Unknow
onlineApa yang kau lakukan?!!
Kau berani melakukan sesuatu tanpa izin dari ku?!!Tuan, saya berani bersumpah
Kejadian hari ini bukanlah ulah saya
Saya benar benar belum melakukan balasanLalu siapa yang melakukannya?!!
Maafkan saya tidak tau tuan
Akan saya cari tau segera tuanLebih baik kau lakukan dengan cepat sebelum aku datang dan merobek mulut mu itu!!
-----
Katakanlah Jendral nyaris sempurna, murid terpintar seangkatan, penuh prestasi, memiliki paras yang tampan dan manis, dikenal baik hati, banyak yang menyukai, disayangi oleh kedua orang tuanya bahkan guru dan banyak teman nya yang lain, serta orang lain menambahkannya dengan Jendral adalah orang yang sangat beruntung karena memiliki pacar berwajah cantik seperti Cerri Kayshila.
Tetapi ketahuilah sebagaimana manusia itu pada kenyataannya, tidak ada yang sempurna. Begitu juga dengan Jendral, ia hanya nyaris bukan benar benar sempurna.
"Nak, udah selesai nyuci piringnya?" Suara batuk kering bersautan dibelakang punggung Jendral
Laki laki itu berbalik, tersenyum mendapati bundanya sedang berdiri diambang pintu masuk dapur. Jendral mengeringkan tangannya dengan kain lap kemudian membantu sang bunda yang tampaknya mau duduk dikursi meja makan.
Perbuatan itu sontak mengundang tawa ringan dari Marlina, ibundanya Jendral
"Apaan sih jen, segala bunda dituntun juga jalannya" dirinya menepuk pelan lengan Jendral setelah ia duduk
"Loh kenapa bun, emangnya gak boleh jendral pegangin tangan bunda kalo lagi jalan? Bahkan kalo boleh, mau loh Jendral gendongin bunda ke mana mana jadi bunda gak perlu keluar tenaga lagi cuman buat sekedar jalan" Jendral tertawa menerima cubitan kecil pada kedua pipinya
"Gak usah lebay deh jen"
Keduanya kembali tertawa kecil sambil kedua tangan sang anak menggenggam salah satu tangan Marlina diatas meja.
"Temen kamu masih pada main dikamar?"
"Iya Marko sama Riki masih main game dikamar. Kedengeran ya Bun berisiknya? Nanti aku tabokin dah mereka satu satu biar gak berisik ganggu istirahat bunda"
Bunda menatap sebal pada Jendral "Mulai deh lebay nya"
"Bunda gak keganggu kok, biarin aja mereka main. Kalo perlu ajak aja marko sama riki nginep malam ini disini mumpung besok libur, biar kamu ada temen nya. Jarang jarang loh mereka main lama disini"
Jendral mendesis mendengar perkataan bundanya "Aslinya mah setiap hari mereka mau dateng ke rumah bun, tapi Jendral tahan biar rumah gak berisik, kalo berisik kan nanti bunda jadi gak bisa istirahat" Jendral mengelus pipi bundanya "Inget loh kata dokter, bunda harus banyak istirahat"
Enam tahun, selama itu lah sudah bunda Jendral lewati hidupnya berdampingan dengan penyakit jantung yang menggerogoti dirinya. Membuat Jendral harus ekstra merawat bunda kesayangannya itu, memastikan dan memberikan semampunya semua kenyaman demi kesehatan ibundanya, karena hanya itu lah yang saat ini bisa ia lakukan.
"Kamu mah jen, jangan gitu dong. Gak papa tau mereka datang, seneng denger rumah jadi rame jen"
Jendral menganggukan kepalanya mengerti "Yaudah nanti besok besok Jendral ajak lagi dah mereka main kesini"
"Nah gitu dong" bunda mengelus lembut rambut hitam Jendral
"Iya iya. Bunda udah minum obat malam ini?" wajah Marlina seketika berubah murung mendengar pertanyaan tersebut, menarik perhatian Jendral
KAMU SEDANG MEMBACA
̶N̶o̶t̶ Twins (HIATUS)
FanfictionElisa Antonio Baskara, gadis pindahan dari luar negeri yang sukses membuat geger satu sekolah karena kemiripan wajahnya dengan salah satu siswa korban bunuh diri yang terjadi dua bulan yang lalu, Eliza Cahyani. Elisa dibuat kebingungan dengan semua...