TW : Nude
"Bentuk formasi seperti biasa! Dimanapun kalian berada, kalian tidak boleh sendiri. Pastikan setiap penjaga memiliki pasangan masing-masing. Lawan kita bukan orang biasa, Telusuri semua lantai dan ruangan. Tangkap dia dalam keadaan hidup ataupun mati!" Begitu ceramah Sukuna pada para penjaga yang berbaris di hadapan. Setelah perintah dibagikan, seluruh penjaga lalu bergerak dan menyebar ke seluruh gedung.
Hal ini tidak akan terjadi ketika salah satu ilmuwan tiba-tiba mengirimkan laporan tentang Nanami yang ditemukan dengan luka tembak di bagian pinggangnya. Sukuna langsung mengambil langkah seribu menuju ke ruangan tersebut. Setelah dia membuka pintu, memang benar ada Nanami dan darah yang sudah berceceran di lantai. Tapi ada yang janggal di mata Sukuna. Suguru tidak ada di sana. Seluruh ruangan diperiksa hingga sampai ke dalam lemari atau tempat yang bisa dijadikan persembunyian. Sukuna yakin Suguru Dia akhirnya melakukan pertemuan mendadak dengan semua penjaga.
"Permisi, Tuan Ryomen." Salah satu anak buah Sukuna tiba-tiba menyela. Sepertinya membawa sebuah berita. "Aku melaporkan bahwa Tuan Nanami telah dirawat di klinik di gedung B. Kami mendapatkan informasi bahwa Tuan Nanami berniat menginterogasi Geto Suguru. Tapi Tuan Nanami tidak menyadari bahwa tahanan tersebut telah lepas dari borgolnya dan ternyata membawa senjata."
"Terima Kasih. Kau bisa kembali di tempatmu."
'Senjata? Bagaimana bisa? Pasti Naoya sebelumnya melakukan sesuatu padanya. Dasar kau Zenin. Tugasku menjadi bertambah.' Batin Sukuna.
Tiba-tiba ada telepon yang masuk melalui earpiece milik lelaki berseragam itu.
"Ryomen Sukuna disini." Ucapnya sebagai pembukaan."Tuan! Aku menemukan rekaman pada cctv di luar ruangan kerja milik Profesor Zenin."
"Di luar? Aku meminta rekaman yang di dalam!"
"Maafkan aku, Tuan. Tapi cctv pada ruang kerja Profesor Zenin telah rusak tiga hari yang lalu. Aku sempat menawarkan untuk menggantinya, tapi beliau melarang."
"Argh! Baiklah jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!"
"Menurut cctv tersebut, sebelum Tuan Nanami masuk, dia sempat berbincang dengan Profesor Zenin. Kemudian tampaknya Profesor Zenin mengizinkan Nanami masuk ke dalam ruangannya dan pergi. Tapi tiga menit setelah Tuan Nanami berada di dalam. Ada seseorang keluar dari ruangan mengenakan jubah seperti seragam penjaga lengkap dengan topeng rubahnya. Dan setelah aku telusuri, tidak ada satupun penjaga yang datang dalam kurun waktu satu jam. Dan aku yakin orang itu adalah Getou Suguru, Tuan. Dia tengah menyamar sebagai penjaga. Aku ulangi, Getou Suguru sekarang tengah menyamar sebagai penjaga disini. Lebih baik Tuan kumpulkan seluruh penjaga untuk memeriksa wajahnya satu per satu. Aku yakin kau akan segera menemukan pria itu. Karena jika tidak, pasti dia dapat lolos dengan mudah."
Sukuna tiba-tiba membeku setelah mendengarkan kronologi kejadian yang dijelaskan sang bawahan. Menyamar? Penjaga? Dia baru saja bertemu dengan mereka semua dan dia juga baru saja membiarkannya pergi. Entah Sukuna yang merasa bodoh atau dia saja yang memang tertimpa sial, tapi tindakannya itu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Suhuru.
Lamunan yang dalam membuat Sukuna menggoyangkan kepalanya cepat. Ini bukan waktunya untuk melamun, dia harus terus fokus. "Apa kau ada rekaman lain dimana Suguru kabur?"
Tut! Tut! Tut!
Teleponnya terputus. Dan informasi yang diberikan belum lebih sekedar dari cukup.
"SIALAN KAU SUGURU!!!"
Sementara itu....
Darah memancur deras dari leher penjaga yang tengah memantau di ruang cctv. Nyawanya sudah melayang, tapi tubuhnya tetap terduduk pada sebuah kursi. Sangking sibuknya berkomunikasi dengan sang atasan, dia tidak menyadari orang asing mengendap-endap masuk ke dalam. Headset yang digunakan menutup kedua daun telinga, sehingga kecil kemungkinan dia bisa mendengar suara yang bervolume kecil. Tingkat kewaspadaan yang rendah harus membuatnya berakhir pada sebuah belati yang tajam dengan mudah merobek kulit pada bagian pembuluh vital di leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Your Way Home. SuguSato AU
FanfictionKabur dari rumah, tinggal di tempat terbengkalai di Tokyo, dan membaur menjadi masyarakat biasa adalah lembaran baru yang ditulis seorang mantan kepala polisi di departemen kepolisian metropolitan kota Tokyo. Suguru Getou merasa itu satu-satunya car...