BAGIAN 7 : JODOH

7.4K 223 0
                                    

Saat ini, Jean sedang berkutat dengan berkas-berkas yang berada di tangannya. Masalah datang kembali dalam pekerjaan Jean.

Seorang pengkhianat telah berani untuk mencuri uang perusahaan. Jika ingin meminjam uang, dia bisa saja meminta langsung pada Jean. Toh, Jean juga akan memberikannya. Namun, entahlah, tikus kecil ini lancang sekali mencuri beberapa penghasilan perusahaan, dan setelah itu, dia kabur begitu saja entah ke mana.

“Bagaimana? Apa kamu sudah menemukan tikus itu sedang berada di mana?” Tanya Jean dengan nada datarnya.

Cakra menunduk, lalu mendongak, kemudian menjawab. “Sudah, Boss. Joko saat ini tengah melarikan diri ke kota New York untuk bersenang-senang dengan uang yang berhasil dia curi, mungkin. Namun, Saya belum berhasil menemukan letak tempat di mananya dia berada.” Jelas Cakra.

Jean menghela napasnya kasar. Rahangnya kini mengeras, menandakan Jean benar-benar emosi.
“Dapatkan dia dalam waktu dekat. Bawa dia ke ruang bawah tanah untuk diberi pelajaran setelah tertangkap.” Ucapnya tidak mau dibantah.

Ya, Jean memang memiliki ruang bawah tanah di dalam mansion-nya. Ruang bawah tanah ini adalah penjara, penjara khusus untuk orang-orang yang bermasalah dengan Jean.

Jean seringkali menyiksa musuhnya di sana. Jean akan menyiksa mereka hingga mereka sendirilah yang memohon kepada Jean untuk mempercepat kematiannya. Karena penyiksaan yang Jean berikan, sangat-sangatlah mengerikan.

“Baik, Boss! Kalau begitu Saya permisi.” Pamit Cakra, lalu bergegas keluar ruangan.

Suara deringan telfon berbunyi dari arah ponsel Jean. Jean mengambil ponselnya, seketika Jean tersenyum ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

“Hallo, baby?”

JEANN!! Teriak seorang gadis dari seberang sana.

Jean sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya. Teriakan gadisnya ini kencang sekali. “Kenapa? Ada apa?” Tanyanya khawatir.

Mau pelukk...”

Jean tertawa kecil mendengar suara manja milik Cherry. Sungguh, Jean yang tadinya emosi karena permasalahan perusahaannya kian menghangat hanya karena mendengar suara lembut milik gadisnya.

“Kamu kenapa jadi manja seperti ini, sayang?” Tanya Jean. Cherry memang sedikit aneh belakangan ini. Cherry sedikit lebih manja pada Jean, dan Jean berpikiran bahwa Cherry sudah mencintainya. Jean harap itu benar.

Kapan kamu pulang? Aku mau peluk kamu, terus aku mau cium pipi merah kamu.

“Apa aku nggak salah dengar? Bukannya yang memiliki pipi merah itu adalah kamu, ya? Jangan membalikkan fakta, sayang.”

Nggak peduli! Cepat pulang, atau aku bakalan kabur dari sini!

Jean langsung mematikan sambungannya secara sepihak. Jean tahu jika omongan Cherry itu hanya candaan. Namun, ia terlalu takut jika omongan itu akan benar-benar dilakukan oleh gadisnya. Jean tidak akan pernah mau ditinggalkan oleh gadis kesayangannya. Sudah cukup Jean menderita beberapa jam untuk berjauhan dengan Cherry karena pekerjaannya. Ia tidak mau yang lebih dari itu.

Jean menoleh, kala mendapati Cakra yang kembali memasuki ruangannya.
“Ada apa?” Tanya Jean.

Cakra diam sebentar, kemudian ia menjawab dengan ragu-ragu.
“Emm... Itu, Boss, Nona Cherry tengah menunggu Anda di lobby.”

Jean tampak terkejut. Bukankah gadisnya berada di mansion? Cherry juga tadi menyuruhnya untuk pulang, kan? Lalu kenapa dia berada di kantor Jean?

JEAN [REST SBNTR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang