CHAPTER 06. (vers kuliah)

762 42 43
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA..!

Gimana nih kabarnya?

"Selamat Membaca"

*****

“Ka, bangun, kamu kuliah pagikan!.”

Disaat orang di luar kamar sedang berusaha membangunkan, Arzka sendiri masih asik tidur dengan nyenyak.

“Ya Allah, ARZKA……..!” teriak Bunda Rissa dari luar, dia membuka pintu kamar Arzka dengan kunci cadangan miliknya. “Bangun, udah jam enam ini….!” 

“Egh, bentar.” balasnya dengan suara serak khas bangun tidur. 

Bunda  merasa muak dengan tingkah putranya tunggalnya, dia menarik selimut Arzka sembari berkata “Jangan males-malesan! Makanya kalau habis sholat subuh itu jangan tidur lagi…!”

“Iya.”  jawab Arzka, dia bangun dari tidurnya lalu duduk ditepi ranjangnya sebentar dan setelahnya dia melangkah ke kamar mandi dengan rambutnya yang acak-acakan dan wajah lesunya.

Bunda menggelengkan kepalanya melihat tingkah putra semata wayangnya. “Kalau bukan anakku udah aku buang dia di kolong jembatan.” gumamnya sembari keluar dari kamar Arzka.

Setelah dia bersiap, Arzka turun dengan setelan celana jeans panjang warna hitam dan kemeja abu-abu berlengan pendek tak lupa dengan hoodie hitamnya, dan pundaknya yang menggendong tas.

“Pagi.” sapanya sesaat sampai di depan meja makan, dia menaruh tasnya di kursi kosong  dan dia duduk di kursi sebelahnya.

“Pagi juga, duduk kita sarapan.” perintah Ayahnya.

Selesai mereka bertiga sarapan, Arzka mengungkapkan niatnya untuk membuat cafe tersebut pada kedua orang tuanya.

“Dana kamu cukup?” tanya Ayahnya.

“Masih belum tau, ini udah ada sekitar 27 juta bantuan dari temen-temen dan 17 juta dari Enza, Agganta, Arez, Alki, Alfi dan Firzan.”

“Wah, lumayan banyak itu.” ungkap Bundanya “Keren banget, Anggota AGRAZiON ada berapa?”

“75 orang,” jawab Arzka.

“Ayah sama Bunda, sih setuju aja, nanti kalau ada kendala bisa bilang sama kita.” ujar Ayahnya.

Thank's” balas Arzka.

“Kami dukung apapun rencana kalian asal masih hal yang positif dan nggak aneh-aneh” imbuh Bundanya.

“Ya udah, Arzka berangkat dulu.” sebelum pergi dia sempatkan untuk bersalaman dengan kedua orang tua nya, tak lupa juga mengucap salam.

***

Sesampainya Arzka di kampus, dia bertemu dengan teman-temannya yang sudah menunggunya di parkiran.

“Tumben lama?” 

“Macet.” Arzka membalas singkat pertanyaan Firzan.

Arzka dan ke-6 temannya, menelusuri lorong kampus, hampir semua pasang mata melirik ke arah mereka, apalagi para perempuan yang selalu terkagum-kagum pada mereka, yang paling menjadi incaran para mahasiswi di sana adalah ketua AGRAZiON, Arzka. Susah banyak dari mereka yang mengungkapkan perasaannya pada Arzka dan berakhir ditolak mentah-mentah begitu saja. 

Bahkan ada kejadian yang membuat semua mahasiswi yang menyukainya tidak berani mengungkapkannya, kejadian itu terjadi beberapa bulan yang lalu, saat salah satu mahasiswi bernama Syila yang tergila-gila pada Arzka, dia berulang kali mengungkapkan perasaannya pada Arzka yang hasilnya tetap saja ditolak bahkan sampai 4 kali dia melakukannya, hingga pada suatu hari dia sengaja ingin menjebak Arzka dengan rencana liciknya.

ARZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang