19. Curiga

931 181 21
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Sebuah toko buku besar di tengah kota terlihat ramai dengan mayoritas anak berseragam yang sepertinya baru pulang dari sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah toko buku besar di tengah kota terlihat ramai dengan mayoritas anak berseragam yang sepertinya baru pulang dari sekolah. Bagian komik dan novel menjadi tempat teramai dan paling digemari sepertinya. Alice sampai harus mengalah beberapa kali hanya untuk masuk ke satu lorong dimana buku yang ia cari mungkin berada.

Di tengah banyaknya pengunjung, Alice sedang membalik sebuah novel untuk membaca sinopsisnya. Wajahnya serius, terlihat menimbang apakah novel yang sedang ia pegang cukup menarik untuk dibaca. Dari arah kirinya, dengan 3 buah novel yang cukup tebal dalam pelukannya, Abi menghampiri.

"Itu mau diambil juga?" Alice menaikkan pandangannya dan menggeleng pada Abi. Ia bergerak lagi ke samping setelah kembali menaruh novel yang baru saja selesai ia baca sinopsisnya.

"Endingnya ketebak. Kamu ngga mau beli sesuatu Bi? Lumayan, buat bahan bacaan selama libur. Atau beli buku kumpulan soal gitu." Abi menggeleng dengan bibir yang mengerut lucu.

"Tadi nyoba baca komik tapi bikin bosen. Kalo buku soal, nanti pinjem Bara yang udah dia isi aja." Alice menggeleng kecil dan mengusap pipi Abi sambil lalu. 

"Kalo gitu tunggu sebentar lagi. Sabar ya, minimal nemu satu lagi aja. Buku yang itu ditaruh disini aja dulu Bi." Alice membuka tas transparan dengan logo toko buku yang sejak tadi ia sampirkan pada pundaknya namun dibiarkan kosong. Daripada ditaruh di tas, Abi menaarkan diri untuk memegangnya saja. Katanya biar dia ada fungsinya.

"Ngga usah. Biar aku aja yang bawain bukunya."

"Yaudah pake tas nya nih."

"Ngga, gini aja biar ada yang dipeluk."

Alice terkekeh singkat sebelum kembali tenggelam dalam aktivitasnya. Sedangkan Abi yang memang serasa kesasar karna masuk ke toko buku, hanya bisa mengikuti Alice bergerak kemanapun.

Butuh setidaknya setengah jam sejak Alice bilang "sebentar lagi" dan kini mereka sama-sama berjalan ke arah kasir.

"Totalnya 520 ribu. Mau sekalian beli kantong berbayarnya?"

"Boleh, yang kertas aja ya mba." belum sempat mengeluarkan uang dari dompet yang sudah ia buka, Abi sudah menyerahkan kartu debitnya pada kasir. Pura-pura tidak melihat Alice yang sudah mendelik kesal padanya, Abi menyelesaikan proses pembayaran dan buru-buru mengambil satu kantung berukuran sedang yang diulurkan oleh kasir.

Masih berpura-pura tidak sadar kalau dirinya sekarang sedang terancam bahaya, Abi berusaha bersikap natural dan menggandeng tangan Alice menuju lantai bawah.

"Makan dulu ya Al. Kamu tadi bilang laper kan?"

"Aku udah transfer uang kamu." Abi tiba-tiba berhenti berjalan dan mencebikkan bibirnya kesal pada Alice yang sudah memasukkan handphonenya ke dalam kantong rok.

Alice in A TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang