Sore hari setelah kelas, Elyse bersama kapten tim Quidditch Ravenclaw yang bernama Rein Westmeath menuju ke lapangan untuk berlatih dan pengenalan Quidditch untuk Elyse.
"Afternoon, siap untuk latihan?" Ucap pria yang sudah menunggu di common room dengan kotak besar di tangannya.
"Yeah, terlalu mendadak tapi bisa teratasi." Jawab Elyse dengan malas mengingat Snape memberikan tugas dan ingin segera menyelesaikannya tapi malah ada sesi latihan ini.
"Itu juga salahmu karena telat konfirmasi dengan Professor Flitwick, sebelum hari mulai gelap ayo berangkat!" Rein memimpin jalannya.
"Ouh, ada yang sedang berlatih?!" Terlihat samar dari jendela common room, ada tim yang sedang berlatih.
"Kita bisa meminjam sebelah, tidak banyak tempat untuk perkenalan mu." Keluar dan menuruni tangga, berjalan beriringan tanpa ada yang bersuara sampai di lapangan.
"Gryffindor sedang berlatih!" Gumam Elyse setelah melihat beberapa orang yang ia kenali sebagai Gryffindor tengah melayang di atas mereka berdua.
"Bagaimana? Akan semangat jika berlatih dengan kekasih hati?" Goda Rein yang menyenggol lengan Elyse yang sedang memegang sapu.
"Hei jadi jatuh kan!" Mengambil sapu itu lagi.
"Maaf mengganggu latihan kalian, bisakah kita menggunakan sebagian lapangan untuk berlatih. Atau juga mencobanya dengan kalian?" Rein bertanya dengan berteriak agar para pemain Gryffindor mendengarkan.
Sang kapten mendekat, Elyse sangat kenal dengannya sontak tersenyum lebar kearah pria itu.
"Oh Ely, dan hai Westmeath. Kalian berlatih berdua?" Tanya Oliver sambil memicingkan mata pada Elyse.
"Tidak seperti bayangan mu, ini hanya sebuah perkenalan Quidditch untukku. Aku akan jadi seeker tim Ravenclaw, kepala asrama mengutusnya untuk membimbing ku." Jelas Elyse.
"Jealous huh?" Goda Rein sedangkan Oliver hanya pergi ke teman-teman mereka, yang dapat Elyse lihat Harry salah satu pemain nya.
Oliver mengajukan kedua jempol sebagai jawaban ya, mereka melanjutkan latihan dan diriku mulai bersiap mendengarkan Rein.
"Pernah menonton pertandingan Quidditch?" Tanya Rein.
"Tentu saja, aku sudah tiga tahun di Hogwarts. Jika tidak pernah melihatnya bagaimana bisa aku sangat antusias terhadap Quidditch?!" Dengan riang gembira Elyse menjawab.
"Oke, pasti sudah tau jika Quidditch mempunyai 7 pemain yang terbagi menjadi 4 peran. Pertama Adalah Chaser, ada tiga pemain sebagai Chaser dengan tugas memasukkan Quaffle ke lingkaran itu." Menunjuk pada lingkaran tinggi di kedua sisi lapangan.
"Dan Keeper tugasnya menjaga lingkaran. Selanjutnya Beater, ada dua pemain yang menjadi Beater. Tugasnya ada dua, yaitu menjatuhkan pemain lawan dengan Bludger dan menjaga tim agar tidak terkena Bludger." Menunjuk bola yang memberontak ingin bebas dalam koper itu.
"Ini seperti sepak bola, hampir mirip atau mirip sekali!" Ucap Elyse yang membuat Rein terkejut.
"Wow, tak kusangka kau tau sepakbola. Yeah, Chaser seperti Striker, Keeper seperti kiper, dan Beater untuk Defender (Bek). Pembeda Quidditch dengan sepakbola adalah dilakukan dengan terbang dan satu posisi sekeer yang tidak ada di sepakbola."
"Waww kau juga tau sepak bola?" Kejut Elyse, dia mengira pria didepannya itu seorang darah murni.
"Apa aku terlihat seperti penyihir pureblood? Maaf jika membuat mu salah menebak, aku muggle born!" Pengakuan Rein membuat Elyse terkejut bukan main.
"Tak perlu terkejut seperti itu, seharusnya terkejut itu aku. Kau anak dari profesor Snape dan bagaimana bisa tau permainan muggle?." Ucap Rein.
"Rumah Snape ada di antara para muggle, aku selalu keluar untuk bermain dengan anak-anak sebayaku dan cukup tau tentang muggle apa lagi aku juga sempat sekolah bersama dengan para muggle!" Pertama kali ini Elyse menceritakan keseharian mugglenya.
Dilain sisi, Oliver yang melihat kesenangan kedua pasang manusia dibawah sana merasa panas. Cemburu gadisnya bercanda dengan pria lain, selama satu bulan ini jarang mereka berkencan.
"Hei bro, fokus lah!!" Temannya memperingati agar tidak mengalihkan perhatian pada kekasihnya.
"Ya, sorry. Lanjutkan!" Perintahnya.
"Oh posisi mu seeker, tugas utamanya adalah menangkap Golden Snitch." Membuka ruang dalam kotak besar itu dan mengeluarkan bola sebesar kacang kenari besar berwarna emas.
"Seorang seeker berhasil mendapatkan Snitch berakhirlah permainan, tapi yang membuat permainan lama selesai adalah kecepatan Snitch yang membuat bola kecil ini susah di lihat dan ditangkap."
"Menangkap Snitch akan memberikan 150 poin pada tim yang menangkap Snitch tersebut, tapi kemenangan tetap ditentukan oleh banyaknya poin. Mengerti?" Tanya Rein.
"Yeah, bisa ku coba menangkap Snitch?" Mendengar pertanyaan Elyse Rein melepaskan Snitch itu
"Tentu saja, nih tangkap lewati para Gryffindor itu sebagai uji coba pertama!" Smirk Rein membuat Elyse bersemangat dan mulai mencari Snitch bahkan melewati Gryffindor yang sedang berlatih
'benar sangat susah mencarinya! Itu Harry dia sedang mencari juga, pasti ada dua Snitch yang berbeda. Satu punya Harry satu lagi punyaku!' batin Elyse yang terus memperhatikan sekitar untuk dapat mencari Snitch.
Didepan mata, tiba-tiba Snitch melintas. Dalam sekejap itu pula Elyse tau jika itu milik Gryffindor, dan malihat ke Harry yang seperti mengejar sesuatu.
"Harry itu milikku!! Milikmu ada di barat!" Teriak Elyse pada Harry, dan melesat kearah Harry menangkap Snitch itu terlebih dahulu.
"Lihat ada penyokan di Snitch ini!" Menunjuk bola itu dan memperlihatkan perbedaan Snitch nya.
"Oh wow, kau punya mata yang bagus!" Puji Harry
Yang juga langsung pergi mencari Snitch nya.'Harry benar-benar hebat!' batin Elyse setelah melihat skill yang di tunjukkan Harry dalam menangkap Snitch.
![](https://img.wattpad.com/cover/332472696-288-k255952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Que Será, Será
FantasíaDISCONTINUED Anak gadis yang lahir diluar hubungan pernikahan antara Lily Evans dengan James potter, setelah sang anak perempuan berumur 2 tahun mereka menikah dan dikaruniai anak Laki-laki yang diberi nama Harry Potter. Seluruh dunia tak tau akan k...