(Name) kini sedang duduk diam di sebuah kursi sofa empuk bersama dengan seorang pria yang memakai jas putih
"Kenapa? Tidak mau cerita? Yaudah saya gak maksa kok, senyaman kamu aja." Ucap dokter itu sambil tersenyum hangat
(Name) mengangguk pelan dan menundukkan kepalanya, entah kenapa dia jadi takut menceritakan keluh kesahnya pada orang lain selain Yuki
"Ini, saya kasih ke adek biar kamu gak ngambil keputusan yang bisa bikin kamu tambah sakit."
Dokter psikiater itu memberikan sebuah buku berjudul I Have Anxiety pada (Name), (Name) tahu betul isi dari buku itu karna sering lewat di fyp tiktok
"Kalau ada apa-apa hubungi saya ya, nanti saya fast respon kok. Dan ini untuk isi perut kamu." Dokter memberikan sebuah dorayaki pada (Name)
(Name) yang menerima dorayaki itu langsung menunduk dan meremas kuat kue tradisional itu hingga bungkusnya pecah
"Eh? M-Maaf dok." Ucap (Name) merasa bersalah karna niat sang dokter baik ingin membantunya
Sementara itu, Yuki yang menunggu di luar ruangan sedang asik berfoto selfi sendirian. Hingga sebuah telfon membuatnya berhenti memasang pose
"Moshi-moshi Tachibana-san?"
"..."
"Ohh... (Name) dan aku sedang di rumah sakit bersalin, angsa milik (Name) beranak."
"..."
"Gomen... Cuman bercanda."
"..."
"Kami lagi di rumah sakit, (Name) lagi di periksa, keknya mau di suntik mati."
"..."
"Tachibana-san gak bisa diajak becanda deh, kalo sama (Name) pasti becanda mulu tapi kalo dengan ku bawaannya serius mulu."
"..."
"Eh? Mereka bakal bebas? Yakin tuh pak? Tapi mereka preman loh, bahaya nanti bakal bunuh orang lagi gimana? Kan ga lucu keluar masuk penjara terus."
"..."
"T-Tapi (Name) lagi terapi di psikiater pak, nangis dia semalaman gegara husbu dia jadi gun devil."
"..."
"Hah? Affh iyh?"
"..."
Pintu terbuka dan terlihatlah (Name) yang baru saja keluar bersama dengan dokter
"Arigatou gozaimasu." (Name) membungkuk tanda terimakasih kepada sang dokter
"Ha'i, kochira koso." Dokter membalas sambil tersenyum ramah
"Yuki, yok pulang."
(Name) berjalan kearah Yuki yang sibuk telponan, sementara itu seseorang dari arah berlawanan datang dan memanggil sang dokter
"Dok, bisa bicara sebentar?"
"Oh... Baiklah."
Ran, Pemuda itu hendak masuk ke ruangan namun tak sengaja melihat (Name) yang hendak pergi. Mereka berdua hanya beradu tatap sebentar hingga tatapan itu diputuskan sepihak oleh (Name) yang sedang menyeret Hoodie Yuki
Ran menatap punggung (Name) yang kian menjauh setelah itu masuk ke ruang dokter psikiater
Yuki menoleh ke belakang menatap (Name) yang memasang wajah datar "Cok."
"Apa asu?"
"Kita di suruh ke kantor polisi pusat nanti... Penjara pusat sih sebenarnya." Ucap Yuki sambil menatap (Name)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (Bonten X Reader)
Humor"punten... iki doko?" ⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆ "(Name)! Aku ada kejutan untuk mu!" "Hah?! Husbu ku nyata?" "Kejutan (Name), bukan keajaiban. Stres lu wibu." monggo di baca cerita ku (^^) Warn!!! Typo Tidak mengikuti alur manga Alur gajelas ✎♡꧁Be Mine ser...