3. Surat

68 22 0
                                    

Radit dan Niskala sudah pulang sekolah saat ini. Tadi Sabrina ngajak pulang bareng lagi, tapi Radit menolak karena ada urusan nanti.

Sabrina sudah overtingking aja kerena tragedi bersin bersin karena AC kemarin. Padahal sejujurnya tidak karena itu Radit menolak ajakan Sabrina.

Kini Radit dan Niskala sedang keluar area sekolah dengan Radit yang mendorong sepeda nya dan Niskala yang malah nangkring disepeda itu. Enak bener.

"lo kaya deket bener sama Sabrina, anjir!" celetuk Niskala tiba tiba. Radit yang sedang mendorong sepeda dengan tenang pun menggeleng.

"engga kok kita temenan aja."

beneran temenan?

Yaelah, Dit! Kalian masih dua hari bertemu kenapa lo mikir jauh bener. Gausah ngarep macem macem deh! Seru Radit didalam hati.

"Masa iya temenan aja?" Tanya Niskala sembari memicingkan alisnya tidak percaya.

"iyalah lo pikir apa?"

"awas lo demen kak Sabrina, gue cabutin atu atu bulu kaki lu ya!" ancam Niskala. Cabut bulu Kaki lebih ngeri dari pada di waxing. Sangat sakit.

"engga lah! Gue sadar diri kali."

Niskala mengangguk anggukan kepalanya menyetujui ucapan temannya karena sudah sadar diri itu dan melanjutkan meminum es nutrisari di plastik yang sempat tertunda tadi.

"rasa apaan tuh?"

"es doger kali."

"Gue minta-"

"WOI KUNCRIT!!" Teriak seseorang dari arah belakang dengan sangat nyaring.

Niskala benar benar kaget dan menjatuhkan plastik berisi es tersebut. Sedangkan Radit tersedak liurnya sendiri.

"EH ES GUE!"

"Lo kan yang namanya Radit?!" seru Remaja tersebut sambil mencengkram kerah seragam Niskala.

Niskala yang sangat kesal ditambah kesal. Jujur dia benar benar ingin mencelupkan muka songong kakak kelasnya ini kedalam air cobekan.

Remaja tersebut tak lain adalah Doris. Penggemar setia Sabrina.

"maaf kak, saya yang namanya Radit." Celetuk Radit yang berhasil menetralkan degum jantung akibat kaget tadi.

"eh eh maaf maaf pantesan beda banget yang dipoto. Oh elu yang namanya Radit! Sini lo gue pites!" Doris melepas cengkraman di kerah Niskala dan langsung mencengkram kerah Radit.

Bukannya takut, Radit malah terkekeh lucu karena Doris malah salah orang ketika mau melabrak orang.

"woi bang maaf maaf aja nih ya! Es nutrisari gue jatuh gara gara lo ngagetin tadi!" Seru Niskala menepuk bahu Doris kencang.

Doris langsung menoleh cepat kearah Niskala dan mendorong Radit. Untungnya ga jatuh.

"woi lo berani megang gue?!"

"sebenernya ga berani sih..!

Tapi gua terlanjur kesel sih. Gue gapunya duit lagi buat beli es itu!" Omel Niskala marah.

Agak sad sih.

Doris jadi merasa bersalah jadinya. "eh maaf maaf, harganya berapa biar gue ganti."

Radit melihat itu antara heran dan lucu.

Dimana wajah garang tadi?

Niskala juga heran, tapi malah memanfaatkan keadaan.

"itu harganya lima rebu. Terus gua antri juga belinya. Terus nambah airnya serebu." adu Niskala dengan wajah melas yang dibuat buat.

Persona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang