"BEOMGYU!!"
Yeonjun berteriak kencang setelahnya, berlari kearah sang adik bungsu yang sudah terdiam kaku karena bagian runcing dari pedang salah satu penyusup itu berhasil menikam perutnya
"Kakak.." lirih beomgyu menekan lukanya, melirik kearah yeonjun yang menangkap tubuh mungilnya saat terjatuh karena lemas. Secara perlahan air mata mulai mengalir dengan deras, sakit, ini sakit
"Beomie, maaf" cicit yeonjun dengan tubuh yang bergetar hebat, pandangannya mengabur saat air mata berkumpul menutupi penglihatannya. Darah, yeonjun hanya melihat darah sang adik
"Sakit, kak" beomgyu kembali meringis saat luka di perutnya kembali berdenyut, darah terus keluar dengan deras seolah-olah sedang berlomba mencari kebebasan
"BAJINGAN SIALAN! KALIAN SIAPA?!" yeonjun mengamuk menatap tajam kearah dua orang yang sudah berdiri tepat didepannya, lalu memainkan senjatanya masing-masing seperti mengejek bahwa mereka berhasil membawa kehancuran
Si bungsu, kunci dari segala kebahagiaan
"Sudah ku katakan sebelumnya, pangeran" ujarnya seraya berjalan mendekat kearah yeonjun yang sudah memangku kepala beomgyu di pahanya, memeluk sang adik bungsu seolah-olah ia akan diambil dan dibawa pergi jauh darinya
"MENJAUH BRENGSEK!"
Tuli, penyusup itu tak mendengarkan ucapan sang putra mahkota yang menyuruhnya menjauh, mulai terkekeh geli karena pemandangan langka yang ada didepannya sekarang
Putra mahkota yang diagung-agungkan oleh para rakyat sedang terduduk lemah sambil menangis dengan sang adik bungsu yang terbaring tak berdaya di pangkuannya, menyenangkan
"Kakak..."
"Bertahan, beomie. Kakak bakal bawa kamu pergi" balas yeonjun yang langsung saja mencoba untuk menggendong tubuh mungil beomgyu, kembali menendang penyusup yang mendekat kearahnya dengan keras. Tidak, dia tidak boleh kalah karena harus membawa beomgyu kepada tabib kerajaan
"Menyerahlah, pangeran"
"TUTUP MULUTMU KAPARAT!" sentak yeonjun yang langsung saja melemparkan berbagai barang yang ada didekatnya, ntah itu pot bunga atau apapun. Yeonjun tidak tau
Terus melemparkan barang membuat yeonjun mengingat kejadian saat dirinya masih kecil, dia pernah melakukan ini bukan? dengan target sang ayah yang tidak memperdulikan bundanya
BRAKKKKK!!
"BRENGSEK! SIAPA KAU SIALAN?!!" teriak sang raja yang baru saja datang dengan semua orang yang sempat tertahan di ruangan rapat dengan para petinggi kerajaan, mulai menyerang dua orang penyusup yang berhasil mengganggu kenyamanan sang putra
Sedangkan kedua penyusup itu hanya saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya mengangguk dan berlari pergi melompati balkon kamar yeonjun, mengundang teriakan murka dari daehwan yang tak terima dengan keadaan dua putranya
"Ayah, ayah.. beomie, tolong" yeonjun meracau tak jelas memanggil daehwan, berhasil membuat sang ayah langsung berlari menghampiri kedua putranya dan membulatkan matanya melihat keadaan si bungsu
"Kaparat sialan! kita bawa ke kamarnya, PANGGIL TABIB KERAJAAN KE KAMAR BEOMGYU!!" sang raja tanpa menunggu lama lagi mulai mengambil alih tubuh mungil beomgyu yang sudah lemah dari pangkuan yeonjun, menggendongnya dan membawa si bungsu ke kamarnya tanpa memperdulikan darah si bungsu yang mulai mengotori pakaiannya
Para petinggi kerajaan dan tetua yang melihat itu kompak berlari mencari tabib kerajaan, mengabari sang ratu yang ada dikamar tentang keadaan si bungsu malam ini
Taehyung sendiri yang memang ada disana tanpa mengatakan sepatah katapun spontan berlari mendekat kearah yeonjun yang masih terduduk lemah disana, menatap kosong kearah genangan darah sang adik bungsu

KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA KINGDOM
Fanfictionawalnya kehidupan ketiga pangeran itu sangat bahagia, saling menyayangi satu sama lain dan bertengkar layaknya saudara pada umumnya hidup mereka sempurna, banyak yang menyayangi mereka karna anak dari raja yang agung dan baik hati. bahkan para rakya...