930 82 0
                                    

hari ini guru sedang rapat sementara dan semua kelas mendapatkan jam kosong. Mereka semua bebas pergi kemana saja asalkan tidak keluar sekolah.

Doyoung memutuskan untuk pergi ke perpustakaan yang berada dilantai 2 sekolahnya. ia sendirian karena Yedam sedang belajar vocal untuk lomba minggu depan.

Doyoung masuk ke perpustakaan yang sudah menjadi tempat paling ia sukai karena begitu sunyi dan nyaman untuk melakukan kegiatan membaca. Doyoung mencari buku yang belum ia baca, hampir semua buku perpustakaan pernah ia baca hampir semuanya. sudah 2 tahun lebih ia menempati sekolahan itu dan hampir seluruh buku perpustakaan pernah ia baca.

ia tak pernah sekalipun tidak mengunjungi tempat ini, semua murid tak akan heran dengan kedatangan Doyoung di perpustakaan, malah mereka akan heran jika Doyoung tak pergi ke perpustakaan.

sudah sekitar 15 menit ia menempati tempat nyamannya tanpa gangguan sama sekali. tapi, tiba tiba segerombol geng Junghwan datang ke perpustakaan itu, Doyoung takut tempat nyamannya akan diganggu oleh mereka. dan benar saja mereka mendekat ke arah Doyoung.

Doyoung sudah sangat takut ia menutup wajahnya dengan buku, saat ia melirik ke arah mereka ternyata bukan Doyoung yang menjadi sasaran mereka. Ia sangat lega namun juga kasihan dengan orang yang mereka bully habis habisan.

Ia tak berani untuk membela orang yang dibully itu. badan mereka sangat besar dan juga tinggi ia pasti tak sanggup untuk melawan mereka yang ada Doyoung yang terpental jauh.

akhirnya bel masuk berbunyi dan mereka semua bubar ke tempat masing masing alias ke kelas. Doyoung menghampiri orang yang dibully dan meminta maaf karena tidak menolongnya.

untung saja anak itu baik dan memaafkannya lalu ia membawa anak itu ke uks untuk diobati.

Doyoung kembali ke kelasnya, ia pikir akan telat masuk kelasnya ternyata tidak guru yang mengajar belum masuk ke kelasnya.

"dobby"

"ya kenapa dam?"

"nanti gua ngga bisa nganter lo pulang soalnya masih latihan vocal"

"ouhh ngga papa dam, aku bakal baik baik aja kamu urus aja dulu buat lomba minggu depan" ia melemparkan senyumnya ke arah Yedam

"be careful, gua ngga mau lo pulang dengan babak belur lagi"

Doyoung mengangguk pelan, Yedam membalasnya dengan mengusap kepala Doyoung.

...

hampir seluruh siswa pulang Doyoung belum pulang karena masih ada eskul bahasa. eskul bahasa dimulai setiap Kamis dan Jum'at.

hari ini hanya 2 bahasa yang mereka pelajari dan setelah itu pulang karena guru yang mengajar eskul tidak bisa mengajar karena alasa tertentu.

Doyoung pulang jalan kaki jarak rumahnya tak jauh dari sekolah. sialnya hujan turun secara tiba tiba ia terpaksa meneduh didepan ruko kosong. udara dingin selalu menerpa kulit putihnya itu ia menyesal tak membawa jaketnya.

"ishh kenapa hujan sih" doyoung selalu mengeluh ketika hujan ia tak pernah membawa jaketnya.

author juga kadang kek gitu :)

tiba tiba ada seorang laki laki yang lebih tinggi darinya juga meneduh karena hujan. Doyoung menengok ke arah orang itu ternyata dia adalah Junghwan orang yang Doyoung takuti dan juga benci.

"kenapa liat liat?" gertakan Junghwan mengagetkan Doyoung, ia langsung membuang muka ke arah lain.

"maaf"

Junghwan menaikan sudut bibirnya karena tingkah Doyoung sangat menggemaskan saat ini.

hujan tak kunjung berhenti Doyoung selalu mengusap usap tangan yang kedinginan serta sesekali memeluk dirinya sendiri. Junghwan yang melihat itu berinisiatif untuk memakaikan jaketnya ke Doyoung.

Doyoung terkejut dengan tindakan Junghwan yang sedang menaruh jaketnya ke pundak Doyoung.

"makanya bawa jaket, ngerepotin aja lo"

"m-makasih"

Junghwan tak menjawab, sebenarnya Junghwan membawa motor hanya saja ia malas mengendarai motornya saat hujan turun karena bisa membuat matanya rabun.

jam sudah menunjukkan pukul 17.30 Doyoung ingin sekali pulang, ia berinisiatif untuk menerjang hujan.

"Jonathan duluan ya mau pulang dulu dan ini makasih" ucapnya sambil mengembalikan jaketnya.

"hah? masih hujan, lo mau sakit?"

"udah mau gelap, aku ngga berani pulang kalo dah gelap"

"dih cemen lo, sini gua anter aja"

"gak, gak usah aku bisa sendiri"

"masih hujan gini, dah biar gua anter aja"

Doyoung mengangguk ia tak berani membantah Junghwan yang sudah sangat menekankan ucapannya. Junghwan menaiki motornya dan menyuruh Doyoung untuk naik, Doyoung pun menurut saja.

"pegangan kalo kagak mau jatoh"

"iyaaaa" Doyoung pun memegang sedikit baju milik Junghwan.

Junghwan pun melaju dengan kecepatan yang lumayan tinggi sampai Doyoung tiba tiba memeluk pinggang Junghwan. untung saja Junghwan memakai helm kalau tidak Doyoung pasti bisa menertawainya karena telinganya sedikit memerah.














CEE U NEXT CHP
THANKS FOR VOMENT 💗💗💗

my world ( Hwanyoung )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang