Third-Boggart

525 74 0
                                    

Malam saat setelah kunjungan Hogsmeade, Elyse mendapatkan banyak pandangan tidak percaya atau bahkan ada yang bertanya langsung padanya mengenai kebenaran hubungannya dengan Oliver. Terlebih kedua temannya yang sangat rusuh di kamar asrama mereka.

"Hei Ely, pas benar kau berpacaran dengan Oliver Wood?" Tanya Piera yang langsung menerjang Elyse.

"Kau benar-benar suatu hal yang tak dapat ditebak! Aku tidak pernah ingat kau akrab dengan si-wood itu." Ungkap Regna.

"Diamlah kalian! Aku juga tidak menyangka bisa berhubungan dengan Oliver!"

.
..
...
..
.

Pagi buta Elyse menuju menara burung hantu dengan membawa kotak kecil berisi sarung tangan, dia memberikan itu pada burungnya untuk diberikan kepada seseorang.

Setelahnya ia sarapan dengan sangat tidak tenang yang disebabkan oleh pandangan marah Snape, Elyse dengan lemas menuju kelas DADA bersama Piera sedangkan Regna tiba-tiba jatuh sakit dan tidak ikut kelas hari ini.

Bersama denngan gerombolan Ravenclaw, Elyse berbaur didalamnya berbincang dan di goda mengenai hubungannya. Sampai didalam kelas Elyse mengambil meja depan dengan Piera disampingnya.

"M-m-mo-mo-morning e-everyone, H-h-hari i-ini k-k-kita a-a-akan b-b-belajar mengenai b-b-bogg-ga-ggart. Ada y-yang tt-tau a-a-apa itu Boggart?" Gaya bicara Profesor dengan sorban yang melilit penuh kepalanya itu sungguh mengganggu konsentrasi.

"Sorry profesor, bukankah terlalu jauh untuk mempelajari Boggart?" Salah satu siswi Gryffindor bertanya.

"N-n-nice qu-question miss. jo-johns-s-son, t-tu-tujuan k-ku-ku me-mendahu-hu-hulukan Boggart a-adalah un-untuk melatih ke-keberanian kali-li-lian hari ini! La-la-lawan ke-ketakutan kalian." Ungkap Profesor Quirrell.

"Profesor, kami benar-benar tidak bisa konsentrasi akan kegugupan anda dan bau bawang di dalam ruangan ini cukup mengganggu." Elyse terkejut Piera menegur profesor Quirrell dan merasa was was jika temannya kena detensi.

"Ma-ma-a-af so-so-soal i-itu, ji-jika m-me-menggangu a-ada yang bi-bi-bisa m-me-mengganti-ti-tikan?" Sebelum meminta maaf Quirrell malah menceritakan kisah dia bertemu dengan vampir.

"B-b-b-bagaima-ma-mana de-de-dengan Miss. Pettra?" Tidak ada yang berani mengajukan diri karena memang belum ada yang mempelajari Boggart, dan Quirrell menyarankan Piera untuk mengajar.

"A-ahh, saya belum benar-benar tau. Jika mau Elyse bisa dia sepertinya sudah belajar, bagaimana profesor?" Piera melemparnya pada Elyse yang tengah duduk diam menunggu pelajaran dimulai.

"Apaasih kau ini! Maaf profesor anda saja saya kurang enak dengan yang lainnya, bukan hanya itu saja saya kurang yakin bisa membuat mereka paham apa yang saya maksud dalam pelajaran." Elyse menolak dengan lembut setelah menyenggol lengan teman nya itu.

"Ti-tidak me-me-mengapa Miss. S-snape, ka-kalau be-begitu to-to-tolong ba-ba-bantuannya ji-jika saya ke-ke-kesulitan." Dengan begitu Quirrell dengan gaya bicaranya itu tetap melanjutkan pelajaran dan membawakan lemari kedalam kelas.

Semuanya disuruh berdiri dan dengan sihirnya ia menghilangkan meja di kelas untuk memberikan ruangan luas untuk praktek langsung.

"Miss. Snape to-to-tolong be-be-beritahu s-se-semuanya te-tenta-ta-tang mantranya." Suruh Quirrell sambil mengajak Elyse kedeoan semua orang.

Elyse hanya menurut dan melihat semua teman tamannya yang menatapnya aneh, dia seperti akan menjadi bahan gosip hanya karena mulut besar Piera.

"Izin profesor, dalam lemari ini terdapat Boggart. Boggart suka tempat gelap, dalam lemari baju, kolong tempat tidur, lemari perabot, gudang lama. Aku sendiri belum pernah bertemu ini kali pertama aku bertemu."

"Kenapa tadi profesor Quirrell bilang jika kita harus melawan ketakutan kita dengan menaklukkan Boggart adalah karena Boggart itu sendiri menampilkan ketakutan terbesar kalian, Boggart didalam lemari ini belum terbentuk bahkan tidak ada yang tau bentuk asli Boggart." Berhenti sejenak Elyse menarik nafas dan menelan busa di mulutnya.

"Bagaimana melawan Boggart jika mereka menampilkan ketakutan kita?" Tanya siswa Hufflepuff yang sangat Elyse kenali.

"Nice question Mr. Diggory, mantranya cukup sederhana tapi membutuhkan tekad yang kuat karena yang benar-benar bisa melumpuhkan Boggart hanya tawa. Kalian hanya perlu memaksa Boggart merubah bentuk menjadi sesuatu yang kalian anggap lucu."

Dengan sanyai Elyse menjawab pertanyaan dari Cedric, dia tak tau akan kesedihan Cedric mendengar kabar dipagi hari tadi.

"Selain itu jika bersama dengan banyak orang Boggart akan kesulitan memutuskan hal apa yang ditakuti." Elyse dihentikan oleh Quirrell dan dilanjutkan olehnya.

"Ma-ma-mantranya biar saya saja b-b-ba-ba-bagaima-mana a-a-ada yang ku-kurang pa-pa-paham? Jijijika bebegitu tantanpa ttttongkat uuucap Riddikulus; (ri-di-KULL-lis) ." Semua mengikuti dan disuruh berbaris satu persatu mencoba menaklukkan Boggart.

"Miss. Pettra pe-pe-pertama, si-si-silahkan." Piera meju, Quirrell membuka lemari itu beberapa detik setelahnya terdapat tomat dan telur yang hampir mengenai Piera.

"Ri~Riddikulus" Piera sangat ketakutan melihat itu, setelahnya Boggart itu berganti menjadi bayangan taman hiburan muggle.

"Well done Miss. Pettra." Puji Quirrell yang tidak gagap lagi, Elyse yang disampingnya tahu betul sedikit apapun Quirrell bicara pasti ada gagapnya.

Semua mencoba dan bagian Elyse terakhir karena tidak ikut berbari, waktu masih panjang untuk kelas DADA jadi perlahan dia mengatur nafas dan berharap tidak aneh-aneh Boggart nya.

"R-r-r-r-ready?" Tanya Quirrell, Elyse sendiri menyanggupi nya.

Dibuka lemari itu dan memperlihatkan gereja dekat Godric's Hollow, gadis keluar dengan ekspresi resah. Elyse terbang ke kenangan lamanya, dia menangis ditempat. Panggilan dari profesor nya membuat dia sadar dan segera mengubah pikiran itu dengan ancama Lucius.

Boggart Nya pun juga ikut berubah menjadi Lucius yang terus saja mengoceh bahkan mengancamnya.

"Riddikulus." Dengan mudah ia mengubah Lucius Malfoy mengenakan pakaian seksi muggel dengan riasan tebal dan rambut yang bersinar dibawah terik matahari.

Semuanya tertawa, seorang Malfoy dipermalukan oleh Elyse di kelas DADA. Quirrell pun mengembalikan boggart itu ke lemari dan mengakhiri kelas setelah mengembalikan meja yang hilang tadi.

Que Será, SeráTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang