Hayyy
Bagaimana kabarnya nih?
Semua semuanya baik baik aja ySeperti biasa "Selamat membaca semoga kalian suka"
***
Acara pagelaran pentas seni berjalan dengan lancar, kini jam sudah menunjukan pukul 14.00 hampir semua mahasiswa sudah pulang dan hanya tersisa beberapa yang masih di kampus. Begitu dengan Arzka dan teman-temannya mereka masih nongkrong santai di parkiran kampus.
“Pulang kapan nih, gue capek dah pengen ketemu yayang.”
“Yayang? Kapan lo punya pacar?” tanya Arfi.
“Wah nggak tau yah lo, itu loh yang selalu nemenin dia tidur.” ucap Alki.
“Hah?!, wah nggak bisa dibiarin jangan bilang lo nidu-,” ucap Arfi yang terpotong.
“Enggak! Gue masih waras y, masih mikirin masa depan!” elak Firzan.
“Yayangnya dia itu kasur ma guling” jelas Alki.
“Kirain, bisa aja lo khilaf “
“Berisik lo Fi!.” Firzan mengambil helmnya “Gue cabut dulu, nanti malem gue main ke rumah lo Arz!” Arzka mengangguk, tak selang lama Firzan pulang yang lainnya ikut menyusul, kecuali Enza dan Arzka, kedua nya masih disitu dan tak beranjak sedikitpun.
“Pulang?” tanya Enza.
“Enggak tau, gue bosen dirumah.”
“Ke perpus” ajak Enza yang disetujui Arzka.
Dipertengahan jalan menuju perpustakaan, mereka berpapasan dengan 3 mahasiswa yang mungkin akan pulang, mereka adalah Fisya, Hayna dan Kania.
Mereka berpapasan tanpa bertukar kata sedikitpun, melanjutkan jalan mereka masing-masing.
Kini Arzka dan Enza berada di perpustakaan kampus yang hanya ada mereka berdua dan penjaga perpustakaan saja “Gadis itu yang lo bilangkan” Arzka mengangguk.
Sedangkan Fisya dan kedua temannya kini berada di parkiran, “Gue udah gerah banget, mana ni make up tebel banget dah” keluh Kania.
“Nggak usah protes, emangnya cuman lo doang” balas Hayna.
Kania dan Hayna yang kebetulan tadi mengisi sebuah Tarian sebagai perwakilan dari kelas mereka, sedangkan Fisya yang hanya mendapat bagian tilawah tentunya tidak harus make up yang aneh-aneh, terlebih pula Fisya menggunakan hijab dengan balutan cadar yang menutupi wajahnya.
“Udah, pulang sekarang aja yuk, aku capek” ucap Fisya.
“Ya” jawab kedua temannya, mereka masuk kedalam mobil Kania, tidak seperti biasanya yang mereka memilih untuk memakai motor untuk pergi ke kampus kini Kania dan Hayna memilih untuk menggunakan mobil, takutnya make up mereka luntur jadi mereka berjaga-jaga dan memilih menggunakan mobil.
Kembali ke Arzka dan Enza yang kini masih berada didalam perpustakaan, keduanya terlihat fokus dengan buku pilihan masing-masing, Enza dengan buku Matematika nya dan Arzka dengan buku Sejarah Islam.
Lima belas menit berlalu, mereka berdua memilih pulang kerumah masing-masing, jarak rumah Arzka dan Enza dari kampus tidak jauh yang membuat mereka sedikit santai.
***
Keesokan harinya, sebuah mobil terparkir tepat di depan sebuah rumah bertingkat dua, pemilik dari mobil itu adalah Hayna, Hayna dan Kania sedang menunggu Fisya mereka bertiga sudah berjanjian untuk berangkat bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZKA
Teen FictionGimana jadinya kalo dua orang yang nggak saling kenal, ternyata sahabat masa kecil dan malah dijodohin? Seorang laki-laki dengan segudang misteri dan rasa sakit yang ia pendam seorang diri, laki laki dengan tatapan mata bak elang, dengan tinggi bada...