11 | dia, memuji

1.1K 155 3
                                    

“Kak Mai, ada paket buat lo, nih!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kak Mai, ada paket buat lo, nih!”

Seruan keras Jihan terdengar kala Linka tengah menyapu kamar kos dengan pintu yang ia biarkan terbuka lebar agar lebih memudahkannya. Gadis itu lantas menoleh sekilas ke arah ruang tamu, dan ia mendapati bagaimana Maira bergegas keluar dari kamarnya dan menghampiri Jihan di sana.

“Widih, make up baru tuh, Kak?” tanya Jihan saat melihat Maira yang langsung membuka kotak paketnya seraya duduk di sofa. Jihan yang penasaran pun turut menempatkan diri  di sebelahnya.

“Yoi, mumpung dapet flash sale.” Maira menengok sebentar pada Jihan dengan senyum bangganya yang tesungging di bibir. “Kebetulan juga kemaren pada habis barengan. Ya udah, gue borong aja sekalian. Lumayan gede juga diskonnya nih, Han.”

“Gila, hoki banget lo, Kak. Gue mah suka kehabisan mulu. Padahal ada tuh, produk dari salah satu brand yang lagi gue pengin banget.”

“Ah, gampang itu. Entar gue kasih tips and trick-nya, deh, Han.”

Linka hanya mendengarkan percakapan mereka--tanpa bermaksud menguping, tentu saja--seraya menuntaskan kegiatannya. Ketika Linka sudah berpijak di ruang tamu guna menyapu debu dan kotoran keluar dari kamar, ia pun melihat Maira yang tengah mengaplikasikan lip cream di bibirnya sebagai percobaan, sementara Jihan memegangi kaca kecil yang diambilnya dari kamar Maira.

OMG, serius ini cakep banget shade-nya, Han," ujar Maira dengan takjub sambil mengamati pantulan dirinya sendiri. “Padahal gue sempet skeptis, takut nggak sesuai sama di gambar.”

“Setuju, setuju gue,” Jihan menimpali, tampak sama takjubnya, “cocok banget sama warna kulit lo, Kak.”

“Lo mau coba nggak, Han? Ini gue ada beli tiga warna, sih. Yang shade nomor tiga belas ini kayaknya cocok deh, sama kulit lo yang kuning langsat.”

“Wah, mau banget dong, Kak!”

Maira pun dengan senang hati memakaikan lip cream dengan warna lain pada bibir Jihan. Dilihat dari pergerakannya, tampaknya Maira benar-benar mahir dalam berdandan, entah itu untuk dirinya sendiri maupun orang lain. “Nah kan, nggak salah gue. Emang beneran cocok, Han.”

“Sumpah, Kak, bagus banget ini. Lo harus spill pokoknya beli di mana. Gue pengin juga!”

“Siap, gue share link-nya ke elo entar.”

Kemudian, bertepatan dengan Linka yang hendak kembali ke kamar, Maira yang melihatnya tiba-tiba saja memanggilnya, “Eh, Linka. Sini dulu, deh,” pintanya disertai dengan gerakan tangan.

Langkah Linka pun seketika terhenti. Lantas ia lekas menoleh pada Maira. “Ada apa, Kak?”

“Sini, cobain make up baru gue juga. Dipake di elo pasti cakep juga nih, kalau gue perhatiin.”

See You After Midnight [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang