Happy reading
Setelah selesai bermain basket melissa dan bagas kini sudah berada dimansion
"daddy lisa menang main basket"
"princess daddy main basket? panas-panasan?"
"loh sayang kenapa ikutan main?"
Lihat nadira dan rahardian malah bertanya banyak bukannya menyambut melissa dan bagas yang kelelahan
"princess hebat tau mainnya,kalian aja yang gatau"
"lisa nambahin lima poin buat adinata high school karna tadi zeon jatuh terus kakinya cedera gitu"
"wah princess daddy emang hebat"
Nadira tampak tersenyum hangat
"pake sunscreen dulu yuk princess"
"lisa gamau,capek"
Bagas menghela nafas pelan,melissa memang tampak kelelahan akibat bermain basket tadi
"yaudah kakak ambilin mau?"
Melissa menggangukkan kepalanya pelan
°°°°°°
Saat bagas memakaikan sunscreen tadi melissa tampak menutup matanya dan terlelap begitu saja
"liat sayang princessmu itu tidur"
"biarin aja dia kecapekan"
"mommy gatau aja tadi,uh mantap!"
Melissa tampak melenguh karna suara teriakan dari mulut bagas membuat rahardian menatap tajam putranya itu,sedangkan nadira sudah menatap nyalang kearah bagas dengan tangan yang mengepal kencang
"diem mulut kamu tuh berisik"
Mendengar suara rendah nadira membuat bagas mengacungkan dua jarinya
"pis mom pis"
"olive"
Olive yang berada disamping sofa tempat mereka duduk itu menunduk hormat
"ambilin selimut"
"baik tuan"
"eh,siapkan makan siang dan cemilan kayak biasa yah"
"baik nyonya,apa sudah cukup itu saja?"
"minuman kaleng"
"baik tuan muda,permisi saya mau ambilkan selimut dan beritahu opi dulu"
Setelah menunduk hormat olive tampak menaiki lift untuk naik kelantai tiga dimana kamar melissa berada
Maid dan pelayan boleh memakai lift untuk mwmpercepat kerja mereka,walaupun rahardian dan nadira menyediakan tangga tapi mereka tidak pernah mengijinkan asisten rumah tangga untuk naik lewat tangga
°°°°°°
Olive is calling📲........
"hallo,pi nyonya meminta agar cepat menyiapkan makan siang dan cemilan serta minuman kaleng"
"baik ve"
Setelah mematikan sambungan telponnya olive bergegas turun untuk memberikan selimut yang rahardian minta
°°°°°
Setengah jam berlalu,makan siang sudah tersedia.namun melissa tampak melenguh karna bau masakan yang menyengat
Bau tersebut membuat hidungnya mekar dan perutnya yang terasa berbunyi nyaring,perlahan netranya terbuka menampakkan mata ungu lavender dengan bulu mata yang lentik
Mata itu terbuka dengan sempurna,rahardian tampak mengelus surai coklat putrinya sayang
"princess daddy udah bangun sayang?"
"daddy lisa laper"
Mendengar suara serak putrinya khas orang baru bangun tidur membuat rahardian tersenyum
"mau kakak gendong ngak?"
Melissa tampak duduk dan menggeleng pelan
"mommy punya cemilan princess mau ngak?"
Melissa menggeleng lagi membuat mereka bertiga mengernyit heran
"terus princess mau apa?"
"bentar daddy nyawa lisa belum kumpul semua,daddy banyak tanya kepala lisa jadi pusing tau"
"sorry princess"
Rahardian tampak memeluk melissa sayang,melissa yang dipeluk hanya diam saja karna memang dia belum sepenuhnya bangun
Setengah jiwa melissa masih ada dialam mimpi,tapi karna bau masakan yang opi buat membuat melissa ikut bangun karna lapar
°°°°°°
Kini mereka berempat sedang makan dengan banyaknya hidangan ayam yang dimasak dengan berbagai macam masakan berbeda
"mommy lisa mau ayam madu tapi bagian paha"
Nadira langsung mengambil paha ayam madu yang putrinya minta dengan senyum mengembang
"abang ngak dikasih?"
Rahardian tampak memasang muka mengejek kearah putranya itu
"mommy liat daddy!"
Bagas tampak langsung berteriak dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher melissa
"mommy yang dipanggil tapi sembunyinya dileher princess,dasar aneh!"
Rahardian kembali memekik sedikit keras karna takut melissa tersedak
Begitulah seterusnya dua kembar beda generasi itu saling memaki dan mengejek satu sama lain
See you next part
Sorry guys baru up habis kerja gaada waktu buat up
Babay lopyu
Ditulis:7-januari-2023/17-maret-2023
Diperbarui:15-17 Maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Lilyana
Teen Fiction"tuhan aku tidak pernah minta lahir dikeluarga hancur begini tuhan kenapa orangtuaku selalu menyalahkanku atas kelahiranku? apa aku sehina itu tuhan? apa aku tidak berhak bahagia?" lagi dan lagi gadis remaja itu terus mengadu kepada tuhan dan menang...