Daun-daun mulai berjatuhan, musim mulai berganti.
(Name) menatap langit sambil termenung
"(Name)."
Laki-laki berambut putih dengan anting hanafuda berdiri di depan (Name) sambil melambaikan tangannya di depan wajah (Name)
"Yuhuu ada orang?"
"..."
"(Nameeeee)."
(Name) masih merenung namun matanya tetap bersinar
"Mikirin apa sih? Kayaknya seru."Ekspresi wajah (Name) berubah drastis dan tiba-tiba dia bersin "HATCHO!" (Name) menggaruk hidungnya yang gatal
"Kowe ki Lanang Yo?"
(Name) kaget tiba-tiba ada seseorang berdiri di dekatnya
"Ohh Izana, udah selesai beli minumannya?"Kurokawa Izana, laki-laki yang sedang dalam fase rehabilitas itu memiliki rambut putih dengan warna kulit yang hampir sama dengan (Name) dan tak lupa anting hanafuda di telinganya
"Nih, ku belikan untuk mu."
"Tapi aku tidak minum sake." Jelas (Name) saat melihat kaleng yang di pegang Izana "sore wa haromu desu."
"Eh salah, nih." Izana memberikan jus rasa kesemek pada (Name)
"Tapi itu asem... Gak papa lah, rejeki anak Soleha."
Kini mereka berdua duduk di pinggiran jembatan sambil melihat matahari terbenam
"Tadi kau sedang melamunkan apa?""Hm? Aku cuman mikirin nanti ending jjk tuh sad ending atau enggak? Kasian Gojo-sensei, aku gajadi husbuin Sukuna."
Izana terkekeh saat mendengar penuturan (Name)
"Jangan tertawa, itu tidak lucu!"
Izana menatap (Name) "Segitu sedihnya hm? Itukan cuman anime."
"Diam kau normies."
Semilir angin berhembus lembut membawa dedaunan dan menerpa mereka berdua, Izana dari tadi hanya menatap (Name) yang memasang wajah murung
"Kau bakal tambah jelek kalau jutek gitu." Ucap Izana mencoba menghibur (Name)
"Aku memang jelek, dan makasih udah ingatin."
"Kau cantik." Ucap Izana sambil memegang dagu (Name) untuk memaksa (Name) menatap kearahnya "kalau di lihat dari lubang sedotan." Sambung Izana sambil tersenyum
Dugh!
(Name) menyundul dahinya ke dahi Izana
"Muji tuh yang ikhlas dikit kek.""Lah? Benerkan? Apalagi kalo sambil pejam, beuhh cuantik sekali!" Ucap Izana sambil memejamkan matanya
(Name) menggeram kesal dan mencolokkan kedua mata Izana dengan kedua jarinya
"Berisik Lo uban!"Izana tertawa sambil memegang lengan (Name) yang tadi dia gunakan untuk mencolok matanya
"Hahaha gitu dong... Kau lebih baik berisik dan cerewet seperti itu dari pada murung.""Tapi orang-orang banyak nyuruh aku diam, soalnya aku terlalu berisik."
"Tidak perlu dengarkan perkataan orang-orang, itu berarti dia iri padamu." Jelas Izana sambil menatap kearah langit
"Telinga itu fungsi utamanya untuk mendengar, kalau aku tidak mendengarkan perkataan orang-orang bagaimana aku bisa dapat informasi penting coba? Nanti aku kalau ngumpul sama temen ngeghibahin apa coba kalau gaada topiknya?"
"Iya deh iya aku yang salah." Izana menghela nafas panjang "Kalau begitu kenapa kau tidak balas dendam saja?"
"Bunuh orang tuh dosa loh, lagi pula kau pikir aku tipe orang yang bisa bunuh orang apa? Gak ya!" Elak (Name)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (Bonten X Reader)
Humor"punten... iki doko?" ⋆⛧*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥┈┈┈┈*⛧⋆ "(Name)! Aku ada kejutan untuk mu!" "Hah?! Husbu ku nyata?" "Kejutan (Name), bukan keajaiban. Stres lu wibu." monggo di baca cerita ku (^^) Warn!!! Typo Tidak mengikuti alur manga Alur gajelas ✎♡꧁Be Mine ser...