Biasakan VOTE sebelum baca
Selamat Membaca
*****
"Jadi lo ada niatan buat cafe buat AGRAZiON?"
"Ya, lumayan buat mereka yang belum punya pekerjaan."
"Ide bagus, terus gue harus ngapain?"
"Gue minta tolong sama lo, cariin bangunan terserah mau model yang kaya apa, yang penting udah jadi dan cari ditempat yang gampang dijangkau semua orang, yang strategis."
"Oke, ada lagi?"
"Untuk sementara itu aja dulu, nanti kalau udah dapet kabarin, diskusi harga dan yang lain-lain gampang gue yang urus."
"Perkiraan lo mau keluar dana berapa?"
"1 M, cukup?"
"Buset lebih cukup sih itu, bukan kecil-kecilan lagi si kalau begitu."
"Ck! Itu kan buat beli tanah sekalian bangunannya" ucapnya "sama buat renov dan bahan baku produk? Cukup?"
"Kalo itu si gue nggak tau, tanya sama Nyokap lo aja mungkin lebih tau."
"Iya sih, okelah makasih."
Setelah Zei pulang, Arzka langsung melangkah ke arah kamar tidurnya. Ditengah langkah menuju kamar,terdengar seseorang memanggil namanya.
Arzka membalikan tubuhnya "Bun," gumamnya.
"Iya, Enggak kangen nih." canda Bundanya. Arzka menyalamin Bundanya sembari tersenyum tipis.
"Senyum dong, nggak udah cuek ini Bunda kamu sendiri." ucap Bundanya.
"Udah senyum ini." dia mengangkat sedikit sudut bibirnya.
"Iya deh, terserah kamu, jangan cuek-cuek nanti nggak ada yang mau sama kamu."
"Siapa juga yang mau nikah muda."
"Emang siapa yang nyuruh nikah muda." obrolan keduanya berlangsung cukup lama hingga Ayahnya pulang.
"Udah jam segini baru ingat pulang." Bunda berkacak pinggang di depan Suaminya itu "Anak istri dirumah dilupain, kerja aja terus... ,"
Sedangkan Ayah dari Arzka itu hanya bisa diam mendengar ocehan Istrinya itu dan Arzka hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya.
***
"Kamu bilang tadi dia itu Ketua AGRAZiON, salah satu geng yang waktu itu sempet buat masalah dikampus?"
"Bukan yag buat masalah itu geng sebelah yang tiba-tiba aja nyerang AGRAZiON. Kurang tau sih masalahnya apa"
"Bener tuh kata Kania, AGRAZiON tuh jarang bikin masalah, kalo ada masalahpun nggak nakalan dikampus juga, ngomong-ngomong nih ya katanya dia ganteng loh." sambung Hayna.
Fisya yang mendengarnya terheran "Kamu liat wajahnya nggak waktu itu?" tanya Kania.
"Em..., kayaknya enggak deh orang dia nunduk terus, kebetulan aku juga nunduk."
"Dia itu kayak hindari pandangan dari orang lain, nunduk terus ples nggak senyum tapi herannya itu loh, auranya itu tetep mancar gitu." sahut Hayna.
"Pesona orang ganteng, orkay lagi." tanggap Kania dengan kekehan.
"Iya, tapi aku kepo dia itu privat banget, sampai-sampai jarang ada orang yang tau tentang kehidupan dia." ucap Hayna kepo.
"Wajar aja kalo privat, mungkin dia nggak mau kehidupan keganggu." ucap Fisya
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZKA
Teen FictionGimana jadinya kalo dua orang yang nggak saling kenal, ternyata sahabat masa kecil dan malah dijodohin? Seorang laki-laki dengan segudang misteri dan rasa sakit yang ia pendam seorang diri, laki laki dengan tatapan mata bak elang, dengan tinggi bada...