Hehe update lagi~ nanti bakalan slow update yawww.Ih demi apa sih itu sookai peringkat ke dua? Kaget tau beneran makanya saya update lagi pas liat ituu.
"Kai sumpah ya, kamu kenapa ga dengerin penjelasan suami kamu dulu" kata beomgyu, sepupu dari hueningkai.
"Ga papa, kai udah tau dia bakalan ngomong apa kak" kata kai dengan nada polos.
Sepupu kai menatap kai dengan tajam "terus kamu kenapa nangissss" beomgyu gemas sekali Kepada manusia di depannya ini, ingin sekali ia remuk remuk mukanya sampe makeup-nya hancur.g.
"Udah, nanti kamu kaka anterin pulang ya sayang? Kalo kamu disini terus besoknya kamu tinggal nama doang"
Hueningkai mengangguk pasrah dan mengikuti beomgyu untuk menuju mobil milik sepupunya itu.
Mereka mengobrol ngobrol saja di dalam mobil, entah membahas tentang masa kecil, atau tentang rumah tangga soobin dan hueningkai.
Setelah perjalanan itu, mereka telah sampai di mansion kai, hueningkai melihat kalau ada mobil soobin disana.
"Kak, kai ke rumah kaka aja yaa" hueningkai masih diam di dalam mobil dan tidak beranjak untuk keluar.
Beomgyu menjitak kepala hueningkai, berakhir hueningkai mengaduh kesakitan.
"Bilang sekali lagi kaka kulitin kamu kai"
"Ada mas soobin di dalem kaaa"
"Ya terus kenapa?? Tinggal kamu masuk"
Beomgyu keluar mobil duluan, ia berjalan ke arah pintu mobil sebelahnya dan membukanya, beomgyu menarik paksa hueningkai untuk keluar.
Hueningkai akhirnya keluar dari mobil, dan sebelum beomgyu pulang mereka berpelukan terlebih dahulu.
"Udah ya kai, kaka pulang dulu" beomgyu melambaikan tangannya di kaca mobil, setelah itu ia keluar dari wilayah hueningkai.
Hueningkai berjalan gontai menuju pintu rumah, saat membuka pintu ia langsung duduk di ruang tamu.
Soobin baru menyelesaikan pekerjaannya di kantor rumah, setelah kejadian itu soobin memakan bekal yang hueningkai bawa di kantornya lalu ia pulang membawa berkas berkas untuk di kerjakan di rumah.
Soobin tidak mau hueningkai marah lagi makanya ia mengerjakannya di kantor rumah saja.
'Itu mobil siapa?' kata soobin dalam hati.
Soobin langsung mengintip dari jendela dan melihat hueningkai sedang berpelukan dengan orang.
'Gila, orang nya beda loh sama yang jemput hueningkai tadi' kata soobin dalam hati.
Setelah melihat hueningkai masuk, ia berjalan ke ruang tamu untuk menemui istrinya tercinta.
"Sayang? Mau langsung tidur?" hueningkai kaget saat mendengar suara soobin, sedangkan soobin duduk di samping hueningkai.
"Eng-enggak mas" ucap hueningkai terbata bata.
Tiba tiba soobin memeluk hueningkai dari samping. "Mas marah sama kamu, tapi mas ga tega marahin kamu"
Hueningkai melepas pelukan itu, ia pindah posisi untuk memeluk soobin, setelah itu, ia mengecup pelan bibir soobin.
Hueningkai tersenyum kearah soobin, ia kembali mencium pipi suaminya itu.
"Dee kaka ga becanda loh, kaka beneran marah sama kamu" ucap soobin di sela hueningkai menciuminya.
"Ade ga peduli mas marah sama ade yang penting ade bisa sama mas" hueningkai dan soobin tertawa bersama setelah itu.