BAGIAN 12 : SEKRETARIS PEREMPUAN

4.7K 138 0
                                    

Pasangan kekasih itu kini tengah berada di ruang tamu rumah yang ditempati oleh Salsa—Bunda Cherry.

Meminta restu pada orang tua Jean sudah, meminta restu pada Nenek Jean juga sudah. Kini tinggal meminta restu pada Bunda-nya, bukan?
Hanya Bunda-nya yang saat ini ia punya.

“Bunda!” Teriak Cherry memasuki rumahnya.

Salsa yang sedang menonton TV dengan santai itu langsung menoleh ke arah sumber suara yang sangat tak asing di pendengarannya. “Cherry!” Teriaknya senang dan langsung memeluk putrinya yang sudah lama ia rindukan.

“Kenapa kamu nggak kasih kabar ke Bunda, Cherry? Bunda kangen banget sama kamu.” Cherry membalas pelukan Bunda-nya.

“Cherry lupa, Bun, maafin Cherry, ya. Gimana keadaan Bunda? Apa masih ada yang sakit?” Tanya Cherry ketika sudah melepaskan pelukan keduanya.

Salsa tersenyum manis kepada Anaknya. “Bunda sekarang jauh lebih sehat setelah operasi. Ini semua berkat pacar kamu itu.” Salsa mengalihkan pandangannya pada Jean yang berdiri tegap di belakang Cherry. “Sekali lagi terima kasih, ya, Nak Jean. Bunda sangat berhutang budi sama kamu.”

Jean tersenyum tipis. “Tidak papa, Tante. Saya ikhlas membantu Tante dan juga Cherry.”

“Eh, jangan panggil Tante! Panggil Bunda aja biar sama kayak Cherry.” Titahnya.

“Baik Bunda.” Ucap Jean dengan kaku.

Salsa tersenyum. “Yasudah, ayo kita duduk dulu.” Mereka duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

“Bunda, Cherry sama Jean datang ke sini mau ngomongin sesuatu.”
Ujar Cherry ketika sudah duduk di sofa yang sama dengan Jean.

“Mau ngomongin soal apa, sayang?”
Tanya Salsa.

“Saya dan Cherry datang ke sini untuk meminta restu, karena Saya akan menikahi Cherry dalam waktu dekat.” Bukan Cherry yang menjawab, melainkan Jean.

Salsa tampak terkejut beberapa menit, kemudian ia tersenyum senang.
“Bagus kalau begitu. Bunda juga udah percaya sama Jean untuk menjaga putri kesayangan Bunda.”

“Bunda restuin Cherry sama Jean?” Tanya Cherry.

Salsa mengangguk dan tersenyum. “Iya, Bunda restuin kamu sama Jean. Ini udah waktunya Bunda untuk melepas kamu bersama laki-laki yang kamu cintai. Kamu cinta sama Jean 'kan, Cherry?”

Cherry mengangguk. “Iya, Cherry cinta sama Jean.”

Jean mendadak kaku, masih mencerna dengan jelas perkataan Cherry barusan. Apa benar Cherry sudah mencintainya? Ia tidak salah dengar, kan? Jean menahan senyumnya dengan menggigit bibir bagian dalam. Ia mana mungkin salting di depan gadis dan calon mertuanya.

Salsa mengelus surai halus milik Cherry. “Yasudah, Bunda doakan kamu bahagia ya, Nak. Dan Jean, jangan sakiti Anak Bunda, ya?” Ucap Salsa pada Jean.

Jean mengangguk mantap.
“Pasti Bunda. Jean bakalan jagain Cherry semampu Jean.”

“Terima kasih, Nak Jean.”

•••••

Cherry, gadis itu saat ini sedang berada di perusahaan milik Jean. Ia disuruh Jean untuk menemaninya bekerja di kantor.

Cherry duduk di kursi putar yang berhadapan dengan Jean yang hanya terhalang oleh meja.

Cherry mengamati setiap inci wajah pria itu, sangat sempurna. Cherry merasa jantungnya berdegup sedikit kencang kala melihat mata tajam berwarna biru milik Jean yang sedang fokus dengan file di laptopnya.

JEAN [REST SBNTR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang