Sudah tak bisa Biru hitung berapa hari dia mengejar Xerine, datang ke tempat kerja Xerine tak pernah membuahkan hasil.
Dan hari ini dia mendapati kabar kalau Xerine akan segera menikah, itu menjadi kabar buruk yang membuat hari-hari Biru semakin suram.
Dia belum kembali bekerja sebagai Model, mood nya hancur, begitu pula dengan hatinya.
Xerine benar-benar sudah menyerah pada Biru, dan Biru tak tau harus melakukan apa agar Xerine kembali padanya.
"Xerine..hiks..maafin Biru..Biru cinta sama Xerine..hiks..maaf.." Biru meringkuk lemah di kasurnya, sepertinya jadwal heatnya segera tiba.
Xerine selalu ada untuknya setiap kali Biru Heat, tapi kali ini Biru menjalani heat tanpa adanya pheromone Xerine.
Manajer Biru tak bisa berkata apapun, dia menghubungi Xerine guna datang ke Apartemen Biru, heat Biru sudah tiba dan hanya Xerine saja yang mampu meredakan rasa sakitnya.
"Bisa gak, kamu datang hari ini? Biru membutuhkan bantuanmu."
"Bisa saja, tapi aku gak bisa terlalu lama."
"Enggak papa, cepat datang ya."
"Iya, 10 menit lagi aku kesana."
Manajer tersenyum cerah, akan dia satukan Xerine dengan Biru, tanpa perlu lama-lama Manajer segera menyiapkan sesuatu untuk Xerine nantinya.
Biru dan Xerine harus jadi mate.
"Bertahan sebentar ya Biru, Xerine akan jadi mate mu."
....
Tubuh Biru menegang kala aroma tubuh Xerine tercium dihidungnya, membuatnya diam seolah meresapi aroma tersebut.
Cklek.
"Biru, aku gak bisa lama-lama, setelah heatmu reda aku harus pergi, Juna menunggu ku."
Biru mendongak, matanya berkaca-kaca melihat kedatangan Xerine, dan juga sedih mendengar nama pria lain keluar dari mulut Xerine.
P
erlahan Biru melihat Xerine berjalan mendekati kasur, duduk didekatnya kemudian mengelus rambut hitamnya.
"Hirup Pheromone ku, agar heatmu reda." tuturnya lembut dan tenang.
Dua sudut bibirnya turun, dia meneteskan air mata kemudian memeluk tubuh Xerine pelan.
"Hiks..Biru kangen.." isaknya pilu, mengusak wajahnya diperut Xerine yang tertutupi kemeja berwarna merah maroon.
Xerine tak menjawab, dia mengelus rambut Biru dan menenangkan Omega yang pernah dan masih Xerine cintai itu.
Tapi Xerine sudah berniat untuk mundur, Biru tak akan pernah menjadi miliknya.
"Kembali jadi Xerine-nya Biru..hiks..kembali jadi milik Biru lagi..Biru mohon.."
"Aku gak pernah jadi milikmu Biru,"
"Hiks..huhuuu jangan mundur..jangan nyerah sama Biru..Biru cinta sama Xerine..hiks..cinta banget sama Xerine.."
Xerine tak menjawab, diotaknya saat ini, Biru hanyalah tak mau kehilangan orang yang mencintainya, takut kehilangan fans kalau bahasa kasarnya.
Setelah hampir 20 menit, Biru tertidur lelap dan heatnya mulai mereda, Xerine melepaskan pelukan Biru kemudian merapikan posisi tidur Omega itu.
Kemudian menyelimutinya.
"Maaf, aku sudah menyerah padamu," bisik Xerine lirih.
Dia menegakan tubuhnya saat ada panggilan masuk ke ponselnya, mengangkat benda itu sejenak untuk melihat siapa yang meneleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hybrid Collection
FantasíaKumpulan cerita manis para Hybrid dengan gadis kesayangan mereka. Start-1 April 2022