41. With You

373 34 5
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 21.30.
Acara barbeque telah selesai sejak tadi. Begitu juga dengan acara bincang-bincang dadakan selama satu setengah jam.

Karina masih ada di tempat yang sama, menunggu kedatangan seseorang yang hingga detik ini masih belum datang juga.

Karina berkali-kali mengirim pesan, menanyakan keberadaan Jaehyun dan kapan ia akan kembali. Tapi sayang Jaehyun tidak membalasanya. Dibaca pun tidak.
" Jangan bilang dia mau balas dendam gara-gara waktu itu gue cuekkin." gumam Karina kesal.

" Kar." panggil Winter.

" Iya???"

" Ayo masuk. Gue ngantukkk, nih. Hoamm."

Karina beranjak, mengikuti langkah Winter. " Tungguiinn."

Habis beres-beres, semua orang memutuskan untuk tidur dan akan lanjut lagi keesokkan hari.

Sesampainya di kamar, Winter langsung molor begitu ia bertemu dengan guling dan kasur.
Lain halnya dengan Karina yang sulit tidur walau tempat tidurnya sudah didesain senyaman mungkin.
" Ck. Om Jaehyun kemana sih?" Karina masih kepikiran. Dia tidak bisa tidur dengan perasaan gelisah begini.

Lantas Karina mengecek lagi ponselnya, siapa tahu Jaehyun membalas tanpa sepengetahuannya.
" Ya ampun. Belum juga dibaca. Ish!"
Hampir saja Karina membanting ponsel berlogo apel itu, saking kesalnya.
" Ngomongnya sebentar. Tau-tau lama banget! Dasar pembohong! Bikin gue capek aja nunggu kelamaan! Mending gue tidur, deh!"

TRING!

Barulah ingin memejamkan mata, ponsel Karina tiba-tiba berbunyi. Ada satu notifikasi pesan masuk.
Dengan malas dan sedikit uring-uringan, Karina menyalakan kembali layar ponselnya.

You have one message from Om Jaehyun.

" Om Jaehyun!" pekik Karina. Untunglah Winter tidurnya kebo.

Om Jaehyun
Kamu sudah tidur?

" Bisa-bisanya baru bales sekarang!"

Karina
Belum.

Om Jaehyun
Saya ada diluar.
Bisa bertemu sebentar?

" Om Jaehyun udah disini?!"

Karina
Oke.

Karina melompat dari tempat tidurnya. Menyambit cardigan hitam tipis miliknya dengan gerakkan cepat. Karina melangkah hati-hati dan menutup pintu dengan super pelan supaya tidak ada yang terbangun, terutama Haruto. Karina tidak ingin ada yang mengganggu maupun menghalangi pertemuannya dengan Jaehyun.
Sebab Karina harus segera menyelesaikan masalahnya dengan Jaehyun.

Kriet.
Dari ambang pintu, Karina sudah bisa melihat sesosok pria sedang berdiri membelakangi sambil mendongakkan kepala menghadap langit.

" Om Jaehyun."

Pria mengenakan kemeja rapih itu menoleh pelan. " Oh. Hai." sapanya sambil tersenyum.

" Kenapa baru dateng sekarang? Katanya cuma pergi sebentar."

" Maaf. Semua ini benar-benar diluar perkiraan saya."

" Terus kenapa nggak ngabarin? Udah aku hubungi berkali-kali loh padahal."

" Maaf, saya tidak tahu. Lain kali, akan saya periksa."

" Humm. Yaudah."

" Kamu....marah?"

" Cuma kesel aja. Tapi gapapa. Aku berusaha maklumin karena om orangnya super sibuk."

" Terima kasih karena kamu sudah mau mengerti saya."

Father or Son? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang