20. Isu Selingkuh

972 192 8
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Abi sudah dua hari dua malam merasakan gelisah yang amat sangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abi sudah dua hari dua malam merasakan gelisah yang amat sangat. Dirinya susah tidur, malas makan dan malas bangun dari tempat tidur. Semuanya karena Sean yang tiba-tiba jadi sulit dihubungi. Belum lagi Alice yang juga sulit untuk bisa diajak bertemu. Gadis itu selalu saja memiliki alasan agar Abi tidak menemuinya.

Rencana makan malam di rumah Alice yang seharusnya diadakan kemarin malam juga tertunda karena Alice dan sang mama yang paginya pergi menengok rumah makan mereka yang berada di Bogor, akhirnya memutuskan untuk menginap sekalian berlibur.

Jum'at sore lalu, waktu Abi mengantarkan Alice pulang dari toko buku, Abi sama sekali tidak mendapat jawaban atas pertanyannya tentang chat dari Sean yang masuk ke ponsel pacarnya itu. Bukannya menjawab pertanyaan Abi, Alice malah meraup wajah Abi gemas dan mengancam agar Abi tidak boleh melakukan apapun pada Sean. Makin overthinking lah Abi dibuatnya.

"Sean sialan!" Abi lagi-lagi membuang ponselnya ke samping tubuhnya yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Rasanya Abi akan begadang lagi walaupun besok hari Senin, dan dia harus ikut kakeknya ke kantor karena sekolah sudah resmi libur sejak Jum'at lalu.

"Liat aja besok, abis lo sama gue." ancamnya sambil menengok ke samping, pada tempat dimana ponselnya tergeletak. Besok ia berniat akan melabrak Sean seusai pulang dari kantor.

"Tapi Alice bilang gaboleh ngapa-ngapain si monyet." lirihnya sedih. Perasaannya kembali tidak karuan. Baru kali ini Abi merasa sangat frustasi karena alasan cewe. Pacaran baru pertama kali tapi sudah terjebak dan menjadi pria takut pacar. Pokoknya salah Alice semuanya!  

Gelisahnya membuat Abi yang memang bukan orang yang produktif jadi semakin tidak produktif. Ia hanya tiduran di tempat tidur sepanjang malam hingga pada pukul hampir 3 pagi, Abi baru tertidur.

Suasana kamarnya masih gelap saat ia membuka mata. Gorden yang menutupi jendela besar di samping kiri kasurnya masih tertutup dan lampu kamarnya masih belum dinyalakan. Persis seperti keadaan semalam sebelum Abi ketiduran. Matanya mengernyit menyesuaikan cahaya ponsel yang masuk ke dalam netranya. Abi meringis saat merasakan kepalanya yang pusing, efek begadang sepertinya.

Saat sedang mengumpulkan niatnya untuk bangkit dari tempat tidur, sebuah notifikasi terlihat mampir ke dalam ponselnya.

From : Alicenya Abi
Hari ini aku ada janji keluar
Kalo pulang kantornya cepet ngga usah kerumah ya Bi
Kamu semangat kerjanya

Mata Abi seketika melotot. Ia buru-buru mendial nomor Alice tapi sama sekali tidak diangkat. Abi lalu mengirimkan beberapa bubble chat yang intinya menanyakan kemana Alice akan pergi, dengan siapa dan bahkan mengatakan akan menjemput Alice.

Alice in A TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang