Defibrillator / Chapter 18

541 73 9
                                    

Sebelum membaca chapter ini, Author meminta maaf jika alur cerita yang ditulis tidak dapat terjadi di dunia nyata. Meskipun buku ini merupakan buku fiksi tapi author melakukan sebisa mungkin agar alur yang terjadi bisa tetap diterima akal. Selain itu author juga meminta maaf jika ada penyebutan alat medis yang salah dalam pengejaan maupun penggunaan. 

Enjoy the story!✨

*****

ELEKTROKARDIOAGRAM (EKG)

Elektrokardiogram atau EKG adalah tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik (elektrokardiograf). Alat ini menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau.

 Alat ini menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DEFIBRILLATOR

Defibrillator adalah perangkat yang memberikan kejutan listrik ke jantung, untuk mengatasi irama jantung abnormal yang berpotensi fatal (aritmia). Alat ini juga umum digunakan pada pengidap henti jantung atau ventrikel agar detak jantung kembali ke ritme normal. 

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Mata Satoru sedikit terbuka. Semuanya terlihat buram, rupanya dia rabun untuk beberapa saat. Tubuhnya terguncang ke arah kanan dan kiri. Dia dapat merasakan dagunya menggantung pada bahu pria dan kedua tangannya mengalungi leher orang tersebut. Satoru jelas tidak tahu sosok siapa yang telah membawanya. Bahkan dalam keadaan yang baru saja tersadar itu, dia masih belum mampu mengingat apa yang terjadi sebelumnya hingga ia berakhir seperti ini. Bulir air yang berada di rambutnya kemudian menetes jatuh pada dahinya. Mungkin itu sebab kenapa kepalanya terasa dingin. Setiap helai surai putih yang basah itu membuat Satoru berpikir dia baru saja tenggelam di sebuah kolam. Namun dugaan itu tidak bisa menciptakan hubungan antara dirinya yang basah kuyup dengan kejadian sebelumnya. Satoru yakin dia tidak terjatuh pada kolam manapun atau bahkan kehujanan di luar. Hanya saja di kepalanya kini ada sesuatu yang berbisik seakan-akan menuntunnya kembali pada memori, bahwa ada sesuatu yang harus ia selesaikan.

Tubuhnya sangat lemah dan dingin bagaikan jeli yang baru saja keluar dari lemari es. Parahnya cara orang itu menggendongnya cukuplah menyiksa. Setiap kakinya melangkah, bahu orang itu naik ke atas dan menekan lehernya. Guncangan demi guncangan itulah yang membuat Satoru akhirnya terbangun dari pengaruh bius. Tentu saja sangat tidak nyaman karena terbangun karenanya, ditambah lagi dengan tubuhnya yang ikut bergerak mengikuti arah tubuh pria yang menggendongnya. Rasa penasaran Satoru pada sosok tersebut mulai tumbuh. Siapa orang itu? Kenapa dia membawanya? Satoru juga dapat merasakan dada pria tersebut naik turun tak karuan. Dia lelah, tapi kenapa dia masih nekat membawanya? Sudah berapa lama dan berapa jauh dia melangkah? Memangnya Satoru itu apa baginya? Membawanya seakan-akan dia memikul sesuatu yang berharga. Padahal Satoru sendiri bukanlah bongkahan emas raksasa yang pantas untuk diperjuangkan.

Find Your Way Home. SuguSato AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang