CHAPTER 03. (vers kuliah)

1K 50 34
                                    

Halo halo haaaa 👋🏻🦔

Jumpa lagi dengan gue 😌

🌷🌷🌷

"Selamat Membaca"

***

Setelah dia selesai membereskan semuanya, Fisya langsung melangkah pergi dan mencari kedua temannya,  sembari mengerutu kesal “Aku juga tau kok aku pendek tapi nggak usah ngomong langsung juga, terlalu jujur!” gumamnya sembari terus berjalan,bagaimana tidak sebal orang dia dibilang pendek oleh orang yang tak dia kenal dan bahkan tanpa rasa bersalah orang itu langsung pergi begitu saja. 

“Sya, kamu kenapa mukanya kayak marah gitu” tanya Hayna.

“Gapapa kok,cuman tadi ketemu tiang listrik nyebeli!” jawabnya sembari mendengus kesal. 

“Gimana konsepnya tiang listrik nyebelin” tanya Hayna lagi. 

“Is, itu loh ada kakak tingkatan yang ngatain aku pendek, gimana coba aku nggak kesel, aku juga sadar diri kok aku pendek, dan aku tau dia itu tinggi, udah kayak tiang listrik berjalan!”

“Kacian banget teman acu catu ini, ututututu,  jangan ngambek ya,  nanti kakak beliin es deh” ledek Kania. 

“Is kok kalian jadi nyebelin si!” gerutu Fisya sembari keluar dari perpustakaan dengan tergesa-gesa. 

“Lah ngambek tuh… .” ucap Kania sembari melirik Hayna. 

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mengejar Fisya, sedangkan Fisya yang kini sedang berjalan dengan terburu-buru tidak sengaja menabrak seseorang.

'Brukh'

Tubuhnya terhuyung ke belakang, tanpa diduga orang yang ia tabrak tadi meraih lengannya, mencegahnya agar tidak jatuh.

Setelah Fisya sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya, dia langsung sadar bahwa ada yang memegang tangannya, dan langsung menariknya yang membuat orang itu reflek melepaskannya.

“Sorry” ucap orang itu dengan suaranya yang serak, yang tak asing dari pendengaran Fisya. 

Fisya melirik sekilas kearah orang itu dan orang yang yang sekarang ada di hadapannya itu adalah orang yang sama dengan yang di perpustakaan tadi.

“I-iya, m-maaf aku tadi buru-buru.” ucapnya yang tak mendapat balasan dari Arzka. Orang yang ada di depannya itu adalah Arzka.

Berselang beberapa detik akhirnya Arzka membalas dengan deheman lirih, dan melanjutkan langkahnya. 

Didalam hati Fisya, kini dia sedang mengerutu tak jelas “aduh, sial banget hari ini, kenapa harus ketemu dia si! Dasar tiang listrik nyebelin.” gerutunya dalam hati. 

Sedangkan tak jauh dari sana ada dua orang yang sedang memperhatikan Fisya, yang tak lain adalah Hayna dan Kania. Mereka melangkah kearah Fisya.

“Ehem” Kania berdehem “Cie habis ngapain tuh.” goda Kania. 

“Tuh tiang listrik dikasih nyawa, gajelas lah, yuk pulang.” jawab Fisya sembari bergegas berjalan keluar dari area kampus. 

ARZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang