[IV] Ghost Emperor Wild Wife: Dandy Eldest Miss

Chapter 697: Menyerahkan Cintaku Kepadamu

Mengandalkan pemahaman Penatua Rong tentang tanaman obat, dia hanya perlu melihat sekilas untuk mengetahui berapa batang tanaman obat berusia ribuan tahun yang ada di sana.

"Namun, di antara ramuan ini, tanaman obat berusia ribuan tahun bukanlah yang paling berharga." Penatua Rong menghela nafas dan dia terus berbicara.

Apa? Ramuan berusia seribu tahun bukanlah yang paling berharga?

Semua orang dengan terkejut melihat ke arah Penatua Rong, seolah-olah mereka menginginkan jawaban darinya.

Penatua Rong mendengus, "Benda yang paling berharga adalah bibit pohon yang telah kalian anggap remeh! Anak pohon ini bukan anak pohon biasa, melainkan anak pohon Bodhi yang legendaris!"

"Pohon Bodhi? Apa itu?"

"Dikatakan bahwa buah dari pohon Bodhi dapat memasok energi spiritual dalam jumlah yang sangat besar bagi para kultivator spiritual! Jika pohon ini menghasilkan buah dan seseorang mengkonsumsi semuanya, bahkan seorang kultivator tingkat langit dapat menembus peringkat."

Saat kata-kata Penatua Rong selesai, seluruh lobi menjadi sunyi.

Pada saat ini, semua orang merasakan jantung mereka berdetak sangat kencang. Mereka tidak berani berasumsi seperti sebelumnya bahwa Yun Luofeng tidak memiliki posisi di hati Kaisar Hantu! Jika dia tidak memiliki posisi, mengapa dia menghabiskan begitu banyak uang untuk mengumpulkan begitu banyak tanaman obat?

Yun Xiao perlahan berjalan menuju Yun Luofeng dan berlutut dengan satu lutut di tanah. Meraih tangan Yun Luofeng, dia membawanya ke bibirnya dan dengan ringan mencium tangannya. Saat ini, Yun Xiao seperti seorang ksatria dan yang berdiri di hadapannya adalah Ratu yang ingin dia lindungi sepanjang hidupnya!

Menyaksikan adegan Yun Xiao berlutut dan melamar Yun Luofeng, mereka sangat terkejut hingga rahang mereka hampir lepas dan mereka semua merasa tak terbayangkan. Kekuatan Yun Luofeng memang kuat, tapi Kaisar Hantu jauh lebih kuat darinya! Namun, pada saat ini, dia telah berlutut di depan nona muda ini?

Ini... ini jelas berarti dia telah meninggalkan semua harga dirinya!

Apakah itu layak hanya untuk seorang wanita?

"Sebelum mengenalmu, tidak ada keberadaan lain dalam hidupku!" Suara Yun Xiao serak dan dalam, sementara tatapannya tulus. "Saat itu, semua wanita bagiku seperti tulang putih sementara orang biasa adalah semut! Selain membunuh, aku tidak punya pekerjaan lain."

Memang, setelah dia diusir dari Keluarga Xiao, satu-satunya yang tersisa dalam hidupnya adalah membunuh.

"Namun, untungnya bagiku, aku mengenalmu." Yun Xiao dengan erat memegang tangan Yun Luofeng dan berbicara, "Kamu adalah satu-satunya cinta dalam hidupku, baik dalam kehidupanku sebelumnya dan saat ini! Yang ingin kulindungi bahkan jika aku harus menghabiskan seluruh hidupku! Aku mengerti bahwa kamu berjuang untuk memperbaiki diri dan berdiri di atas kakimu sendiri, oleh karena itu, aku memanjakanmu dan membiarkanmu berperang sendiri."

"Tapi jika kamu lelah, kamu bisa bergantung pada pelukanku dan menggunakan kekuatanku sesukamu!" Mata Yun Xiao dipenuhi dengan bayangan Yun Luofeng. "Jika kamu ingin berdiri di garis depan, maka aku akan menjadi orang yang mendukungmu dari belakang! Jika kamu ingin berdiri di belakang, maka aku akan membantai semua musuh untukmu!"

Ini adalah kalimat terpanjang yang pernah dikatakan Yun Xiao dalam hidupnya, tapi itu mengandung perasaannya yang tulus. Bahkan para tamu yang menonton mereka bisa merasakan cinta pria itu padanya.

Jika Anda menjadi musuh dunia, maka saya akan membantai seluruh dunia untuk Anda!

Jika Anda menjadi musuh para dewa, maka saya akan membunuh semua dewa untuk Anda!

Jika Anda ingin berjuang untuk perbaikan diri dan mandiri, maka saya akan berdiri di belakang Anda dan melindungi Anda seumur hidup saya...

Yun Luofeng menatap pria yang berlutut dengan satu lutut dan tatapannya sedikit bergetar. Di dalam hatinya, dia merasa seolah-olah dikelilingi oleh pelukan hangat saat sudut bibirnya sedikit melengkung ke atas.

"Feng'er maukah kamu menikah denganku?"

Tatapan pria itu agak berharap tetapi mengandung kegugupan, seolah takut dia akan ditolak olehnya.

Di bawah tatapan penuh harap pria itu, wanita muda itu sedikit membuka mulutnya dan menjawab, "Iya."