19. Latihan Akting

468 89 39
                                    

Chapter yang ini agak panjang yaaa. Semoga kalian ga bosenn

" Urusan kemarin sudah kamu selesaikan dengan baik, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Urusan kemarin sudah kamu selesaikan dengan baik, kan?"

" Sudah, pak!"

" Sudah kamu pastikan, tidak ada yang mengungkit berita semacam itu lagi?"

" Sudah, pak! Semua sudah beres!"

" Baguslah." Jaehyun bisa dengan tenang melanjutkan pekerjaannya, tanpa harus khawatir berita hoax itu menyebar dan semakin merajalela.

Namun, tak lama setelah percakapan keduanya berakhir, seorang pria tua tiba-tiba masuk ke dalam ruangan.

" Jeffrey!" Siapa lagi kalau bukan Ha In. Satu-satunya orang yang bisa seenaknya masuk ke dalam ruang kerja Jaehyun tanpa rasa takut.

" Kenapa anda tidak pernah bilang kalau mau datang?"

" Aku ini ayahmu dan aku pemilik perusahaan ini. Apa aku perlu yang seperti itu?"

" Setidaknya ketuk pintu sebelum masuk. Anda kan orang terpandang, harusnya anda tahu tata krama dasar." Jaehyun beri jawaban menohok.

Lantas, Ha In menaruh kedua tangannya di pinggang.
" Aku heran. Apa saja yang sudah aku ajarkan padamu selama ini sampai-sampai kau berani bicara kurang ajar?!"

" Kurang ajar? Saya hanya mengingatkan anda soal tata krama. Tapi anda malah menyebut saya kurang ajar. Siapa yang sebetulnya salah disini?"

Doyoung kewalahan menyaksikan adu mulut bapak dan anak ini. Dia hanya bisa berharap, perdebatan ini tidak menimbulkan masalah besar seperti kekerasan...mungkin?

" Ck! Sudahlah! Aku sedang tidak ingin berdebat masalah itu! Sekarang aku ingin kau beritahu aku, kenapa kau sampai membuat pernyataan seperti itu di depan semua wartawan, hah?!"

" Pernyataan yang mana?" tanya Jaehyun sembari menopang dagunya dengan santai.

" Apa-apaan kau bilang dia itu bukan tipemu? Kau tahu bagaimana sedihnya Saerom saat dia tahu kau berbicara seperti itu?!"

" Saya hanya bicara jujur. Dia bukan tipe saya."

" Kau ini! Kau mau anak itu mendapat pengakuan dariku, kan?! Lalu kenapa kau malah bicara seperti itu?!"

Ancaman Ha In tidak pernah gagal membuat Jaehyun bingung dengan keputusan yang akan dia ambil.
" Tidak adakah cara lain selain perjodohan? Saya sudah lelah dengan semuanya!"

" Yang aku inginkan hanyalah pernikahan! Hanya itu!"

" Ck..."

" Pokoknya, nanti malam temui dia lagi! Tidak ada alasan!"
Sebelum pergi, Ha In memberi pesan peringatan. " Kalau kau sampai membuat Saerom sedih lagi, sampai kapanpun, aku tidak akan mengakui anak itu! Camkan itu!"

Father or Son? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang