Elisa menarik tas sekolahnya setelah semua dirasa sudah siap dan tidak ada yang tertinggal. Kaki nya berlari keluar dari kamar menuju dapur dimana suara berisik mama nya mulai terdengar.
"Mbok anii..... mbok tolongin saya mbok" panggil Sarah berulah kali. Dirinya tengah kerepotan dengan berkas berkas kerjaannya diatas meja makan, ia harus cepat berangkat pagi ini ke kantor dan dia butuh sarapan terlebih dahulu tetapi apa yang dia dapat
Meja kosong dan mbok Ani sedari tadi dipanggil tidak menyahut.
"Mbok Ani mana sih. MBOK..."
"Mau mama panggil sampe seratus kali juga mbok Ani gak bakalan nyaut" ucap Lisa dari depan pintu masuk dapur
Lisa menatap jegah penampilan meja makan yang hampir setengah tempat itu penuh dengan alat alat kerja mama nya.
"Mbok Ani pulang kampung, orang tuanya sakit"
Sarah memandang bingung pada Lisa yang kini berdiri didepan kulkas mengeluarkan sekotak susu.
"Pulang kampung? Kapan?"
"Kemarin, naik bus sore" jawab Lisa seadanya
"Kok gak izin sama mama?"
Lisa menatap malas atas pertanyaan mamanya "ya gimana mau izin, mama aja ditelfon gak diangkat, disms gak dibalas, di Wa juga gak dibaca. Mbok Ani buru buru harus pulang, kalo nungguin minta izin langsung ke mama yang ada mbok Ani gak bakalan bisa pulang kampung sampai besok"
"Mama kan jam pulangnya gak jelas, si paling sibuk" sindir Lisa
Gerakan tangan Sarah mengemas berkasnya terhenti mendengar sindiran Lisa. Ia tersenyum kecut menatap putrinya yang sedang menghabiskan susu kotak tanpa suara.
"Lis, maaf yah kemarin kerjaan mama lagi banyak lagi ada proyek besar dikantor" Sarah berusaha menjelaskan
"Mama kan kerja buat kamu sayang, biar kamu bisa sekolah, bisa makan enak, bisa main, bisa jajan banyak banyak juga"
Sarah mendekati Lisa yang berdiri bersandar pada kitchen set. Tangannya bergerak membenarkan lipatan belakang kera leher pada seragam Lisa.
"Anak mama udah besar yah" ucap Sarah sambil mengelus rambut hitam panjang Lisa "cantik pula" tambahnya
Sarah menakup kedua pipi putrinya untuk saling bertatapan. "Mama kerja cari uang buat kamu juga sayang, jadi kamu tolong ngertiin mama yah"
Lisa hanya diam tidak merespon ucapan Sarah bahkan ketika pelukan dan kecupan di kening Lisa dapatkan ia tetap tidak bereaksi sama sekali hanya diam menatap.
Sarah tersenyum kemudian berbalik lagi kearah meja makan bergegas membereskan semua barang bawaannya dengan cepat, dia sudah terlambat.
"Ma aku laper" seru Lisa tiba tiba
Sarah menatap jam tangannya mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang kertas "kamu sarapan disekolah aja yah mama buru buru takut kena macet, ni mama tambahin uang jajan kamu" Sarah meletakan uang nya pada meja
Melihat apa yang mama nya lakukan, Lisa langsung bersuara "Sekedar ngolesin selai diatas roti aja mama gak ada waktu. Segitu sibuk nya kah"
Sarah menundukan kepalanya berusaha menahan kesal dengan kelakuan Lisa pagi ini "Elisa plisss. Ngertiin mama, mama kerja buat kam-"
"Buat aku!" Sela Lisa dengan cepat "Mama kerja buat aku. Oke aku paham" Lisa meraih tas sekolahnya
"Tenang ma aku cuman bercanda tadi, sarapan susu dingin udah cukup kenyang kok buat aku" Lisa mempamerkan kotak susu ditangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
̶N̶o̶t̶ Twins (HIATUS)
FanficElisa Antonio Baskara, gadis pindahan dari luar negeri yang sukses membuat geger satu sekolah karena kemiripan wajahnya dengan salah satu siswa korban bunuh diri yang terjadi dua bulan yang lalu, Eliza Cahyani. Elisa dibuat kebingungan dengan semua...