Sang mentari memunculkan dirinya saat para ayam berkokok dengan kompak, menandakan jika pagi sudah datang dan hari baru siap diisi oleh berbagai kegiatan baik
Termasuk yeonjun dan soobin yang sudah duduk manis di ruang makan menunggu sarapan datang, keduanya memang baru saja pulang setelah dua hari menginap di rumah keluarga hueningkai
"Kak... perasaanku gak enak" ujar hueningkai yang baru saja duduk disamping soobin, ia memang sudah mendapatkan perlakuan berbeda dari choi daehwan sejak masuk ke dalam istana
Selain karena hueningkai adalah cucu tunggal dari seorang jenderal terpercaya ayah daehwan, anak itu juga merupakan teman pertama soobin selain para pangeran kerajaan. Tentunya daehwan akan memperlakukan hueningkai dengan sangat baik
"Perasaanku juga" balas soobin dengan suara pelan, jujur saja ia sudah merasakan gelisah dari malam tadi. Seperti akan ada sesuatu besar yang terjadi nanti
"Persiapan perang sudah sampai mana?" yeonjun bertanya tiba-tiba, ntah kenapa yeonjun merasa bahwa perang akan sebentar lagi terjadi. Sungguh jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya
"Sudah semuanya selesai, kak" jawab soobin dengan yakin, dia memang sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk memenangkan perang kali ini atau setidaknya ia harus bisa mengambil kembali sang adik bungsu dari tangan musuh, beomgyu
"Persiapkan malam ini, sepertinya sebentar lagi"
Dan soobin serta hueningkai kompak memberi anggukkan kepala paham, lalu berdiam diri karena sarapan ketiganya sudah datang tepat setelah yeonjun menyelesaikan kalimat perintahnya
.
.
.
Yeonjun membaca satu persatu kalimat yang berada diatas kertas putih ditangannya, si sulung choi itu memang sedang memeriksa beberapa surat kerajaan yang berkaitan dengan wilayah
Tanpa menyadari bahwa langit sudah mulai gelap diluar sana, yeonjun tidak terlalu memperdulikan siang dan malam. Ini tanggung jawabnya dan ia akan mengerjakan semua pekerjaan dengan sangat teliti dan menjamin bahwa keputusan itu adalah yang terbaik
Keberlangsungan hidup para rakyat ada berada di genggaman tangan yeonjun, si sulung choi tentu tidak mau membuat perjuangan kakek dan sang ayah yang sudah berusaha membuat kerajaan ini menjadi paling terbaik sia-sia
Keputusannya adalah penentu kebahagiaan para rakyatnya kedepan, dan yeonjun akan memastikan bahwa semuanya sudah tepat
BRAKKKK!!!
Yeonjun spontan memicingkan matanya kesal, siapa yang berani membanting pintu ruangan pribadi raja seperti tadi? bukan hal sopan yang bisa ditoleransi oleh seorang raja
"Apa kamu melupakan pelajaran saat kelas tata krama, soobin?" yeonjun berujar kesal, menatap lekat kearah sang adik yang sudah berkeringat dingin diambang pintu
"Demi apapun semuanya kacau, kak!"
"Jaga sopan santun, soobin"
"KERAJAAN DISERANG! PASUKAN MUSUH TERUS BERDATANGAN DAN MULAI MEMASUKI AREA KERAJAAN!" pekik soobin keras, bergerak gelisah dan mengambil baju pelindung untuk dirinya dan yeonjun agar tetap aman selama bertarung
Sedangkan yeonjun sendiri langsung membanting seluruh kertas yang ada ditangannya, berlari cepat kearah soobin dan ikut mempersiapkan diri untuk terjun langsung kedalam peperangan
"Pastikan para rakyat yang memiliki rumah di dekat lokasi peperangan tetap aman" titah yeonjun seraya berjalan dengan terburu-buru, tak lupa memberikan perintah kepada beberapa prajurit untuk segera mengamankan para rakyat

KAMU SEDANG MEMBACA
SCYLLA KINGDOM
Fanfictionawalnya kehidupan ketiga pangeran itu sangat bahagia, saling menyayangi satu sama lain dan bertengkar layaknya saudara pada umumnya hidup mereka sempurna, banyak yang menyayangi mereka karna anak dari raja yang agung dan baik hati. bahkan para rakya...