Izana kini berada dalam selnya, dia menatap telapak tangannya sedari tadi tanpa mempedulikan sekitarnya
"Nomor 16, Kurokawa Izana apa kau mendengarkan ku? Hei!"
Izana tak peduli dengan panggilan dari petugas yang dari tadi memanggil namanya, dia hanya asik dengan pikirannya
"Izanaaaaaaaaaaaaa~"
Tiba-tiba raut wajah Izana berubah senang mendengar suara yang sejak kemarin ia tunggu-tunggu
"(Name)!"
(Name) berlari dan berdiri di depan jeruji besi sambil menatap Izana antusias sedangkan Izana menatap (Name) kaget saat melihat penampilan barunya
"Kalian aku kasih waktu 30 menit dan hanya boleh keluar di sekitar ini saja!" Ucap petugas kepolisian itu sambil membuka jeruji besi yang memisahkan mereka
"Wakatta! Arigatou." Kata (Name) sambil tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya
Sang petugas tersenyum ramah dan pergi meninggalkan mereka, (Name) selalu disambut ramah oleh orang-orang kepolisian karna sifatnya yang jujur, baik, menghormati orang yang lebih tua, receh, dan juga bisa mencairkan suasana
"Ayo Izana!"
(Name) menggenggam erat tangan Izana dan menariknya agar mengikuti langkah kecilnya, Izana yang ditarik hanya mengikuti kemanapun (Name) pergi, dia tak keberatan walau harus nyasar saat masih di dalam kantor polisi yang penting dia bisa bertemu dengan (Name)
Mereka sampai di sebuah kursi yang berada di tempat para tahanan biasanya olahraga
"Bagaimana penampilanku?"Izana memiringkan kepalanya "kenapa?"
Sebuah perempatan imajiner tercetak di dahi (Name) "Kan kau yang nyuruh aku ngubah penampilan! Dasar Izana ireng!" Kata (Name) sambil menarik anting hanafuda milik Izana tak peduli walau sang empu kesakitan saat antingnya di tarik
"I-iya maaf... Lepasin dulu! Sobek nanti telinga ku." Ringis Izana
"Maaf... Gak sengaja, sakit ya? Berdarah gak? Maaf ya." Ucap (Name) merasa bersalah karna suka seenaknya menarik anting-anting orang
Izana tersenyum namun kembali memasang ekspresi jahil andalannya "Aww sakit nihh tiupin dong."
Ekspresi (Name) berubah menjadi jengkel "Nih pena kalau di colok ke mata bisa bikin buta loh." Kata (Name) sambil mengeluarkan pena yang berada di sakunya
Izana tertawa sambil mengusap telinga kirinya "Gomen gomen... Habisnya kau terlihat serius padahal cuman luka kecil seperti ini."
(Name) menatap Izana "Izana ada apa? Kata petugas hari ini kau terlihat murung, bukannya kau Minggu depan bebas ya? Jangan murung dong! Yang semangat! Oke?!" Kata (Name) mencoba memberi semangat pada Izana
Izana tersenyum sambil mengangguk dan menatap kearah langit "Makasih ya (Name) karena menjadi penyemangat ku."
Tiba-tiba ekspresi wajah (Name) berubah 180° "Izana!! Apa yang terjadi padamu sebenarnya?! Perkataan mu seperti orang mau mati abis ke tembak pistol di dadanya!"
"Aku tidak apa-apa, lagi pula aku ini kuat dan aku tidak akan mati semudah dan sekonyol itu (Name)." Jelas Izana "Lagi pula aku sudah janji akan menjagamu saat sudah keluar dari juvie."
Wajah (Name) memerah "Apaan sih Izana... Bisa aja.. huwuw!" Kata (Name) sambil memukul Izana pelan dan mengatup-ngatupkan telapak tangannya
"Aku bukan jeysen ya huwuw!" Balas Izana
Dan mereka tertawa bersamaan, tanpa (Name) sadari Izana memperkecil jarak duduk antara mereka
"(Name)." Panggil Izana
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (Bonten X Reader)
Humor"punten... iki doko?" ⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆ "(Name)! Aku ada kejutan untuk mu!" "Hah?! Husbu ku nyata?" "Kejutan (Name), bukan keajaiban. Stres lu wibu." monggo di baca cerita ku (^^) Warn!!! Typo Tidak mengikuti alur manga Alur gajelas ✎♡꧁Be Mine ser...