"bunda dobby pulang"
tidak ada respon hanya kesunyian yang ada, Doyoung berpikir bundanya mungkin sudah tidur dan ia tidak ingin membangunkannya.
ia berjalan menuju kamarnya, tempat dimana rasa tenangnya kembali lagi. ia langsung mempelajari buku yang baru saja ia beli yang menggunakan bahasa Japanese.
"Aishiteru"
kata yang tidak asing, hampir seluruh halaman ada kata itu. Doyoung bingung apakah ia salah membeli atau hanya kebetulan saja.
ia mengabaikan kata itu. ternyata sudah lebih dari 1 jam sekarang sudah menunjukkan pukul 23.12 Doyoung terlalu asik dengan bukunya sampai lupa untuk tidur. ia meletakkan bukunya dan pergi tidur
dan benar saja ia hampir terlambat karena tidur terlalu larut malam, untung saja bel masuk belum berbunyi.
"tumben telat"
"kebanyakan baca buku"
Yedam mengangguk pelan, temannya ini memang gemar sekali membaca apalagi menggunakan bahasa asing jam terasa lenyap.
....
"Damiel, aku ke perpus dulu ya kalo mau pulang duluan boleh kok"
"okee, hati hati kalo pulang"
Yedam meninggalkan Doyoung dan pergi pulang. Doyoung sebenarnya berbohong ia hanya ingin pulang sendiri kasihan Yedam harus selalu menemaninya pulang.
Doyoung sedikit takut ketika pulang sendirian karena sudah pasti jalan menuju rumahnya akan dipenuhi oleh geng Junghwan.
mau tidak mau ia harus melewati mereka, jumlah orang hanya 3 orang tapi tampang mereka menakutkan. Doyoung berjalan sedikit menunduk jika ia melihat wajah mereka sudah pasti rasa takutnya akan memuncak.
anehnya kali ini ia tidak dihalangi oleh mereka, tapi tiba tiba salah satu dari mereka mendekat ke arahnya. sungguh ia takut apakah ia akan pulang dengan memar lagi?
nyatanya tidak saat orang itu mendekat Junghwan tiba tiba menghentikannya dan melarangnya untuk tidak menyentuhnya.
"jangan sentuh mainan gua"
orang itu berdecak kesal lalu berjalan menepi dan membiarkan Doyoung pergi menjauh dari mereka.
"lu apa apaan sih?"
"lo yang apa? berani?"
tentu saja orang itu tidak berani dengan Junghwan badan Junghwan saja sudah terlihat menakutkan apalagi jika ia lawan hancur sudah wajahnya nanti.
Doyoung akhirnya sampai di rumah nyamannya itu, baru kali ini Junghwan membelanya walaupun ia disebut mainan oleh Junghwan tapi ia bersyukur karena pulang tanpa memar.
"bunda, dobby pulang"
"iya sayang, ayah juga udah pulang sana minta oleh olehnya"
Doyoung mengangguk ia benar benar excited ketika ayahnya pulang, karena sudah 1 bulan ia tak berjumpa dengan ayahnya.
"AYAAAHHHHH" Doyoung langsung memeluk ayahnya untuk meluapkan rasa kangennya.
"DOBBYYYY, ayah kangen sama kamu nak" ayah Doyoung Panji Gumilang (Jihoon) sang direktur di perusahaannya
"dobby juga kangen sama ayah, btw oleh olehnya mana?"
"bukannya tanya kabar malah minta oleh oleh, kamu ini" Jihoon menjitak pelan dahi Doyoung
"hehe"
Jihoon langsung memberikan oleh olehnya ke Doyoung. Doyoung benar benar senang dan memeluk ayahnya lagi.
bundanya Hyunsuk hanya melihat gemas dengan tingkah anak ayah itu.
keluarga cemara yaaa, author aja broken home -Author
CEE U NEXT CHP
THANK YOU FOR VOMENT 💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
my world ( Hwanyoung )
Teen Fiction"so, can i have you" .... Multi language. semuanya hanya fiksi saja, jika ada kesamaan mungkin kebetulan saja. 100% dari otak author gracias por leer - author