✎ 34. H-1 tragedy

726 94 37
                                    

Takeomi dan Rindou sedang berada di dalam mobil menuju bandara, sudah satu Minggu lebih dikit (Name), Izana dan Kakuchou di Indonesia.

Saat mereka masih di perjalanan tiba-tiba mobil yang di setir oleh Takeomi tak sengaja menabrak seseorang, hingga mengakibatkan semua orang melihat dan langsung menolong si korban yang membuat beberapa orang menghakimi Takeomi dan Rindou yang baru saja keluar mobil untuk melihat keadaan si korban

"HEY! KALAU MENYETIR ITU YANG BENER!"
"DASAR SAMPAH MASYARAKAT!"

Banyak orang-orang memaki mereka, Rindou menatap mereka dengan tatapan tajam yang membuat mereka terdiam

"G-Gawat... Bukankah mereka anggota Bonten?"
"Hah? Yang bener?"
"Bonten? Organisasi kriminal itu?"
"Bahaya... Cepat lapor polisi."
"Kau gila? Kau akan di buru mereka jika kau melaporkan mereka?"
"Fuh hah biar aku yang telpon polisi karena aku adalah ksatria sihir fuh hah."

Banyak orang-orang yang mulai takut melihat Rindou, siapa yang tidak kenal Rindou sih? Si bungsu dari Haitani Bersaudara yang kharismatik, pembunuh, penjudi, pembuat onar, ganteng plus ̶s̶u̶a̶m̶i̶ ̶L̶a̶i̶l̶i̶

"Tidak apa-apa... Dia hanya patah leher dan rahang, mungkin dia akan sembuh besok." Takeomi mengangkat gadis yang tak sengaja ia tabrak tadi dan melemparkannya ke tepi jalan. Takeomi langsung menepuk tangannya untuk membersihkan tangannya karena prinsip hidupnya berubah 'Yang boleh menyentuhku hanya (Name), wanita lain skip.'

"Ayo masuk, atau kita akan terlambat menjemput ist-- maksudku (Name)." Takeomi masuk ke dalam mobil diikuti dengan Rindou

Di pesawat

(Name), Izana dan Kakuchou berada di dalam pesawat kelas 1, (Name) duduk diantara mereka bertiga dan dia sedang tidur sambil ngorok dan ngences

Kakuchou menatap (Name) sambil tersenyum 'cantiknya~' ucap Kakuchou di dalam hati dan sesekali mencium pipi (Name) pelan agar tidak terbangun

Izana sedari tadi hanya menatap peliharaan barunya Asep, ayam warna pink yang dia beli di pasar kamis bersama ayah (Name). Sebenarnya membawa hewan ke dalam pesawat itu di larang namun bukan Izana kalau dia tidak bisa melakukan apa yang dia ingin lakukan. Izana mengelus kepala Asep

Tiba-tiba ada suara dari pramugari dan pilot yang mengatakan bahwa sebentar lagi mereka akan mendarat di bandara. Kakuchou langsung membangunkan (Name)
"(Name) bangun... Kita sebentar lagi akan sampai." Kakuchou membangunkan (Name) pelan

(Name) membuka matanya, matanya masih mengantuk, Kakuchou mengambil sapu tangannya dan membersihkan iler (Name) yang ada di bibirnya. Tiba-tiba Kakuchou teringat saat dia mencium bibir (Name) ketika (Name) tidur di kamarnya yang membuat wajah Kakuchou memerah

"Ada apa Kakuchou?" Tanya Izana saat melihat wajah Kakuchou memerah

Kakuchou tersentak kaget "a-ah i-iler (Name) kena baju ku tadi."

"Hah?! Beneran? Maaf Uchou! Ga sengaja." (Name) langsung melek mendengar perkataan Kakuchou

Kakuchou tersenyum "tidak apa-apa." Kakuchou membelai kepala (Name)

"Haahh padahal aku masih pengen tinggal di Indonesia, bisa ngeronda, berenang di air banjir, mancing sambil rebahan, makan lontong, disana juga banyak yang pakai motor, banyak buah-buahan enak, banyak orang yang jualan lewat depan rumah.. kapan-kapan kalau kau pulang ke Indonesia lagi ajak aku ya (Name)." Izana memegang kedua tangan (Name) dan mendekatkan wajahnya ke wajah (Name)

"Tapi gak janji." Ucap (Name)

Izana tersenyum senang "itu baru ratu ku." Izana mencubit hidung (Name) "ngomong-ngomong keluarga mu sangat baik, ramah dan hangat. Mereka selalu berbicara dengan bahasa halus, aku harap aku bisa lahir di keluarga mu."

Be Mine (Bonten X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang