Part 26

3.3K 284 1
                                    

Riuh-rendah suara tepuk tangan dan sorakan kekaguman bergemuruh di langit-langit aula Achilleo Academy. Nampak anak-anak kelas 12-A tersenyum cerah di atas panggung bakat, menunduk hormat, mengakhiri pentas mereka. Satu-persatu, anak-anak itu pun menuruni panggung, berlarian menuju teman-temannya yang menunggu di sisi kanan panggung dan berteriak-teriakan di sana.

"Abis ini siapa lagi nih..." Zee tampak gemetaran, meremas jari-jemarinya. Jangan sampai ia terkena demam panggung dan akhirnya melupakan naskah yang sudah susah-payah ia hafalkan. Ya, urutan giliran untuk panggung bakat memang diacak. Seorang pembawa acara dari kakak kelas 12 akan mengocok gulungan-gulungan kertas yang di dalamnya tertulis nama kelas-kelas yang ada di Achilleo Academy. Bukan tidak mungkin kelas yang paling akhir akan terakhir juga tampilnya, bisa jadi malah mereka yang pertama tampil di panggung bakat.

"YAK SEKALI LAGI BERI TEPUK TANGAN YANG MERIAH UNTUK KELAS 12-A YANG MENAMPILKAN SENI HIP HOP DANCE!!! MEREKA HEBAT BUKAN?" suara sang Pembawa acara mengagetkan para tamu undangan. Sekali lagi, anak-anak itu pun bertepuk tangan dan bersorak kagum, malah ada yang bersiul segala. "LANGSUNG SAJA. SETELAH INI YANG TAMPIL DI ATAS PANGGUNG KESAYANGAN KITA ADALAH...."

"Please, jangan kita ... jangan kita..." Zee memohon, tambah deg-degan.

"Please, abis ini kita ... harus kita..." Zee langsung melotot kepada Joy yang duduk di sebelahnya. Joy hanya nyengir lucu. Ia tidak tahan sejak tadi hanya duduk menonton. Anak-anak 11-G yang lain pun nampak sama deg-degannya.

"YAK, INI DIA..." sang pembawa acara mengambil sebuah gulungan dan membukanya, lalu menggeleng. "WAH, WAH ... ADA YANG BISA TEBAK KELAS SIAPAKAH YANG AKAN TAMPIL SETELAH INI?"

"LAMA LO!!!" maki Dimmy geregetan. Celmo yang duduk di sebelahnya menyenggol, memberi isyarat. "Abis dia lama, Cel! Gue kan deg-degan jadinya!" Dimmy beralasan. Celmo hanya menahan senyumnya. Sama sih, dia juga begitu sebenarnya, kesal dengan sang Pembawa acara yang terus-menerus menggantung kalimatnya.

"KELAS YANG BERISI ANAK-ANAK KEBANGGAAN ACHILLEO ACADEMY, CALON PEMIMPIN MASA DEPAN! KELAS YANG SELALU JADI TOPIK PEMBICARAAN GURU-GURU, KELAS YANG SEHARUSNYA MENJADI PANUTAN BAGI KITA SEMUA! BRAVE CLASS! SIAPAKAH DIA?"

"Hufft ... kayaknya bukan kita deh," Zee bernapas lega. Tidak mungkin kelasnya, ia sudah sangat yakin.

"Yah, bukan ini mah."

"Impossible."

"HADIRIN SEKALIAN! MARI KITA SAMBUT ... 11-G CLASS!!! YAK, BERI TEPUK TANGAN YANG MERIAAAHH!!!"

"APAAA?!"

"HAAAHH?!"

"WHAT?! KITA?!"

Anak-anak 11-G panik seketika. "Udah, jalan! Maju ayok!" hardik Celmo tidak sabar.

"Lo duluan, lo duluan!"

"Anjir, deg-degan gue...."

"Eh, gak usah dorong-dorong juga kali! Sabar dong!"

"Tadi aja minta buru-buru lo!" mereka dorong-dorongan menuju panggung bakat.

"SELAMAT PAGI, 11-G ... LANGSUNG SAJA YA. APA YANG AKAN KALIAN TAMPILKAN DI PAGI YANG CERAH INI KIRA-KIRA?" sang Pembawa acara bertanya, menyodorkan microphone-nya kepada Dimmy.

"AH ... KITA SIH RENCANANYA MAU NAMPILIN DRAMA MUSIKAL GITU. YAH, GAK TAU DEH JADINYA APA, HEHEHE," Dimmy agak nervous juga menjawabnya, yang langsung mendapat sorakan dan tawa dari para tamu undangan. Bahkan sang Pembawa acara pun sampai menahan tawanya.

"BAIKLAH! INI DIA ... DRAMA MUSIKAL BY 11-G VERSION!!!" suara tepuk tangan dan sorakan kembali terdengar. Mereka semua siap di tempat masing-masing. Beberapa ada yang ikut drama, beberapa hanya ikut bernyanyi saja di akhir acara, dan ada sekitar tiga orang yang mengurus musiknya di belakang panggung. Orang-orang itu adalah Elsa, Leo, dan Eldo. Leo, dia akan tampil di akhir acara dengan menyalurkan bakat nge-DJ miliknya.

Achilleo AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang