia Fred dan sebelahnya lagi kembarannya George.
"Natal ini spesial bagiku, jadi aku tidak ingin pulang." Jawab Elyse tersenyum lebar dengan tangan yang sibuk menulis.
"Wah, kita bisa merayakan nya bersama! Aku juga tidak pulang." George menimpali, Elyse menoleh dan membuat ekspresi seolah berkata 'kenapa tidak pulang?'
"Ibu ke Rumania ingin menengok Charlie, kau ingat dia kan?" Jelas Fred dengan merangkul ku, kebetulan kelas mantra kali ini di hadiri oleh seluruh asrama.
Dengan begitu Cedric dapat melihat interaksi mereka yang dekat, dia iri pada si kembar karena dapat akrab dengan Elyse.
Pandangan mereka bertemu dan di putuskan oleh profesor Flitwick yang sedang bertanya pada Elyse, namun tidak dengan Cedric yang tetap menatap intens gadis itu.
Kelas selesai tepat pada waktu jam makan siang, Elyse dan kedua temannya menuju ke Great Hall untuk mengambil makanan di siang hari dan mengerjakan tugas dari beberapa profesor.
Memasuki Great Hall, seperti tahun lalu begitu menakjubkan. Rangkaian Holly dan Mistletoe bergelantungan di sepanjang dinding.
Dua belas pohon natal menjulang tinggi di sekeliling ruangan, beberapa berkilauan dengan untaian air yang membeku dan yang lainnya berkelap-kelip oleh ratusan lilin.
"Ini sudah ketiga kali aku melihat Great Hall seperti ini tapi aku tetap takjub." Ucap Regna yang terpaku melihat keadaan Great Hall.
"Kau benar, terlebih lagi tidak ada yang spesial yang membuat takjub tapi aku bisa takjub sendiri." Piera menjawab Regna dan mereka berdua berhasil takjub.
"Hei, aku ingi ke perpustakaan mengambil bahan untuk membuat rangkuman tugas dari Snape. Kalian makan duluan saja." Tanpa pikir panjang, Elyse yang tidak tersihir oleh keadaan Great Hall pun pergi meninggalkan mereka.
"Hallo madam, aku ingin mengambil buku yang kemarin aku cari." Minta Elyse pada madam Prince, wanita itu memberikan satu buku dengan wajah jutek.
Saat ingin keluar, dia berpapasan dengan Harry yang sedang bersama temannya dari keluarga Weasley.
"Hai Harry, mencari buku apa?" Tanyanya didepan pintu, menyapa Harry yang ingin keluar.
"Oh hai Elyse, kami sedang mencari buku." Jawab Harry, membuat Elyse bingung sudah jelas tadi dia bertanya buku apa tapi jawabannya berbeda.
"Aku tau orang ke perpustakaan untuk mencari buku, jadi buku tentang apa itu?" Tanya Elyse yang ingin tau.
"Harry, dia anak Snape jangan diberitahu!" Bisik Ron yang 100% masih didengar Elyse.
"Ada apa dengan Snape? Sudah pasti kalau kalian membencinya, tapi kenapa harus aku juga?" Tanya Elyse.
"Aku tau kamu baik, tapi apa kamu bisa memberitahu kami sesuatu dan itu tolong rahasia akan dari semua orang." Pinta Harry.
"Tentu saja, akan aku jawab selagi aku bisa menjawabnya. Mari berbicara didalam!" Ajak Elyse kembali masuk ke perpustakaan dan mereka mendapatkan lirikan tajam dari Madan Prince.
"Coba apa yang ingin kalian ketahui?" Tanya Elyse setelah mereka bertiga duduk dimeja hanya bertiga.
"Harry apa kau yakin?" Sekali lagi Ron berbisik hingga terdengar oleh Elyse.
"Dia sedang bertengkar dengan ayahnya, apa kau lupa itu? Setidaknya untuk waktu dekat ini dia tidak akan mengadukannya pada Snape." Harry juga ikutan berbisik.
"Tenang saja, apapun itu akan aku rahasiakan." Janji Elyse pada mereka.
"Kau tau Harry kita juga harus mendapatkan persetujuan dari Hermione!" Bisik Ron yang di abaikan oleh Harry yang malah mulai menceritakan semuanya.
"Jadi kalian ingin bertanya siapa itu Nicolas Flamel? Dan kaitannya dengan Snape? Atau lantai tiga?" Tanya Elyse yang tak yakin dapat menjawab semuanya, Harry mengangguk atas pertanyaan Elyse.
"Aku tidak yakin dengan pertanyaan ini, tapi aku benar tidak tau apapun mengenai lantai tiga dan yang sedang dilakukan Snape untuk itu." Wajah bingung Elyse membuat mereka berdua tak yakin mendapatkan jawaban yang tepat.
"Sudah kubilang apa kan! Tak mungkin anak gadisnya itu mau membocorkan rencana ayahnya!" Marah Ron pada Harry.
"Kau salah Mr. Weasley! Aku yakin Snape tidak sedang mengincar lantai itu, orang lain lah yang mengincarnya. Jika kau tau siapa itu Nicolas Flamel, kau pasti akan mendapatkan jawabannya." Elyse yang muak dengan Weasley satu itu pun beranjak pergi.
"Harry, itu berkaitan dengan perampokan di Gringotts. Jika ada hal lain yang berkaitan dengan Snape beritahu aku, dan jangan gegabah." Bisikku padanya.
'Apa yang ada di pikiran ku ini suatu kebenaran?' Elyse bertanya pada dirinya sendiri, dia telah menebak siapa itu dan kemungkinan besar apa yang akan terjadi.
"Lihat dia sama sekali tidak membantu, sekarang rahasia kita terbongkar berdoalah dia tidak mengingkari janjinya!" Ucap Ron dengan kesal sambil memperhatikan Elyse yang keluar dari perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Que Será, Será
FantasyDISCONTINUED Anak gadis yang lahir diluar hubungan pernikahan antara Lily Evans dengan James potter, setelah sang anak perempuan berumur 2 tahun mereka menikah dan dikaruniai anak Laki-laki yang diberi nama Harry Potter. Seluruh dunia tak tau akan k...