Pagi pagi soobin sudah merasakan ada tangan yang memegang pipinya, ia ingin membuka mata tapi rasanya terasa berat sekali karena seharian kemarin dia bermain game sampai larut Malam.
"Dee diemm mas masih mau tidurr" kata soobin seperti mengigau, soobin memegang tangan kai berniat menyingkirkannya, tetapi tangannya lemas saat memegang tangan kai.
Akhirnya ia memegang tangan kai yang masih berada dalam pipinya dan kembali tidur.
Kai menatap soobin bosan, sudah dari tadi ia membangunkan soobin tapi sama sekali tidak bangun.
"Ish udah di bangunin masih aja tidur padahal hari ini kan harus ke kantor papa" kai bergumam sendiri.
Kai kaget karena tiba tiba soobin duduk di depannya dengan mata tertutup.
Soobin tiba tiba memeluk kai dan mendekatkan dirinya lagi agar lebih dekat kepada kai.
"Udah mulai ngomong ya? Kalo bisa setiap hari dek, mas seneng dengernya" kata soobin bersuara khas orang bangun tidur.
Kai tidak membalas pelukan soobin, ia lebih memilih untuk melepaskannya.
CHUP~
kai mencium soobin, tentu saja soobin kaget karena tiba tiba kai mencium mulutnya di pagi hari.
"Morning kiss" kata kai tanpa suara dan hanya menggerakkan bibirnya.
Soobin mencium kai lagi sampai kai hampir kejengkang, untung soobin menahannya agar kai tidak jatuh ke belakang.
Ciuman itu hingga saling melumat, kai menepuk dada soobin untuk menghentikan ciumannya itu.
Kai bernapas melalui mulutnya yang agak bengkak itu, soobin yang melihat bibir hueningkai ia ingin menerkam kai sekarang tapi hari ini ia kerja di kantor papanya.
Soobin mengecup bibir hueningkai singkat dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
"Sialan" umpat hueningkai untuk soobin
30-10-22
18-12-22Soobin dan hueningkai sudah sampai di depan kantor papa soobin, hueningkai memakai hoodie berwarna pink soft dengan celana pendek selutut berwarna putih, sedangkan soobin memakai serba hitam.
Soobin belum mempunyai jas untuk bekerja makanya ia memakai pakaian biasa.
"Papa? Ini soobin sama kai langsung masuk aja?"
Iya, bilang aja anaknya pak taejin
"Oke oke"
Soobin mematikan telfon nya dan menarik kai untuk masuk kedalam gedung itu, karena mereka dari tadi menunggu di luar.
"Ada keperluan apa disini?" tanya mbak mbak yang terlihat pegawai kantor itu.
Hueningkai bisa melihat kalo mbak mbak itu genit kepada soobin, kai langsung mengeratkan pegangannya kepada soobin.
"Dek, kamu kenapa?" tanya soobin kepada kai, jawaban kai hanya tatapan tajam dan gelengan saja.
Soobin yang tidak melihat situasi tidak tahu hueningkai kenapa mengeratkan pegangan tangannya.
"Saya mau ke ruangan pak taejin" kata soobin.