Solusi??

1.1K 151 18
                                    

• S T A R T •
•••
••

Soovin duduk di depan Haechan. Dengan telaten dia mengobati luka yang ada di wajah kekasihnya. Ini alasan utama kenapa dia tidak ingin memberitahu perbuatan Jaehyun tadi malam padanya. Karena dia tau Haechan pasti akan marah, dan berujung adu jotos.

"Shhh, pelan-pelan yang.., sakit ini," Haechan meringis.

Soovin mendengkus. "Tadi pas adu tonjok kayaknya kamu ga ngerasa sakit tuh!"

"Siapa bilang? Sakit kok. Cuma jaga image aja. Kan ga mungkin pas ditengah pertinjuan aku tiba-tiba teriak-teriak bilang sakit. Malu atuh neng," balas Haechan.

Soovin menutup kotak P3K setelah selesai mengobati luka Haechan. Lalu dia meletakkannya di atas meja.

"Masih ada yang sakit? Perut kamu gimana? Tadi Jaehyun nendang perut kamu kan?"

Haechan menggeleng kecil. "Udah ga ada yang sakit lagi kok."

Haechan tiba-tiba beranjak dari duduknya. Lalu mengambil tisu yang ada di meja sudut kamar. Dia kembali duduk di atas ranjang setelah mengambil 2 helai tisu.

Dengan lembut lelaki itu mengusap bibir Soovin dengan tisu yang dia ambil. Soovin bingung. Perasaan bibirnya tidak kotor sama sekali.

"Kamu ngapain? Bibir aku kotor kah?"

Haechan fokus menatap bibir Soovin. "Engga. Aku cuma pengen hapus bekas bibir si brengsek itu."

Soovin menghentikan tangan Haechan. Dia membawa tangan Haechan untuk dia genggaman. "Udah ga ada bekasnya. Semalam langsung aku cuci. Ditambah kamu udah hapus pake tisu lagi. Jadi, bibirnya udah higenis kembali." Soovin menampilkan cengirannya.

Haechan tertawa kecil. Diraihnya tangan kanan Soovin. Dengan penuh kelembutan dia mengecup kulit yang melapisi urat nadi gadisnya.

"Maaf ya, semalam aku ga bisa nolongin kamu."

"Ish, kok minta maaf. Kamu ga salah."

"Tetap aja. Aku gagal lagi jagain kamu."

"Kamu ga pernah gagal jagain aku. Udah, stop buat minta maaf."

Haechan menatap gadis itu dengan intens. Cukup lama keduanya diam saling menatap satu sama lain.

"Sayang, gimana kalau kamu pindah kampus aja? Kamu pindah ke kampus aku."

🌼🌼🌼

Jaehyun sudah diobati oleh Jisoo. Dan sekarang, dia beserta kedua orang tuanya duduk di sofa yang ada di ruang kerja Suho.

"Bisa kamu jelaskan masalahnya, Jaehyun?" tanya Suho.

Jaehyun tak kunjung buka suara. Jisoo yang duduk di samping lelaki itu, menepuk punggungnya pelan.

"Cerita aja nak. Mama sama papa ga akan marah."

Jaehyun menoleh menatap wanita yang telah merawatnya dari dia belum lahir ke dunia, hingga sampai sekarang.

Jisoo melemparkan senyum menenangkan. "Ga pa-pa. Cerita aja."

"Semalam, sebelum kejadian itu, Jaehyun minum beberapa botol alkohol. Aku kira aku ga akan mabuk. Dan aku juga ga nyangka kalau saat itu, saat dalam keadaan mabuk aku bakalan pergi ke kamar Soovin."

STEP BROTHER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang