21. R.I.P

915 184 12
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abian lulus. Ketakutan banyak orang tentang masa depan seorang Abian Putra Chandra, penerus sah hampir setengah bisnis yang dimiliki keluarga Chandra, akhirnya tidak ada yang terbukti. Walaupun dengan nilai yang pas-pasan dan limit absen dan juga poin yang hampir sepenuhnya habis, Abian akhirnya lulus.

"Bilang Alice!" suara jepretan kamera terdengar beberapa kali. Para tante dan Om Abi menggeleng tak percaya karena sejak tadi Abi meneriakkan ucapan yang sama setiap berfoto. Alih-alih mengucap 'say cheese' Abi menggantinya dengan 'Bilang Alice!' dan membuat orang yang namanya diteriaki berulang kali akhirnya merajuk. Alice menyingkir dari rombongan keluarga dan teman-teman Abi, menolak dekat-dekat setelah sempat mengambil beberapa foto.

Mama Alice juga tadi sempat datang, tapi tidak bisa tinggal lama karena harus mengejar penerbangannya ke Surabaya untuk seminar.

"Kamu langsung pulang atau gimana? Nanti malam kita dinner bareng loh Bi. Jangan lupa."

"Main dulu bentar Tan. Nanti sore udah pulang. Janji."

"Yaudah, hati-hati nyetirnya." Abi mengangguk sumringah sambil mengangsurkan jas dan juga baju wisuda yang sudah ia lepas untuk dibawa pulang oleh sang tante dan rombongan keluarganya yang akan pulang lebih dulu.

"Yuk, nanti ketemu langsung disana." kata Abi pada Marlo yang juga sudah melepas jasnya. 

"Sip, jangan kelamaan lonya."

"Iya elah. Bujuk Alice bentar."

"Good luck." Sean menepuk pundak Abi sebelum berlalu dari sana bersama dengan Rosie. Sementara itu Abi langsung melangkah. Menghampiri Alice yang hari ini tampil cantik, spesial untuk datang ke hari wisudanya.

Gadis yang biasanya tampil santai kasual itu hari ini berdandan khusus untuknya. Memakai riasan wajah hingga potongan rambut barunya yang terlihat fresh dan berhasil membuat Abi terpesona.

"Aduh, jangan gitu dong liatinnya. Aku jadi degdegan deh." goda Abi sambil terus melangkah mendekat pada Alice yang duduk di bangku yang ada tepat di bawah pohon.

" goda Abi sambil terus melangkah mendekat pada Alice yang duduk di bangku yang ada tepat di bawah pohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alice in A TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang