CHAPTER 01. (vers Kuliah)

1.6K 59 10
                                    

Assalamualaikum, Semua

بسم الله الرحمن الرحيم

Selamat Membaca Semoga Kalian suka.

Maaf jika dalam penulisan banyak kata yang tidak baku atau banyak penulisan yang masih belum pas tata bahasanya dan typo.

***

Hari ini di The Star University, hampir semua mahasiswa sedang sibuk mengurus beberapa keperluan untuk acara pagelaran yang akan digelar hari, dan setiap fakultas nya diharuskan mengirim perwakilan.

"Sya, aku udah cantik? Rapi nggak? Aku cocok nggak sih gini?"

"Masya Allah, udah cantik kok, rapi juga, udah nggak usah mempermasalahkan tampilan kamu mending fokus buat nanti aja."

"Kok aku mendadak gugup gini ya, aduh."

perbincangan keduanya berlanjut hingga acara hampir dimulai, dimana ada beberapa ada perwakilan dari setiap fakultasnya mulai berkumpul di depan panggung yang sudah dikhususkan untuk acara pagelaran pentas seni tersebut.

Disaat semua mahasiswa berkumpul di lapangan belakang universitas, tidak dengan beberapa mahasiswa yang tampaknya acuh membiarkan acara tersebut.

"Wih cuci mata nih." celetuk seseorang diantara mereka.

"Iya giliran liat yang cantik-cantik aja mata lo langsung melek udah kayak mau keluar." sindir teman disampingnya.

"Aelah, nggak usah sok-sokan nyindir kayak lo kagak aja."

"Hm.., emang cantik sih." balasnya sembari melihat ke arah bawah gedung dimana banyak mahasiswa-mahasiswi berkumpul disana.

Mereka berapa di rooftop, sembari melihat-lihat kegiatan di bawah sana. Disana ada Arzka, Enza, Aggantha, Arfi, Firzan, Alki, dan Arez, para anggota AGRAZiON. Dua orang yang berbincang tadi adalah Arfi dan Alki.

"Kita nggak nonton nih?" tanya Arez.

"Lo pengen?" sahut Arzka.

"Iya, kepo gue."

"Sana."

"Wih beneran nih? Boleh?" seru Arfi, yang di angguki oleh Arzka.

"Ya udah, yok cabut turun!" usul Arez.

Mereka bertujuh turun menuju tempat pementasan. Sebenarnya Arzka malas tapi teman-temannya terus saja membicarakan acara itu membuat Arzka mengizinkan penontonnya.

"Rame." ujar Aggantha.

"Banget, kurang luas nih areanya." imbuh Alki.

"Luas-in aja sendiri, kayak tanah punya Bapak lo aja." sindir Firzan.

"Siapa yang bilang tanah di sekitar sini milik Bokap gue" usulnya tak terima "Yang ada palingan punya Bokap Enza." ya memang benar ucap Alki, karena pemilik universitas ini adalah Bokap Enza sendiri.

"Nah iya kenapa nggak dilebarin aja ni lapangan?" ucap Firzan sembari melirik Enza.

Enza yang merasa dirinya diberi pertanyaan pun menjawab singkat "Asrama." ucapnya yang membuat teman-temannya tak mengerti.

ARZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang