✎ 35. Revenge

894 90 27
                                    

Hanma menendang dinding dengan kuat "Brengs*k!!!!"

"Tenanglah, kita bisa mencarinya... lagi pula kita sudah melihat di cctv bandara kalau dia sudah sampai di jepang, dia tidak akan bisa kabur dari jepang setelah ini." Ucap Kisaki sambil memperbaiki letak kacamatanya

Hanma menggeram kesal dan memecahkan foto (Name) dengan Yuki yang ada diatas meja, Kisaki menatap datar Hanma, dia kemudian berjalan keluar kamar (Name). Dia menatap pintu apartemen (Name) yang di bobol dengan mudah oleh Hanma

"Kemana gadis itu pergi? Dia selalu bisa berhasil lolos dari jebakan ku." Gumam Kisaki


⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆

Suara gelak tawa terdengar sangat jelas, ada tujuh orang dalam satu ruangan tersebut, mereka sedang bermain congklak yang di bawa Izana

"Ah! Kak Waka curang! Bijinya berhenti di tempat kosong!"

"Tidak, bijinya memang hanya sampai disini." Bantah Wakasa

Takeomi tertawa melihat Wakasa dan (Name) bertengkar karena Wakasa ketahuan curang. Izana dengan santai berbaring dengan bantalan paha (Name) sambil mengelus kepala Asep alias anak ayam pink kesayangannya

Jangan tanya kenapa (Name) mau aja jadi bantalan paha Izana, soalnya kalau ga di turutin bakal panjang urusannya plus Izana rada nyeramin kalau marah kayak psikopat kriminal... eh emang Deng :)

Kakuchou dengan santainya duduk di dekat Wakasa dan tertawa melihat (Name), dia meminum kopi sambil melihat alur permainan congklak. Benkei sang provokator terus menghasut Wakasa agar tetap curang sedangkan Yuki sedang mempelajari cara bermain congklak

Tiba-tiba sebuah pesan muncul di ponsel Izana yang membuatnya mau tak mau memeriksa pesan tersebut

"Kisaki dan Hanma sudah bergerak."

Melihat itu, Izana langsung duduk dan membuat semua atensi teralihkan padanya

"Ada apa?" Tanya Takeomi

"Mereka sudah bergerak." Jelas Izana dengan suara datar

"Untung kita sudah mengisolasi (Name) di tempat Wakasa." Kakuchou tersenyum lega "kau harus menuruti perkataan Wakasa ketika kami tidak ada disini, oke?"

"Hah? Yada yo... lagi pula apaan coba mengisolasi? Kena covid ya aku?" Tukas (Name) sambil tersenyum dan menahan rasa kesal karena terus kalah dari Wakasa

"Yuki." Benkei menatap Yuki

"(Name) kalau kau mau selamat mending kau tinggal sama di bencong ini, dan juga selama disini hanya dia yang bisa menjagamu dan kami akan berakting bahwa kami tidak menemuimu agar kau tetap aman... kau masih mau nonton anime dengan ku kan?" Yuki bersandar di bahu (Name) sambil menatap kearah lima pria yang ada disana

(Name) dengan mata berbinar langsung mengangguk "oke!!"

'dia kalau sama Yuki kenapa jadi penurut?' Batin mereka berlima heran dan tertawa canggung

"Lagi pula Izana juga bakal sering kesini untuk menjagaku sekaligus menjalankan rencana ku." Sambung (Name)

"Yahh walaupun dia seperti pedang bermata dua." Ucap Yuki sambil menatap sinis Izana

Izana menghela nafas dan mengangkat kedua bahunya "aku tidak akan menyakiti (Name), pria sejati tidak akan menyakiti wanita apalagi wanita yang di cintainya."

Be Mine (Bonten X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang