11. Workout

33 17 0
                                    

Pagi pagi sekali Sabrina sudah siap dengan pakaian olahraganya. Sedangkan Radit juga sudah siap dengan sarapan paginya.

Mereka berdua merencanakan untuk berolahraga pagi di hari libur mereka. Sebenarnya ini adalah rencana dari Radit agar suasana hati Sabrina tidak lagi diliputi rasa takut dan sedih atas kejadian kemarin.

Terdengar suara bel berbunyi di apartemen Radit, laki-laki itu lantas membukanya karena ia tahu yang datang pasti adalah gadis yang tinggal disebelah apartemen nya sendiri.

"Pagi Radittt." Sapa Sabrina sembari melambaikan tangannya. Radit tersenyum manis membalas sapaan itu.

Sabrina terlihat sangat cantik dimata Radit hari ini. Ah tidak, maksutnya Sabrina tambah sangat cantik hari ini. Hoddie olahraga berwarna abu abu dengan celana training hitam terpasang di tubuh Sabrina. Terlihat sederhana namun malah membuat Radit kesem-sem.

Radit emang selalu kesem-sem kalo tentang Sabrina mah.

"Ayo silahkan masuk tuan putri." Ujar Radit sembari mempersilahkan gadis itu masuk kedalam Apartemen nya.

Sabrina tertawa mendengar gombalan Radit yang menurutnya lucu sekali ditelinga nya. "Hmmmm! Wangi apa nih enak bangett." Puji Sabrina saat baru saja duduk di sofa.

"Aku masak buat sarapan kita hari ini, Na." Jelas Radit yang membuat Sabrina baru saja menyadari bahwa terdapat celemek yang terpajang di tubuh Radit.

"Wahhhh gue juga??" Pertanyaan Sabrina membuat Radit tertawa karena ekspresi gadis itu terlihat sangat antusias.

"Iya dong. Bentar ya aku ambilin du-"

"Eh jangan! Gue ikut kedapur aja." Sela Sabrina karena tidak mau merepotkan Radit lebih lanjut lagi.

"Boleh, ayo!"

Didapur, Radit terlihat memindah masakannya kedalam wadah. "Lo tiap hari masak sendiri ya dit?" Tanya Sabrina.

"Iya dong, aku ngga terlalu suka masakan luar." Jawab Radit. Posisinya saat ini adalah membelakangi Sabrina karena dia sibuk memindah mindah makanan dari wajan ke piring.

Sabrina yang dapat melihat punggung Radit tersenyum. Setitik pemikiran muncul dari kepalanya, apa Radit yang menurutnya sempurna ini tidak punya pacar?

"Lo gapunya cewek yang lo sukai, Dit?" Tanya Sabrina membuat gerakan tangan Radit berhenti.

Radit berbalik badan untuk melihat gadis itu lama. Tatapannya jatuh pada mata lentik Sabrina yang menatapnya bertanya.

'bisa bisanya pake nanya gini kamu, Na.' Batin Radit.

"Gaada."

"Lo seri-"

"Ayo sarapan." Potong Radit karena tidak ingin mendengar pertanyaan pertanyaan bodoh dari Sabrina.

Apakah sikap Radit kurang memperlihatkan bahwa dirinya menyukai gadis itu, hah?

"Let's goooo." Seru Sabrina bersemangat karena melihat masakan laki-laki itu yang terlihat enak.

Lele bumbu rujak.

"Wahhhhhh enak banget kayanya!"

Radit menyiapkan piring diatas meja Sabrina. Gadis itu tersenyum senang melihat perlakuan Radit kepadanya.

"Makasih yaa."

"Makan yang banyak ya, Na." Tutur Radit membuat Sabrina menganggukan kepalanya lalu mengambil nasi dan juga lele bumbu rujak itu.

"Lo tau ga sih, gue tuh jarang banget sarapan karena gapernah ada waktu." Curhat Sabrina sebelum memulai memakan makanannya.

"Ter-"

Persona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang