Cerita malam

573 90 6
                                    

• S T A R T •
•••
••

Hari Sabtu menjadi hari yang paling di nantikan Soovin. Hari di mana dia bisa sedikit terbebas dari segala beban pertugasan. Tadinya, ia berencana ingin menghabiskan hari ini dengan tiduran saja. Karena jarang-jarang ia mempunyai waktu untuk tidur panjang seperti ini. Tapi, manusia memang hanya bisa merencanakan.

Rencananya harus terkendala dulu untuk hari ini. Ia harus menjaga Savina yang asik bermain di taman belakang. Gadis itu duduk di bangku yang tak jauh dari Savina bermain.

Soovin menguap. Entah sudah yang ke berapa kali dia menguap hari ini. Matanya terlihat lelah. Rasanya dia ingin berlari ke kamarnya, lalu membaringkan tubuhnya dan tertidur dengan nyenyak tanpa gangguan apapun. Namun, itu hanya angan-angan yang tidak akan terjadi hari ini.

Ia melipat kedua tangannya di atas perut. Netranya tetap memperhatikan setiap gerak-gerik si bungsu.

Ini Mama jam berapa sih, pulang dari arisan? Udah ngantuk berat nih gue! Mana ga ada orang lagi di rumah. Masa iya, gue suruh supir atau art buat nemanin Savina di sini?

"Apin, udah ya mainnya. Sekarang bobo yuk, sama kakak." Ucap Soovin dari tempatnya.

Savina menoleh ke belakang. Ia menggeleng. "Ndak mauuu" ia kembali melanjutkan kegiatannya.

Soovin menghela nafas panjang. Astaga, dia benar-benar ingin tidur sekarang. Perlahan mata Soovin mulai tertarik untuk terpejam. Kepalanya sudah beberapa kali terjatuh ke depan, sangking tak kuasa menahan kantuk yang sudah melanda dirinya sedari tadi.

Srek

Seseorang duduk di sampingnya. Soovin tidak menyadari itu. Dengan pelan, tangan orang yang duduk di samping Soovin menuntun kepala gadis itu untuk bersandar di bahunya.

Soovin dengan usaha keras membuka matanya. Dengan mata yang terbuka setengah dia bisa melihat orang itu.

"Jaehyun..." Gumamnya.

Jaehyun mengangguk. "Udah tidur aja. Aku yang bakalan jagain Savina." Ia menepuk-nepuk pelan pucuk kepala Soovin.

Tanpa membalas ucapan Jaehyun, Soovin menutup kembali matanya. Membiarkan dirinya bersandar di bahu saudara tirinya. Perlahan deru nafas Soovin terdengar teratur, menandakan gadis itu sudah masuk ke alam mimpi.

Tangan Jaehyun yang menepuk kecil pucuk kepala Soovin, beralih mengelus surai panjang Soovin. Ia menatap lekat tiap inci wajah Soovin.

"Kayaknya dia ke seringan begadang. Kantung matanya sampe gelap gitu." Gumamnya.

Sesekali Jaehyun melirik Savina. Memastikan si bungsu aman dalam bermain. Lalu kembali menatap Soovin. Jarang-jarang dia bisa sedekat ini dengan Soovin.

Selang 15 menit, Jisoo datang. Jaehyun menatap wanita itu yang berjalan ke arahnya.

"Tumben udah pulang jam segini?" tanya Jisoo.

"Ya, karena udah ga ada kerjaan lagi di kantor mah." Balas Jaehyun sekenanya.

Jisoo melirik Soovin. "Lah, ketiduran dia?" Ia terkekeh kecil.

STEP BROTHER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang